Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2018

Mengenal Fitrah Seksualitas

Fitrah seksualitas dapat dikatakan sebagai karakter bawaan setiap insan mengenai gender dan seksualitasnya. Ianya mendorong maskulinitas pada laki-laki dan feminitas pada perempuan untuk lebih mendominasi. Namun Ianya dapat dirusak oleh pembiasaan pembiasaan sejak kecil. Pembiasaan yang salah dapat menyebabkan penyimpangan seksual. Bias gender dan free sex adalah contohnya. Fitrah seksualitas sebuah generasi berkolasi dengan peradaban. Maka, untuk merusak peradaban sebuah bangsa fitrah ini perlu dirusak. Cara termudah merusaknya adalah lewat mata. Anak bangsa dibombardir oleh banyaknya tayangan dan informasi yang tak sesuai. Benteng pertahanan terakhir anak bangsa tentu saja dirinya sendiri. Namun, Ianya tak bisa berdiri sendiri. Perlu dekapan dan bimbingan keluarganya agar mantap. Perlu dasar yang mengakar agar tak tergoyahkan. Ambillah dasar pertahanannya dari sumber hukum yang tak pernah usang, Al Quran dan Hadits. Dekatkan anak bangsa pada norma agama, pada teladan mulia. Maka ke

Bersahabat dengan Seksualitas

Mayoritas orangtua merasa membicarakan pendidikan seksual pada anak secara langsung adalah tabo. Orangtua merasa sekolahlah yangbperlu mengambil peran ini. Padahal pendidikan pertama dan utama adalah bersama orangtua di rumah. Tidak adanya peran orangtua dalam memberikan pendidikan seksualitas di rumah rentan menjadikan anak mengalami penyimpangan seksualitas. Hal ini dapat terjadi karena anak mencari tahu sendiri dan rentan mendapatkan info yang salah. Apa yang dapat orangtua lakukan dalam memberikan pendidikan seksualitas pada anak. Beberapa hal ini dapat menjadi perhatian para orangtua 1. Membekali anak dengan kesehatan dan fungsi organ-organ reproduksi agar anak tidak mencari tahu sendiri dan mengakibatkannya melakukan tindakan seksualitas tanpa sadar konsekuensinya. 2. Lindungi anak saat berada di masa kritis (pre aqil baligh) 3. Keterbukaan dan kejujuran orangtua pada anak. Hal ini menunjukan baiknya komunikasi dengan anak. Sehingga orangtua akan menjadi orang pertama tempat

Fase Kematangan Seksualitas

Fase kematangan seksual terbagi 5, yaitu a. Fase Oral adalah fase ketika mulut menjadi pusat kepuasan b. Fase Anal adalah fase saat anak menikmati saat mengeluarkan bab. c. Fase Phalic adalah ketika anak mulai menaruh perhatian pada alat kelaminnha d. Fase Latent adalah fase tenang ketika anak tidak terfokus pada tubuhnya e. Fase Genital terjadi ketika anak masuk masa pubertas Pada fase oraal, tahap perkembangan area oromotor (otot daerah mulut dan pencernaan) memengaruhi perkembangan lainnya seperti berbicara dan makan. Pada fase ini bayi memusatkan stimulus pada daerah mulut dan bibir. Ia akan berusaha memasukkan semua benda yang dipegangnya ke dalam mulut karena menganggap mulut adalah tempat pemuasan kebutuhannya (oral gratification). Fase oral merupakan tahap pertama perkembangan psikoseksual yang pasti dilalui setiap orang. Umumnya fase oral dimulai sejak anak lahir hingga usia sekitar 18 bulan. Pada beberapa kasus, fase oral berlanjut hingga usia balita, misalnya dengan me

