Skip to main content

Palestinaku Tercinta....

Palestina, jika mendengar kata-kata ini aku seolah terbawa melintasi waktu…, bercampur dalam kesedihan Rasulullah SAW yang kehilangan kedua orang terkasihnya, lalu mengalir dalam perjalanan istimewa pelipur lara -hadiah Sang pemilik cinta- ke Masjidil Aqso lalu berwisata hingga langit ketujuh. Perjalanan yang tertulis abadi dalam suratAl-Isra.

Aku pun kembali terbuai dalam simfoni-simfoni muslim ketika menjadikan Masjid Al Aqso -yang notabene berada diYerusalem- sebagai kiblat pertamanya.

Simfoni itu tak berlangsung lama karena ingatanku berjalan ke masa-masa ketika aku mulai mengetahui Zionis Yahudi merebut paksa daerah-daerah Palestina setelah memulai ‘pengembaraannya’ di Palestina dengan ‘rasa iba’ Inggris atas holocaust (yang kebenarannya pun belum bisa dipastikan).
Jantungku berdebar kencang…, semua rasa bercampur aduk ketika aku mulai tahu pembantaian atas warga Palestina demi ambisi orang-orang Yahudi.., yang menurut sejarah telah berani ‘membunuh’ para nabi yang dikirim pada mereka. Mereka bahkan mengusir Isa a.s sebagai nabi terakhir dari kalangan mereka yang diutus kepada kaum mereka.

Tak berhenti disitu,
perjalanan waktu membawaku pada fakta bahwa negeri yang dulu luas dan penuh kedamaian digerogoti oleh pikiran licik picik nan serakah zionis yahudi. Melalui pembantaian warga Palestine (mulai dari anak kecil hingga dewasa, laki-laki maupun wanita), zionis merebut lebih dari 50% wilayah Palestina dulu. Zionis pun memisahkan area Palestina bukan hanya dengan tembok setebal tembok berlin yang memisahkan Jerman Barat dan Jerman Timur. Zionis memisahkan persaudaraan warga palestina dengan pemukiman-pemukiman Zionis yang dikelilingi oleh tembok yang lebih tinggi dan lebih tebal beberapa kali lipat dari tembok berlin. Kurasa ini pun salah satu taktik Zionis untuk menguasai Palestina seluruhnya (yang dengan izinNya takkan pernah terwujud). Mungkin Palestina ketika bersatu akan memiliki kekuatan yang tak terduga, seperti yang terjadi pada Indonesia setelah mendeklarasikan Sumpah Pemuda, yaitu kemerdekaan Indonesia.

Palestina terbagi dua (dibatasi oleh pemukiman yahudi dan tembok),yaitu wilayah tepi barat dan jalur gaza. Diantara kedua bagian itu jalur gaza-lah yang paling tertindas (walau sebenarnya keduanya tertindas), dengan blockade dari Israel dengan temboknya, perbatasan rafah-mesir yang serigkali tertutup dari bantuan, dan perairan gaza yang sulit dijangkau bantuan internasional akibat kesemena-menaan zionis yahudi, gaza benar-benar terisolir. Setiap saat hidup merekaterancam bukan hanya dari kebutuhan primer mereka namun juga dari peluru-peluru bahkan bom-bom terarah para Zionis.

Gaza hampir saja terbebas dari blokade (yang berarti akan mudah untuk mendapat kebutuhan primer untuk mereka) jika tidak pernah ada tragedi berdarah di kapal Mavi Marmara dilaut lepas. Akan kujelaskan tentang tragedy ini, tragedy ini terjadi ketika kapal penumpang yang berpenumpang relawan tak bersenjata (yang hendak memberi bantuan ke gaza) diserang tentara zionis yahudi di perairan internasional. Mengherankan bukan? Seolah-olah ada yang hendak disembunyikan zionis yahudi dari masyarakat dunia. Entah apa yang disembunyikannya

Aku tak pernah ingin menyulut kebencian pada Israel, tak pernah, karena sungguh Islam tak pernah mengajarkan kebencian, tapi bukankah wajar kita membenci mereka atas segala yang pernah dan terus dilakukannya pada saudara-saudara kita juga pada nabi-nabi yang kita imani yang dulu diturunkan kepada mereka, bukankah wajar? Jika masih ada sebagian dari mereka yang masih memiliki hati nurani, aku mendoakan semoga hidayah Allah SWT hadir di hati mereka.

