Skip to main content

Rasul Sayang Binatang

Membaca berarti transfer ilmu, adab, akhlaq dan sebagainya. Membiasakan anak-anak membaca kisah-kisah para nabi adalah salah satu goal keluarga kami. Inilah yang melandasi kami akhirnya menyengajakan untuk membeli buku-buku tentang kisah Rasulullah SAW.

Hari ini anak-anak mengambil beberapa buku boardbook tentang Rasulullah SAW. Salahsatunya adalah Rasul sayang binatang. Buku ini menyajikan tentang betapa Rasulullah SAW menyayangi binatang. Rasul selalu sering memberi makan hewan yang lapar. Jika ada keledai yang mengangkat beban terlalu berat Rasulullah SAW akan menegur pemiliknya. 

Membaca tentang kisah Rasulullah SAW yang sayang binatang rupanya berkesan. Meski terdiam saat mendengarkan cerita, teteh seringkali mengingatkan Bunda untuk tidak menyiakan tulang ikan atau ayam yang dagingnya sudah dimakan. Ia mengatakan bahwa tulangnya bisa dimakan oleh kucing yang memang sering bolak balik lewat rumah kami.

#day4

Comments

Popular posts from this blog

Belajar dari Masalah

Seringkali kekecewaan menghampiri kita ketika sang harap tak kunjung menjadi nyata. Padahal jika kita memberi sedikit waktu untuk hati dan pikiran kita bekerjasama mencari solusi, maka kecewa itu kan berubah menjadi harap lain untuk dipenuhi. Sebagai analogi saya akan mengambil contoh robot. Sebelumnya kita samakan persepsi ya, apa itu Robot? Robot (menurut saya) adalah suatu rangkaian elektronik yang dirancang oleh manusia menjadi suatu fungsi yang dapat membantu pekerjaan manusia, ini bisa juga diartikan mengabdi. Dengan pengertian seperti ini maka kulkas, radio, komputer dan tv termasuk robot. Sekarang apa itu Manusia? Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT untuk beribadah padaNya. Nah dari sisi ini kita bisa melihat adanya kesamaan dalam hubungan manfaat antara manusia dan robot serta manusia dan Allah SWT.

Hayu Naik Kereta

Siang itu di ruang makan rumah eninnya terdengar ramai. Suara kursi digeser serta celoteh anak-anak menggaung. Tak berapa lama kursi telah rapi berjajar dan mereka mulai mengatur siapa dan dimana posisi duduknya. Mereka dengan bersemangat menaikinya dan bernyanyi kereta api. Kreativitasnya siang itu berbekas pada adik pertama Teteh. Ketika Ia di ruang makan dan sedang tak beraktivitas sekonyong konyong Ia menarik kursi sembari berkata 'kereta'. Kreativitas ternyata menular dan mengasikkan.