Peran Ayah dalam Pendidikan Fitrah Seksualitas

Absennya sosok orangtua terutama ayah dalam kehidupan anak-anaknya menjadi salahsatu sumber permasalahan seksual. Ketidakhadiran ini menyebabkan virus BLAST (Bored, Lonely, Angry/Anxious, Stressfull dan Tired) menyerang. Sehingga untuk mengatasinya Ia akan mencari kasih sayang dan hiburan diluar keluarganya. Dampak dari tidak hadirna ayah: 1. Anak perempuan umur 10-14 yang tidak dekat dengan ayahnya berpeluang memberikan tubuh dan kehormatannya untuk laki-laki lain 2. Dampak perilaku seksual pada anak perempuan dibandikan pada anak laki-lak lebih besar 3. Memiliki pengaruh negatif pada psiko seksual anak perempuan. Hubungan yang tidak tepat dapat menyebabkan anak perempuan tomboy atau lesbian 4. Umur awal anak perempuan mendapatkan menstruasi menjadi lebih cepat 5. Menentukan kualitas hubungan anak perempuan dan suaminya kelak 6. Perempuan usia 15-19 tahun yang tak memiliki sosok ayahbdalam kehidupannya cenderung lebih cepat memulai aktivitas seksualnya, memiliki pasangan seksua

Mempersiapkan Anak Menuju Akil Baligh

Menurut Ensiklopedi Hukum Islam akil baligh berasal dari bahasa arab akala yang artimya berakal dan balagha yang artinya sampai. Akil balig adalah usia dimana seseorang telah dibebani hukum syariat (taklif), mampu mengetahui atau mengerti hukum tersebut. Seseorang yang disebut akil balig ialah orang yang sehat dan sempurna pikirannya, dapat membedakan baik dan buruk, benar dan salah, mengetahui kewajiban yang dibolehkan dan dilarang, serta yang bermanfaat dan merusak (Alim, 2010). Menjelang aqil balig, pendidikan seks diperlukan. Pada masa ini pendidikan seks dibutuhkan agar, 1. Remaja mengetahui organ reproduksinya 2. Mengetahui tentang seks sehingga memahami perilaku seks yang beresiko. 3. Mencegah dampak negatif dari perilaku seks 4. Menjadi bekal anak dalam mengendalikan dorongan seks sesuai kaidah islam. 5. Menjadi bekal anak ketika menikah kelak. Kedua gender memerlukan sisi maskulinitas dan femininitas. Namun demikian persentasenya berbeda. Anak laki-laki perlu 75% suplai

Ayah dan Bunda sebagai Pendidik Fitrah Seksualitas Anak

Mengapa Ayah dan Bunda berperan dalam mendidik fitrah seksualitas anak? Hal ini dijelaskan oleh dua dalil naqli berikut: ‘Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.’ (QS An Nisa:9) “Setiap anak dilahirkan di atas fitrah. Kedua orang tuanya lah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi. Sebagaimana permisalan hewan yang dilahirkan apakah kalian melihat pada anaknya ada yang terpotong telinganya?” (HR. Bukhori) Untuk menjadi generasi yang kuat diperlukan mental dan pengetahuan yang kuat. Hal ini dapat dilakukan dengan membangkitkan fitrah yang sudah diberikan Allah, salah satunya fitrah seksualitas. Fitrah seksualitas adalah tentang bagaimana seorang lelaki berfikir, bersikap, bertindak sebagaimana lelaki. Juga bagaimana seorang perempuan bersika