Hanya ini yang bisa kutulis, karena rasanya untuk bercerita banyak tentang Palestina aku tak mampu. Mengapa? Karena aku hanya seorang Indonesia yang masih buta sejarah bahkan sejarah bangsanya sendiri. Bukannya aku tak menyukai perihal sejarah ini, namun konon katanya sejarah (Indonesia) yang terdoktrin sejak duduk di SD itu tak semuanya benar. Apalagi (katanya) hanya sedikit berita yang berseliweran di dunia yang tidak melalui filtrasi dari ‘tetua’ media tsb. Semua di dunia menjdi hal yang sangat politis terutama jika berada di area kebenaran suatu isu.

Semoga Allah SWT selalu membuka matahati kita sehingga pikiran kita tidak tercederai oleh hal-hal yang palsu. Seperti pemuatan gambar masjid al-aqso menjadi masjid dome of rock. Al-aqso memiliki kubah berwarna kebiruan.., bukan berwarna emas.

Comments

Popular posts from this blog

Kisah Kecil

Angin menyentuh lembut dedaunan di pagi itu. Bak seruling, dedaunan pun berdesir mengirimkan irama-irama merdu. Pagi yang indah untuk memulai hari yang lebih indah. Pagi itu tepat seperti yang direncanakan, aku melangkah menuju tempat para sahabatku telah berkumpul. Kami akan pergi ke salahsatu tempat wisata di kawasan bandung.

Belajar dari Nabi Sulaiman dan Burung Hud-hud

Pemimpin biasanya dijadikan tolak ukur keberhasilan suatu acara atau organisasi. ternyata dalam alquran pun telah ada kisah teladan kepemimpinan Nabi Sulaiman a.s. dan salah satu anak buahnya, burung hud-hud 20. Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata: "Mengapa Aku tidak melihat hud-hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir. 21. Pasti akan kuhukum ia dengan hukuman yang berat atau kusembelih ia, kecuali jika ia datang kepadaku dengan alasan yang jelas." 22. Maka tidak lama Kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berkata: "Aku telah mengetahui sesuatu yang engkau belum mengetahuinya. Aku datang kepadamu dari negeri Saba membawa suatu berita yang meyakinkan. 23. Sungguh, kudapati ada seorang perempuan yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta memiliki singgasana yang besar. 24. Aku (burung Hud) dapati dia dan kaumnya menyembah matahari, bukan kepada Allah; dan syaitan telah menjadikan terasa indah bagi mereka p...

Biarkan Pendidikan Memilih

Dewasa ini permasalahan SDM lebih dominan terlihat di negeri ini. Tentu saja ini berkaitan dengan SDM negeri ini yang luar biasa besar. Meski kuantitasnya luar biasa besar, sampai saat ini belum ada kesamarataan kualitas SDMnya. Masih ada ketimpangan antara orang-orang yang berilmu (paham) serta yang tidak. Sangat timpang bahkan. Lihat saja… di negeri ini pelajar yang tawuran dan pelajar yang mencetak tinta emas pada kejuaraan internasional ‘berebutan tempat’ di ruang berita. Orang yang taat peraturan dan yang tak peduli pun mudah terlihat di jalanan. Miris… hanya itu yang dapat menggambarkannya. Apa yang salah? Menelusuri pendidikan tampaknya menjadi gerbang utama pembuka tabir ini. Membahas pendidikan memunculkan bayangan akan tiap tetes peluh para ‘tumpuan pendidikan’. Terbayang pula kerasnya mereka ‘memutar otak’ untuk menyuapi otak-otak cemerlang anak didiknya. Menjadi ketegaan yang amat buruk jika mempersalahkannya. Namun fakta tak selalu seindah bayangan. Saat ini tak lagi ...