Skip to main content

Break De Limit

Setelah sekian lama tidak menulis. Beberapa waktu lalu sebuah ide masuk ke kepalaku, lalu berteriak2 ingin dituliskan, dan hasilnya.. ini dia:

Pintu Mr. Brain diketuk, Ms. Soul menyapa: Mr. Brain bolehkah saya bertemu De Limit. Kening Mr Brain mengerut, lalu berkata: “Ada apa Ms. Soul? Apakah De Limit membuat masalah?” Ms. Soul hanya tersenyum, lalu berkata: “Tidak, saya hanya ingin memastikan beberapa hal” Mr. Brain berubah sumringah, lalu menjawab: “Oh, baiklah, saya akan memanggilkannya untuk Anda, silakan masuk dan duduk”


Tak terlalu lama menunggu, De Limit kini berada di hadapan Ms Soul
Ms. Soul: Bagaimana kabarnya De Limit?
De Limit: Not Bad, Ms. Apa keadaannya baik diluar sana, Ms?
Ms. Soul: Ya, wonderfull. Mengapa akhir-akhir ini kau tak seaktif biasanya?
De Limit: Benarkah? Aku cukup nyaman dengan kondisi ini Ms, rasanya ini kondisi terbaikku dan aku tak ingin meninggalkannya
Ms. Soul: Berapa lama kau tak pergi berjalan-jalan De?
De Limit: Mungkin beberapa bulan?
Ms. Soul: Too Bad. Di luar sana banyak hal menarik yang perlu kau lihat, Saya yakin ini akan merubah pandanganmu. Kau  sudah terlalu kuno dengan pandanganmu.
De Limit: Really? Apa aku akan berganti kulit lagi jika aku mencermatinya, Ms?
Ms. Soul: Ya, kukira. Dan kau akan lebih hebat dari sekarang
De Limit: Itu menyakitkan Ms. Aku tak ingin melewatinya lagi. Aku cukup dengan yang sekarang saja, lagipula Mr Brain tak pernah mengeluh dengan pandanganku yang sekarang.
Ms. Soul: Sungguh? Tapi saya yakin ini akan luar biasa buatmu, dan saya pun yakin Mr Brain akan semakin bangga.

Get The Point Guys?

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kisah Kecil

Angin menyentuh lembut dedaunan di pagi itu. Bak seruling, dedaunan pun berdesir mengirimkan irama-irama merdu. Pagi yang indah untuk memulai hari yang lebih indah. Pagi itu tepat seperti yang direncanakan, aku melangkah menuju tempat para sahabatku telah berkumpul. Kami akan pergi ke salahsatu tempat wisata di kawasan bandung.

Belajar dari Nabi Sulaiman dan Burung Hud-hud

Pemimpin biasanya dijadikan tolak ukur keberhasilan suatu acara atau organisasi. ternyata dalam alquran pun telah ada kisah teladan kepemimpinan Nabi Sulaiman a.s. dan salah satu anak buahnya, burung hud-hud 20. Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata: "Mengapa Aku tidak melihat hud-hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir. 21. Pasti akan kuhukum ia dengan hukuman yang berat atau kusembelih ia, kecuali jika ia datang kepadaku dengan alasan yang jelas." 22. Maka tidak lama Kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berkata: "Aku telah mengetahui sesuatu yang engkau belum mengetahuinya. Aku datang kepadamu dari negeri Saba membawa suatu berita yang meyakinkan. 23. Sungguh, kudapati ada seorang perempuan yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta memiliki singgasana yang besar. 24. Aku (burung Hud) dapati dia dan kaumnya menyembah matahari, bukan kepada Allah; dan syaitan telah menjadikan terasa indah bagi mereka p...

Biarkan Pendidikan Memilih

Dewasa ini permasalahan SDM lebih dominan terlihat di negeri ini. Tentu saja ini berkaitan dengan SDM negeri ini yang luar biasa besar. Meski kuantitasnya luar biasa besar, sampai saat ini belum ada kesamarataan kualitas SDMnya. Masih ada ketimpangan antara orang-orang yang berilmu (paham) serta yang tidak. Sangat timpang bahkan. Lihat saja… di negeri ini pelajar yang tawuran dan pelajar yang mencetak tinta emas pada kejuaraan internasional ‘berebutan tempat’ di ruang berita. Orang yang taat peraturan dan yang tak peduli pun mudah terlihat di jalanan. Miris… hanya itu yang dapat menggambarkannya. Apa yang salah? Menelusuri pendidikan tampaknya menjadi gerbang utama pembuka tabir ini. Membahas pendidikan memunculkan bayangan akan tiap tetes peluh para ‘tumpuan pendidikan’. Terbayang pula kerasnya mereka ‘memutar otak’ untuk menyuapi otak-otak cemerlang anak didiknya. Menjadi ketegaan yang amat buruk jika mempersalahkannya. Namun fakta tak selalu seindah bayangan. Saat ini tak lagi ...