Resume Materi Fitrah Seksualitas by Kelompok 4

Kasus LGBT di asrama tak lagi mengherankan. Pada studi kasus yang disampaikan kelompok 4, latar belakang kedua pelaku LGBT ternyata berasal dari keluarga yang sibuk dengan urusan keekonomian. Karakter keduanya yang saling melengkapi membuat rasa kesepian yang dirasa menjadi terobati. Dan akhirnya mereka memainkan peran laki-laki dan perempuan padahal keduanya bergender sama. Kemudahan akses internet membuat mereka mudah mengakses video klip video klip bahkan film porno. Dan akhirnya mereka melakukan hal yang tak seharusnya. Pemanggilan kedua orangtua pelaku justru malah makin membuat ricuh. Orangtua keduanya saling menyalahkan pihak lainnya. Dari penggalan kisah ini dapat dilihat adanya kekosongan peran orangtuanya dalam mendidik anak. Hal lain yang bisa menjadi penyebab kasus ini, bila mengacu pada paparan Ibu Elly Risman, S.Psi pada Judicial Review UU Zina, Pornografi dan LGBT adalah sebagai berikut: 1. Pola Pengasuhan yang kurang tepat 2. Tidak hadirnya sosok ayah dalam proses pe

Tantangan Fitrah Seksualitas di Era Digit

Perkembang pesat dalam teknologi informasi menyebabkan anak-anak mencari tahu mengenai pendidikan seksualitas dan kesehatan reproduksi secara online. Padahal tidak semua yang tercantum secara online adalah benar. Terlebih seringkali informasi yang didapat mengarahkan pada pornografi. Berdasarkan survey yang dilakukan Youth Tech Health, yang dikutip di situs tirto.id, sekitar 42% responden setuju internet adalah tempat yang efektif untuk belajar mengenai seks, seksualitas dan kesehatan reproduksi. Sekitar 60% responden agak puas dan percaya atas informasi yang didapatkan secara online tersebut. Pengguna internet di Indonesia di dominasi oleh pria (51,43%). Jika didasarkan pada usia, pengguna internet terbanyak ada pada rentang usia 19-34 (49,52%) dengan penetrasi terbesar pada usia 13-18 tahun (75,50 %) yang merupakan puncak usia fitrah. Kemudahan akses, malu bertanya mengenai pendidikan seks, serta tidak adanya informasi yang diberikan orangtua menjadi alasan anak dan remaja menggun

Fitrah Seksualitas dalam Islam

Landasan fitrah seksualitas dalam Islam diantaranya terdapat pada QS Ar-Rum:21 dan QS An Nisa:34. Dalam QS Ar Rum:21 dijelaskan mengenai penciptaan yang berpasang-pasangan. Sedangkan pada QS An Nisa:34 dijelaskan mengenai peran masing-masing gender. Dalam Islam, setidaknya terdapat 11 pendidikan seksualitas, yaitu: 1. Menanamkan rasa malu pada anak 2. Menanamkan jiwa maskulin pada laki-laki dan jiwa feminim pada perempuan 3. Memisahkan tempat tidur 4. Mengenalkan waktu berkunjung (meminta izin dalam 3 waktu) 5. Mendidik menjaga kebersihan alat kelamin 6. Mengenalkan mahramnya 7. Mendidik anak agar selalu menjaga pandangan matanya 8. Mendidik anak agar tidak melakukan ikhtilat 9. Mendidik anak agar tidak melakukan khalwat (pacaran) 10. Mendidik etika berhias 11. Mengenalkan ikhtilam (mimpi basah) dan haid Sebagai pembanding mengenai pendidikan seksualitas. Dipaparkan mengenai pendidikan seksualitas di beberapa negara. Indonesia menjadi negara yang belum memasukkan pendidika

Seks, gender dan fitrah seksualitas

Resume atas materi presentasi kelompok bunda sayang 1. Seks lebih pada sifat biologis pria/wanita, gender lebih pada sifat sosial pada pria/wanita sedang fitrah seksualitas adalah menempatkan cara berpikir merasa dan bersikap sesuai identitas gendernya. Fitrah seksualitas perlu dibangkitkan agar anak mengerti identitas seksualitasnya, mengenali peran seksualitasnya, serta dapat melindungi dirinya dari kejahatan seksual. Dalam perjalanan pemahamannya, terdapat beberapa tantangan gender, yaitu: 1. Peterpan syndrom: seorang laki-laki dewasa yang tidak memiliki kematangan sikap. 2. Cinderella complex: seorang perempuan dewasa yang memiliki ketakutam tersendiri untuk dewasa 3. LGBT 4. Pelecehan Seksual 5. Pacaran Untuk mengatasi tantangan tersebut perlu paham fase dan tahapan seksualitas. Fase seksualitas meliputi a. Fase Oral, biasanya berlangsung di usia 0-2 tahun, berupa kenikmatan menghisap puting susu ibu. b. Fase Anal, berlangsung di usia 2-4 tahun, berupa kenikmatan mengel

