Skip to main content

Posts

Kerak Kebangkitan

sebuah puisi untuk negeri by: Mahya R A Merapal ingatan waktu Tentang apa yang kupunya Tentang semua masa Antar aku dan mereka Merekalah sang penjaga makna Meluruh demi makna Mewarnai berjuta asa Menjadi rasa Mereka tak lelah Walau hanya senyum yang merekah Tanpa pernah resah Mendampingi sang arah Tak pernah pula mereka mengeluh Meski lelah temani sang girang Dalam loncatan loncatan makna Dalam kehausan jiwa dan fikir Terjagalah makna Atas nama pengabdian Meluruh dalam simfoni Menuju harmoni Lalu apalah makna terisi Dalam loncatan loncatan makna Jikalau dunia mengekang Mengunci kamar kamar kepahaman

Kami Cinta Indonesia

Kami cinta Indonesia Mata kami ikut sembab ketika kesedihan melanda Indonesia Hati kami ikut teriris ketika cucuran air mata Indonesia jatuh ke tanah Dan kami selalu tergerak meski hanya dalam balutan doa Kami peduli walau raga kami tak sanggup hadir bersama Untuk Indonesia, kami memang harus ada

Belajar dari Masalah

Seringkali kekecewaan menghampiri kita ketika sang harap tak kunjung menjadi nyata. Padahal jika kita memberi sedikit waktu untuk hati dan pikiran kita bekerjasama mencari solusi, maka kecewa itu kan berubah menjadi harap lain untuk dipenuhi. Sebagai analogi saya akan mengambil contoh robot. Sebelumnya kita samakan persepsi ya, apa itu Robot? Robot (menurut saya) adalah suatu rangkaian elektronik yang dirancang oleh manusia menjadi suatu fungsi yang dapat membantu pekerjaan manusia, ini bisa juga diartikan mengabdi. Dengan pengertian seperti ini maka kulkas, radio, komputer dan tv termasuk robot. Sekarang apa itu Manusia? Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT untuk beribadah padaNya. Nah dari sisi ini kita bisa melihat adanya kesamaan dalam hubungan manfaat antara manusia dan robot serta manusia dan Allah SWT.

untuk ia yang aku kagumi dengan sangat..

untuk ia yang aku kagumi dengan sangat.. by Haniefah Noor Esa Untuk ia yang aku kagumi dengan sangat: Katamu aku adalah permata, Yang harganya mahal tak terhingga. Katamu aku adalah berlian, Yang langka dan tak terbilang. Katamu aku adalah emas, Yang murni bahkan lebih dari 24 karat. Dan katamu aku adalah mawar berduri d tepi jurang. Ia indah namun tak bisa menyentuhnya dengan sembarang. Kau tanya padaku mengapa aku harus tangguh? Karena memang tak perlu mengeluh. Meski fitrahku adalah lemah, Aku harus tetap miliki arah. Kau tanya padaku mengapa aku harus tegar? Karena memang tak perlu menjadi gundah. Meski fitrahku adalah indah, aku harus tetap bertahan. Malam ini aku kembali tak mampu memejamkan mata.. Menyadari begitu banyak yang terjadi sepanjang hari.. Ingin rasanya aku menghubungimu lagi.. Tapi kembali kuingat pesanmu: bagaimanapun hidup akan kau jalani sendiri, maka berjuanglah dengan segala kekuatan yang kau miliki! Untuk ia yang aku kagumi dengan sangat. Terimak...

Senangnya Berbagi Bersamamu

Pasto-Sahabat Hidup ini tak sempurna Khayalan tak selalu nyata Sahabat jangan pernah menyerah *) Jangan berhenti berharap Kita ini yang terkuat Saatnya jadi peran utama Aku bisa kaupun bisa Meraih mimpi setinggi bintang berkilau Bersamamu ku percaya Kita ditakdirkan jadi yang terhebat

Break De Limit

Setelah sekian lama tidak menulis. Beberapa waktu lalu sebuah ide masuk ke kepalaku, lalu berteriak2 ingin dituliskan, dan hasilnya.. ini dia: Pintu Mr. Brain diketuk, Ms. Soul menyapa: Mr. Brain bolehkah saya bertemu De Limit. Kening Mr Brain mengerut, lalu berkata: “Ada apa Ms. Soul? Apakah De Limit membuat masalah?” Ms. Soul hanya tersenyum, lalu berkata: “Tidak, saya hanya ingin memastikan beberapa hal” Mr. Brain berubah sumringah, lalu menjawab: “Oh, baiklah, saya akan memanggilkannya untuk Anda, silakan masuk dan duduk”

