Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2018

Berebut Buku

Ketertarikan anak-anak pada buku kadang menjadi tantangan tersendiri bagi Bunda. Ketika Teteh sedang minta dibacakan satu buku, ternyata Adik juga tertarik pada buku yang sama. Secara reflek ketika Adik tertarik Ia akan mengambil bukunya. Hal ini tentu tak disukai Teteh yang kemudian merebut kembali buku yang diambil Adiknya. Hal ini berlaku sebaliknya. Jika sudah demikian biasanya ada drama dulu sebelum akhirnya bisa bersamaan tenang mendengarkan. Tantangan harian yang perlu selalu dilalui. Hehe #day10

Ketika Bunda Mengantuk

Aktivitas membaca sebelum tidur memang menjadi salah satu transfer ilmu sebelum tidur. Namun seringkali rasa kantuk yang menjadi membuat bunda hanya bisa membacakan 1 buku tipis atau bahkan hanya beberapa halaman saja. Kadang Teteh menjadi kesal, namun seringkali Ia memaklumi dan kemudian tidur. #day9

Mengalahkan Kekuatan Gadget

Gadget tetap menjadi godaan terberat baik bagi orangtua maupun anak-anaknya. Bunda sering sekali tergiur untuk melepas penat dengan membuka sosmed. Sedangkan anak-anak tergiur dengan menonton video atau bermain game. Alhamdulillah Teteh termasuk yang bisa diajak kompromi tentang gadget time. PRnya hanya tidak bermain gadget dekat adiknya yang belum genap 18 bulan. Mengalihkan anak-anak dari gadget adalah hal yang susah-susah gampang. Adiknya yang terlihat senang dengan buku alhamdulillah bisa teralihkan dengan buku. Jika sudah demikian dan Teteh mendengar buku sudah dibacakan, Ia biasanya ikut tertarik dan nimbrung. Hari ini kami membaca buku Peter Rabbit yang aktif dan mengabaikan perintah ibunya. Di akhir cerita peter malah sakit. #day8

Aku Anak Cerdas

Bekal adab tentu paling efektif dari contoh. Namun ilmu tentang adab ini dapat terangkum di sebuah buku. Buku tentang adab keseharian menjadi bekal anak-anak dalam beraktivitas. Doa-doa harian yang tercakup dalam buku adab harian ini menjadi bekal Teteh untuk beraktivitas standar. Membacanya membuat Teteh mengulang-ngulang bacaan doa ketika Ia senggang. #day7

Menebak Suara

Membaca buku tak sekedar memanjakan mata dengan visualisasinya, namun pula dapat mengolah indera pendengaran. Menebak suara dari cerita untuk dicek kemudian visualisasinya di halaman selanjutnya. Buku menebak suara tak hanya menyenangkan untuk Adik yang masih berusia 17 bulan tapi juga untuk Teteh yang tentu sudah lebih banyak mendengar suara di sekitarnya. #day6

Mengenal Kembali Rasa

Meski Teteh sudah makin pandai mengekspresikan rasa Ia tetap excited membaca buku tentang rasa. Terlebih di buku itu banyak visualisasi yang menarik. Tentu menjadi pengalaman yang menyenangkan untuknya. Ia kembali menerka-nerka dan melatih ekspresi yang ada. Berbeda dengan sang kakak, Adik masih perlu pengenalan tentang rasa. Membaca bersama kakaknya tentang tema ini tentu menjadi hal yang menarik buatnya. Ia tampak bahagia pula dengan ilustrasi di bukunya. Mudah-mudahan mengenal rasa dari buku bacaan bisa membuka wawasannya tentang banyak ekspresi dan rasa. #day5