Aurat Itu Perlu Ditutup

'Aurat itu perlu ditutup. Ketika Ia tidak ditutup maka kita perlu malu'. Begitu kira-kira awal cerita yang saya dongengkan untuk anak. Karakter anak yang cenderung mendengar dan tak selalu bertanya membuat saya kembali bercerita mengapa aurat perlu ditutup. Saya menceritakan arti ditutupnya aurat karena berharganya tubuh kita. Saya mencontohkan ketika Ia menyembunyikan mainannya agar tak dimainkan orang lain. Mainan itu tentu berharga. Saya pun mencontohkan ketika Ia menutupi mainannya agar tak kena debu. Semoga saja dengan contoh2 yang simpel itu bisa membuat dia selalu bergegas menutup auratnya setelah Ia selesai mandi.

Hewan Pun Perlu Disayang

Hari itu Teteh ingin menonton salah satu kartun anak kesukaan anak2. Saat membersamainya tak sengaja saya lihat ada scene ketika ayam tak sengaja kejeduk pintu yang tokoh utama buka. Alhasil si ayam menjadi keleyengan. Si tokoh utama lalu menertawakannya. Melihat adegan ini membuat saya nyeletuk 'kasihan ya ayamnya teh. Hewankan harus disayang juga'. Celetukan ini dilanjutkan dengan cerita tentang si kucing yang dikurung dan tak diberi makan seorang wanita hingga akhirnya Ia mati. Saya pun menceritakan bahwa akhirnya si wanita ditanyai perihal kucing yang mati itu dan akhirnya Ia dihukum. Ia hanya mengangguk-angguk sambil terus menonton. Duh tontonan lebib menggoda tampaknya. Tapi semoga saja anggukan itu menjadi tanda bahwa Ia menyimak

Berebut Mainan

Balita lumrah jika berebut mainan, katanya. Memang itubpula terjadi di rumah kami. Teteh seringkali merebut mainan yang dipegang adiknya. Banyak alasan melakukannya. Selain karena memang miliknya Ia pun melakukannya karena Ia tertarik ingin bermain dengan mainan yang dipegang adiknya. Mengatasi masalah ini tentu saya coba juga dengan dongeng. Saya bercerita bahwa mainan itu senang dimainkan bersama sama dan bergantian. Ketika mainan diperebutkan mainan akan kesakitan. Mainan juga akan kesakitan ketika Ia diinjak atau dilempar. Maka mainan perlu dimainkan seperti seharusnya dan bersama-sama. Kalaupun sulit memainkannya bersama sama, mainan akan senang ketika Ia dimainkan bergantian. Karena artinya Ia menjadi punya banyak teman. Semoga cerita ini bisa membuat teteh lebih mau berbagi. Sekarang sih Teteh sudah mulai meminta izin adiknya ketika Ia menginginkan mainan yang sedang dipegang adiknya dan milik adiknya.

Sayur itu Menyehatkan

Teteh termasuk yang agak susah makan sayur. Maka untuk mengatasinya sy mencoba mendongengkannya sebuah cerita tentang sayuran yang banyak gizi. Gizi itu untuk membuatnya tumbuh besar dan sehat. Mungkin sayur tak semuanya sesuai seleranya namun akan banyak manfaat yang tak bisa Ia dapat jika Ia mengabaikan untuk memakannya. Semoga saja dengan cerita ini Ia menjadi lebih lahap memakan sayuran. Karena repot juga jika dia pemilih. Karena sayur itu termasuk makanan yang mudah diperoleh di alam. Sehingga insyaallah Ia tak akan kelaparan ketika Ia suka sayuran.

