Ahhhh cinta.., semua menjadi mungkin karenamu.. Gelap menjadi terang, hitam menjadi putih, panas menjadi sejuk, segala-galanya menjadi baik. Buta. Padahal aku yakin cinta hanya ingin cerahkan dunia bukan butakan dunia. Coba saja tanya pada cinta juga Sang Pencipta. Aku yakin jawabannya takkan jauh.
Cinta itu tanggungjawab, May, angin di sampingku menjawab., benar, tanggung jawab kepada sang Pemilik cinta, Pemilik tali yang tak terputus. Jika cinta maka harus tanggung jawab, jangan jadi buta.., benar... jangan buta. Apalah arti cinta jika pada akhirnya tanggungjawab diputus begitu saja, hanya semu...., semu semata, hanya kesenangan sesaat dan hanya rugi yang didapat, rugi telah dikotorinya hati yang Allah ciptakan untuk mengingatNya, berkarya atas namaNya.
Cinta..., indah sekali dirimu diciptakanNya hingga perlu hati yang bersih untuk mengertimu, hati yang telah ada Allah SWT disana, semua atas namaNya. Hati... apakah dirimu nyaman disana dengan rasa yang bercampur aduk, dengan cinta yang tak berdasar, kurasa tidak jawabnya, tanya saja hati kecilmu, aku yakin itu jawabannya. Cinta dan tanggungjawab, jika cinta maka siaplah untuk bertanggung jawab atas namaNya, jika tak sanggup berhentilah untuk saat ini. Cukuplah cinta padaNya, karena akan timbul darinya cinta pada sesama, hingga dunia tentram bukan hanya sendiri. Akan hadirlah kuat setelah lemah, bahagia setelah sedih, rajin setelah malas, dan banyak lagi.
Aku ingin memiliki hati yang mencitaiNya hingga jika akhirnya terbagi, diriNya tetap ada di bagian hati yang terbagi. CintaNya seterbagi apapun akan tetap sama, tapi kita tetap harus Memberikan cinta terbesar (1 hati penuh) kepadaNya dan terbagi kemudian pada cinta sesama manusia. Jika ada diriNya dalam cinta kita pada sesama aku yakin tak ada lagi kerusakan baik fisik bumi atau mental manusia yang akan terjadi, karena Allah SWT telah membingkainya pada kebaikan
Cinta itu tanggungjawab, May, angin di sampingku menjawab., benar, tanggung jawab kepada sang Pemilik cinta, Pemilik tali yang tak terputus. Jika cinta maka harus tanggung jawab, jangan jadi buta.., benar... jangan buta. Apalah arti cinta jika pada akhirnya tanggungjawab diputus begitu saja, hanya semu...., semu semata, hanya kesenangan sesaat dan hanya rugi yang didapat, rugi telah dikotorinya hati yang Allah ciptakan untuk mengingatNya, berkarya atas namaNya.
Cinta..., indah sekali dirimu diciptakanNya hingga perlu hati yang bersih untuk mengertimu, hati yang telah ada Allah SWT disana, semua atas namaNya. Hati... apakah dirimu nyaman disana dengan rasa yang bercampur aduk, dengan cinta yang tak berdasar, kurasa tidak jawabnya, tanya saja hati kecilmu, aku yakin itu jawabannya. Cinta dan tanggungjawab, jika cinta maka siaplah untuk bertanggung jawab atas namaNya, jika tak sanggup berhentilah untuk saat ini. Cukuplah cinta padaNya, karena akan timbul darinya cinta pada sesama, hingga dunia tentram bukan hanya sendiri. Akan hadirlah kuat setelah lemah, bahagia setelah sedih, rajin setelah malas, dan banyak lagi.
Aku ingin memiliki hati yang mencitaiNya hingga jika akhirnya terbagi, diriNya tetap ada di bagian hati yang terbagi. CintaNya seterbagi apapun akan tetap sama, tapi kita tetap harus Memberikan cinta terbesar (1 hati penuh) kepadaNya dan terbagi kemudian pada cinta sesama manusia. Jika ada diriNya dalam cinta kita pada sesama aku yakin tak ada lagi kerusakan baik fisik bumi atau mental manusia yang akan terjadi, karena Allah SWT telah membingkainya pada kebaikan
Comments
Post a Comment