Ramadhan dan Nurani

Malam itu 30 Ramadhan Rumah bulan masih bernyala Ramadhan tengah berkemas Syawal telah datang Tugasnya selesai sudah Malam itu Suka tak suka siap tak siap Nurani menjerit dalam bisu Menangis tersedu Ditinggal yang dirindu Malam itu Nurani ditemani pedang Pedang tajam terasah Menantang 11 bulan yang datang Tuk bertemu Ramadhan

SeMaNGGGaaTT

Suatu siang di ruang HSE&S, aku terdiam, lintasan2 mimpi melewati kepalakku. Aku mulai ragu dengan itu, tapi entah mengapa tiba-tiba puluhan kata meloncat2 di kepalaku, mereka membawa TOA besar, lalu masuk kedalamnya dan terdengarlah suara menyiratkan makna mendalam untukku. Kurang lebih kata-katanya seperti ini: Taklukkan dunia hingga Allah SWT yakin memasukkanmu dalam golongan orang-orang shaleh, beruntung dan mendapatkan rahmatNya.... Hmm, baiklah.., tampaknya tak ada sesuatu yang lebih membahagiakan selain mendapatkan RahmatNya, denganNya semua menjadi mungkin. Tak boleh ada kata menyerah... Aku ingin mendapatkan pengakuanNya. Semaaangggaat

Andaikan Aku Punya Sayap

Hari sudah siang, namun matahari mulai meredup, sang awan gelap mengintainya siang ini. Dengan seringainya,, ia bersiap untuk memuntahkan semua air yang berhasil diserapnya beberapa waktu sebelumnya. Si merah yang lama bertengger di depan rumah pun telah berpindah posisi, ia menegakkan diri untuk dinaiki pemiliknya, adikku yang pertama. Aku mengikutinya dari belakang seraya menutup pagar dan memasangkan helm biru yang baru saja dibelinya beberapa hari lalu. Helm lamanya, yang telah berganti dengan helm lain, hilang saat ia ‘ngampus’. Si merah sudah berdehem ketika aku menutup pintu. Ia dikomando untuk memanaskan badannya untuk beberapa saat. Tak lama aku telah menaikinya diiringi deruman mesin yang bersemangat. Si merah pun melaju menuju salah satu masjid di Bandung, tempatku akan menemui patnerku dan mengikuti kajian islam rutin alias halaqah. Setengah perjalanan belum genap dilalui, namun,

Palestinaku Tercinta....

Palestina, jika mendengar kata-kata ini aku seolah terbawa melintasi waktu…, bercampur dalam kesedihan Rasulullah SAW yang kehilangan kedua orang terkasihnya, lalu mengalir dalam perjalanan istimewa pelipur lara -hadiah Sang pemilik cinta- ke Masjidil Aqso lalu berwisata hingga langit ketujuh. Perjalanan yang tertulis abadi dalam suratAl-Isra. Aku pun kembali terbuai dalam simfoni-simfoni muslim ketika menjadikan Masjid Al Aqso -yang notabene berada diYerusalem- sebagai kiblat pertamanya. Simfoni itu tak berlangsung lama karena ingatanku berjalan ke masa-masa ketika aku mulai mengetahui Zionis Yahudi merebut paksa daerah-daerah Palestina setelah memulai ‘pengembaraannya’ di Palestina dengan ‘rasa iba’ Inggris atas holocaust (yang kebenarannya pun belum bisa dipastikan). Jantungku berdebar kencang…, semua rasa bercampur aduk ketika aku mulai tahu pembantaian atas warga Palestina demi ambisi orang-orang Yahudi.., yang menurut sejarah telah berani ‘membunuh’ para nabi yang dikirim pada ...
Izinkan aku menangis sekali ini saja. Menangis sejadi jadinya Lupakan kebodohan yang lalu Menjadi salju putih memukau Izinkan aku menangis sekali ini saja Bukan hanya tersedu Berkata tanpa makna Tapi berteriak menggelegar mengguncang dunia Izinkan aku menangis sekali ini saja Luruhkan segala alpa Bersiap menjadi pelangi Bersiap menjadi bunga mewangi Izinkan aku menangis sekali ini saja Bukan tuk hilangkan rasa Namun tuk kembali mengenalMu Tanpa titik Selepas itu aku berjanji Tak akan ada lagi bulir air di sudut hati Hanya senyum tulus ikhlas karenaMu