Mandi yuk

Teteh termasuk anak yang agak susah untuk beralih fokus. Ketika Ia sedang asik dengan mainnya maka Ia akan lupa dengan kewajibannya mandi. Akhirnya saya membawakan cerita tentang kuman-kuman yang kegirangan ketika kita tak mandi. Karena berceritanya saat dia sedang kesal akhirnya Ia hanya merespon dengan penolakan atas semua cerita yang baru didongengkan. Waktu mendongeng ternyata perlu dipertimbangkan lagi juga. Semoga

Tangan pun Bersedih

Setelah kaki yang sering dijadikan alat untuk menjahili adiknya ternyata sekarang tangannya yang mulai usil. Ketika kesal tangannya bisa diayunkan pada orang terdekatnya. Agar tak berkelanjutan akhirnya sy putuskan untuk mendongeng tentang tangan yg bersedih ketika digunakan tak semestinya. Semoga saja dongengnya berbekas sehingga tak lagi usil dengan tangannya

Nasi yang Menangis

Teh, perjalanan nasi itu panjang loh. Sebelum menjadi nasi Ia adalah beras. Dan beras berasal dari benih. Benih ini dirawat dengan telaten oleh pak tani. Maka ketika teteh tidak menghabiskan makanan nasi akan sedih. Karena perjalanannya dari benih menjadi sia2. Begitu kira kira cerita saya pada Teteh. Seperti biasa Ia hanya (seperti) acuh. Tapi sebenarnya Ia mendengarkannya. Buktinya Ia menjadi lebih berhati-hati ketika makan agar tak lagi berjatuhan atau bersisa. Mendongeng itu ternyata efektif.

Kaki yang Bersedih

Karena kekesalannya teteh seringkali menggunakan kakinya untuk menendang sekitarnya termasuk adik atau bundanya. Awalnya seperti tak sengaja. Karena Ia seperti kaget ketika mengetahui kakinya menendang saudaranya. Namun akhir akhir ini seringkali Ia membecandai adiknya dengan kakinya juga. Kakinya ia simpan di badan, tangan, kaki atau bahlan wajah adiknya. Ia lakukan itu dengan senyum jailnya. Melihat tingkahnya itu akhirnya sy mecoba membuat dongeng tentang si kaki yang bersedih karena tak digunakan semestinya. Saat mendengarkan Ia hanya senyum senyum jail. Namun ternyata setelah beberapa saat Ia malah melanjutkan cerita. Nampaknya Ia makin paham. Alhamdulillah

Allah SWT Maha Mendengar

Sejak pagi mencoba mencari-cari ide cerita untuk disampaikan pada anak. Setelah merenung beberapa saat tercetuslah ide untuk bercerita tentang Allah SWT dan doa. Ide ini dilandasi oleh nada keluh kesah yang sering terdengar di telinga. Penyebabnya karena gatal-gatal di tangan Sulung yang kembali datang. Ide cerita sudah ada namun karena masih sibuk dengan bayi akhirnya tertunda. Sampai akhirnya di siang hari Sulung mulai terdengar mengeluh lagi. Keluhannya diiringi dengan rengekan yang membuat kedua orangtuanya bingung dan pusing. Hehe. 'Saatnya bercerita' pikir saya. 'Teh, berdoa ya.. Biar cepet sembuh,' ujar saya. 'Tapi tetep harus usaha untuk sembuh. Mandinya 2x. Cuci tangan. Jaga kebersihan' lanjut saya. Dan anak tetap rungsing. Ini efek Sulung masih merengek, ceritanya jadi ga terangkai. Bundanya gagal merangkai cerita dengan smooth. Walhasil si anak malah tetep rungsing meski dia ngerti sih harus berusaha sebelum berdoa. Dan sepertinya Ia pun menangkap pe