Rasul Sayang Binatang

Membaca berarti transfer ilmu, adab, akhlaq dan sebagainya. Membiasakan anak-anak membaca kisah-kisah para nabi adalah salah satu goal keluarga kami. Inilah yang melandasi kami akhirnya menyengajakan untuk membeli buku-buku tentang kisah Rasulullah SAW. Hari ini anak-anak mengambil beberapa buku boardbook tentang Rasulullah SAW. Salahsatunya adalah Rasul sayang binatang. Buku ini menyajikan tentang betapa Rasulullah SAW menyayangi binatang. Rasul selalu sering memberi makan hewan yang lapar. Jika ada keledai yang mengangkat beban terlalu berat Rasulullah SAW akan menegur pemiliknya.  Membaca tentang kisah Rasulullah SAW yang sayang binatang rupanya berkesan. Meski terdiam saat mendengarkan cerita, teteh seringkali mengingatkan Bunda untuk tidak menyiakan tulang ikan atau ayam yang dagingnya sudah dimakan. Ia mengatakan bahwa tulangnya bisa dimakan oleh kucing yang memang sering bolak balik lewat rumah kami. #day4

Membaca, Bermain atau Tidur

Dalam benak seorang anak tentu akan banyak yang ingin dia lakukan. Melompat, berlari, bernyanyi, memasak, bercanda, membaca, dsb. Banyak keinginan membuat mereka terus aktif sepanjang hari. Membuat orangtuanya pun kewalahan. Belum lagi kewalahan dengan celotehan yang kian hari kian bertambah. Pilihan membaca, bermain atau langsung tidur akan muncul tiap kali malam tiba. Energi yang masih penuh tentu menjadikan anak-anak masih ingin beraktivitas. Membaca buku tetap menjadi pilihan utama anak-anak ketika buku sudah di depan mata mereka dan Bunda atau Ayahnya siap bercerita. Namun jika agenda seharian telah membuat anak-anak lelah, seringkali agenda membaca tak sempat dilakukan. Tidur menjadi pilihan. Kenapa sih anak-anak begitu keranjingan dengan aktivitas 'membaca' buku (baca: dibacakan). Mungkin dari sana mereka akhirnya mendapatkan kosakata baru, moral cerita dan tentunya ide terbaru untuk bermain peran ketika bermain bersama sepupunya. Membaca benar-benar membuka cakrawala

Pohon Literasi

Projek mengerjakan pohon literasi itu susah-susah gampang. Susah menemukan waktu yang pas untuk mengeksekusinya. Darurat manajemen waktu ceritanya. Pohon literasi ini daunnya adalah buku-buku yang dibaca oleh tiap anggota keluarga. Projek yang menarik bukan? Agar sukses mengisi pohon literasi tentu perlu ada sesi Reading Time di agenda hari keluarga. Reading Time di keluarga kami biasanya sih di malam hari. Tapi seringkali anak-anak kebelet baca di waktu siang. Karena mungkin lemari buku memang tak jauh dari tempat mainan mereka. Mana pohon literasi kami? Ini dia. Daun di pohon literasi jika ditempel sejak awsl tahun mungkin sudah sangat rimbun. Tapi berhubung baru dapat ide karena ada game bunda sayang, daunnya masih sedikit. #day2

Awal Cerita tentang Membaca

Banyak yang sudah paham bahwa buku adalah jendela dunia. Dari sana Ia menampilkan banyak wajah dunia atau olah pikir tiap insan. Buku tentu tak hanya untuk asal dibaca namun untuk ditangkap dan dipahami makna atasnya. Cerdas literasi katanya. Paham atas pentingnya membaca (dan memahami bacaan) sejak Teteh masih berusia bulanan Ia sudah berkenalan dengan buku. Tak terlalu tertarik pada awalnya. Buku bantal yang sengaja dibelikan untuknya hanya ia pandangi atau pegang sebentar lalu diacuhkan. Sedih rasanya. Berjalannya waktu ternyata membuat Ia semakin tertarik dengan buku. Alhamdulillah pada saat usianya 1,5 tahun Ia semakin semangat membaca. Buku boardbook yang paketan seringkali Ia ambil untuk minta dibacakan. Sekarang di usianya yang menginjak 4 tahun semangat bacanya kian meningkat. Dalam 1 hari Ia bisa meminta dibacakan beberapa judul buku. Memang masih bacaan cerita yang ringan namun seringkali bisa menyisipkan banyak hikmah.. #hari ke1