Ini tentang aku dan orang-orang di sekitarku

26 Maret jam 15.00 tepat 22 tahun yang lalu nyanyian mengalun dari bibirku, nyanyian kebangsaan para bayi di dunia. Nyanyianku mungkin tak semerdu suara adzan sang muadzin sepanjang masa, namun nyanyian itu berhasil merekahkan senyum kedua orangtuaku serta saudara-saudaraku, ya… atas izinnya aku memulai perjalananku di dunia bersama orangtuaku dan dua kakak yang telah lebih dulu menatap dunia. Beriringan dengan sang waktu aku bertumbuh. Dipandu ibuku, aku mulai mengenal Allah SWT dan agamaku, aku bahkan mengenal lebih banyak hal lagi dari sosok ibuku. Waktu terus berlalu, kenakalanku dan kejailanku mulai muncul ke permukaan. Dikala kejailaku memuncak ibuku seringkali malah menceritakan kepadaku banyak hal termasuk cerita ketika aku dilahirkan. Saat itu aku belum paham benar apa yang dirasakan ibu tercintaku ini, hingga akirnya sang waktu mempertemukanku dengan keponakanku, anak dari kakak perempuanku, dari kakakku inilah aku mulai paham perjuangan seorang ibu melahirkan anaknya La...

Jepang.... Mimpiku dulu dan Kini

Jarum-jarum jam terus berdetak, tapi bayangan itu tak bisa begitu saja lepas dari pikiranku, semakin lama justru semakin mengingatkanku tentang masa-masa mengharu biru saat aku masih menjadi siswa dulu, siswa SD, SMP, dan SMA. Ya..., sejak kecil dulu aku bermimpi menjejakkan kakiku di negeri sakura itu. Aku mulai terkesima dengan negeri itu, ketika alunan-alunan suara guru, sahabat, dan saudaraku ttg negeri itu. Walau bukan pemilik universitas no 1 di dunia, aku terkesima mulai dari film anime sampai perkembangan teknologi yang pesat... Walau kini aku mulai bermimpi pergi ke France dan Belanda(setelah aku masuk TL, karena fakta ttg ke-TLan disana), tapi tetap saja aku tak bisa melepaskan pandanganku ke Jepang. Dengan pesona bunga sakuranya, dengan semua budaya yang unik, dengan perkembangan pesat teknologi, dengan kreativitas yang dimunculkan, dsb. Tapi bukan hal yang mudah menuju kesana, dengan kondisi yang belum ideal atau mendekati ideal dari diriku dan sekitarku. Secara tidak sada...

Harmoni...

Berlari kencang sang nafas Ikuti riak irama hati Tak jenuh tertawa Akhirnya sedih Sinar terang menyelusup Sampaikan hangat Bukan panas membakar Meremukkan kertas-kertas hari Ya.. Rabb Pemilik semesta Tambatkan hati Hanya padamu Bersama kesulitan itu ada kemudahan...(Q.S. Al Insyiroh)
Nyanyian Alam   Rumput bergoyang   Sambut datangnya angin Mesra bercengkrama   Hilangkan lara Walau hanya sekejap   Sang rumput tak pernah sepi   Slalu senyum dalam nyanyian   Bernyanyi untuk slamanya Tak jua ada keluh sang angin   Walau beribu-ribu mil berlari   Selalu terngiang simpannya   Nyanyian sang rumput   Selalu ada akhir selain awal, selalu ada cahaya selain gelap, selalu ada detik-detik tak terperi ketika semua hadir dalam melodi hati walau waktu jua yang memisahkan. Selalu ada harapan ktika kita bermimpi. Jangan menyerah walausatu detik lagi usai.
Hari itu aku tak sengaja memperhatikan sekeliling jalan pulangku. Dengan capek yang masih menghatuiku aku berjalan melalui gang yang sudah kuhapal betul seluk-beluknya. Gang itu memiliki beberapa belokan siku-siku yang memiliki selokan yang cukup besar di sisi dalamnya, nah di selokan itu, tepatnya di dindingnya, tak sengaja aku melihat beberapa tangkai bunga berwarna putih, aku tidak tahu jenis bunga apa itu, yang jelas bunga itu memiliki ukuran yang kecil dan mahkota yang lancip, cantik sekali. Aku terus berjalan sampai tiba-tiba otakku berkata kok mau-maunya bunga secantik itu tumbuh disana, di dinding selokan, emang ga risih dengan air selokan yang seringkali kotor (terutama saat musim hujan). Seharusnya kan bunga secantik itu tumbuh di tanah seperti kebanyakan bunga lainnya di taman-taman yang indah untuk semakin memperindah taman itu. Aneh. Lintasan pikiran itu lama menggangguku hingga akhirnya muncul lintasan pikiran lainnya yang cukup membuatku untuk bertasbih padaNya. Apakah i...

Hmm.. Love Attraction

Ahhhh cinta.., semua menjadi mungkin karenamu.. Gelap menjadi terang, hitam menjadi putih, panas menjadi sejuk, segala-galanya menjadi baik. Buta. Padahal aku yakin cinta hanya ingin cerahkan dunia bukan butakan dunia. Coba saja tanya pada cinta juga Sang Pencipta. Aku yakin jawabannya takkan jauh. Cinta itu tanggungjawab, May, angin di sampingku menjawab., benar, tanggung jawab kepada sang Pemilik cinta, Pemilik tali yang tak terputus. Jika cinta maka harus tanggung jawab, jangan jadi buta.., benar... jangan buta. Apalah arti cinta jika pada akhirnya tanggungjawab diputus begitu saja, hanya semu...., semu semata, hanya kesenangan sesaat dan hanya rugi yang didapat, rugi telah dikotorinya hati yang Allah ciptakan untuk mengingatNya, berkarya atas namaNya. Cinta..., indah sekali dirimu diciptakanNya hingga perlu hati yang bersih untuk mengertimu, hati yang telah ada Allah SWT disana, semua atas namaNya. Hati... apakah dirimu nyaman disana dengan rasa yang bercampur aduk, dengan cinta...

Hp-ku hilang aku pun malang

Bismillah... Hehehe... Bukan maksud berlebihan tapi sekarang aku merasakannya, tanpa hp, aku selalu telat info, tanpa hp, susah tau waktu (salah sendiri batere jamnya belum diganti), dll. Jika boleh banyak mengeluh dan banyak menyesali, kukira 24jam bukan waktu yang cukup (berlebihan..., lagi...). Jika diurut, penyesalan itu dimulai dari jatuhnya hp sampai usaha mendapat no yang sama. Aku uraikan satu per satu aja,mudah-mudahan ada hikmahnya. Aku mengingat-ingat, apa yah yang aku telah lakukan sehingga aku dengan berat hati berkata dengan lantang pada diriku dan keluargaku HPku HilanG...., oke, kita uraikan ya..., waktu di BEC adikku berkata, 'teh, hpnya benerin atuh' dan kujawab 'iya, ntar aja gampanglah.' kesalahan bagian a di hari terakhirku bersama alat komunikasiku ini. Ya, Allah, aku khilaf... Saat pulang, Hp-ku bergetar..., sms masuk, jarkom kelas rupanya. Tak lama hp bergetar lagi, ada sms lagi, dari teman sekelompokku menanyakan jadwal kumpul, dan ini dia kesal...

Jika Sahabat... Maka Saudara

Sahabat, siapakah itu? apakah kau termasuk kedalamnya? Sahabat terdiri dari 7 kata. Sahabat atau persahabatan adalah perpanjangan dari pertemanan. Jika boleh, saya ingin mengutip sebuah lirik lagu yang populer saat ini, persahabatan bagai kepompong merubah ulat menjadi kupu-kupu. Unik..., itu kesan saya saat mendengar perumpamaan persahabatan tersebut, namun bila di bedah lebih dalam lagi ternyata perumpamaan ini sungguh amat bermakna. Ya, coba kita pikirkan, dalam kehidupan sang ulat, kepompong dapat menghilangkan rasa kantuk sang ulat, merubah sang ulat menjadi lebih indah dan tak lagi dijauhi raksasa dunianya (manusia, red), dan boleh jadi kepompong ini dapat menghilangkan rasa frustasi -ditandai oleh makan terusnya- sang ulat. That's just a little think we can see or feel , Apa lagi yang kita dapat dari hal ini? 1. Persahabatn seharusnya adalah proses untuk merubah diri kita atau sahabat kita menjadi lebih baik (Dari ulat menjadi kupu-kupu, dari yang tak dipandang menjadi ...

Pemimpin(lagi)

Mungkin teman-teman sudah sering mendapatkan materi tentang pemimpin ataupun kepemimpiman alias leadership . Di salah satu versi di sebutkan bahwa pemimpin itu adalah: who know the ways who follow the ways who show the ways Nah versi ini adalah versi saat DMM, versi lain menempatkan no 2 dan 3 terbalik, jadi 3 dulu baru 2. versi DMM yang disampaikan Pa Hermawan mengandung arti bahwa pemimpin itu harus tahu jalan yang akan dilaluinya lalu mengikuti dulu jalannya (untuk kroscek), setelah itu baru menunjukkannya pada oranglain. Saya setuju secara umum, tapi saat momen kemarin saya diberi amanah dadakan(emmm….. tidak juga sih, soalnya dikabarinya juga lebih dari 2 bulan sebelum acara), saya pahami beberapa hal yang mungkin sudah diketahui banyak orang tapi kadang sulit terlaksana saat kita di posisi tersebut, intinya sih harus ada tim ‘pengingat’…. Hal tersebut adalah: Pemimpin itu harus bisa membesarkan hatinya bukan hanya timnya, karena aura kita akan tertangkap oleh t...