Skip to main content

Jepang.... Mimpiku dulu dan Kini

Jarum-jarum jam terus berdetak, tapi bayangan itu tak bisa begitu saja lepas dari pikiranku, semakin lama justru semakin mengingatkanku tentang masa-masa mengharu biru saat aku masih menjadi siswa dulu, siswa SD, SMP, dan SMA. Ya..., sejak kecil dulu aku bermimpi menjejakkan kakiku di negeri sakura itu. Aku mulai terkesima dengan negeri itu, ketika alunan-alunan suara guru, sahabat, dan saudaraku ttg negeri itu. Walau bukan pemilik universitas no 1 di dunia, aku terkesima mulai dari film anime sampai perkembangan teknologi yang pesat...
Walau kini aku mulai bermimpi pergi ke France dan Belanda(setelah aku masuk TL, karena fakta ttg ke-TLan disana), tapi tetap saja aku tak bisa melepaskan pandanganku ke Jepang.
Dengan pesona bunga sakuranya, dengan semua budaya yang unik, dengan perkembangan pesat teknologi, dengan kreativitas yang dimunculkan, dsb.
Tapi bukan hal yang mudah menuju kesana, dengan kondisi yang belum ideal atau mendekati ideal dari diriku dan sekitarku. Secara tidak sadar maupun sadar aku merasa mimpi2ku itu sedang diwujudkan.., entahlah aku rasa, dengan kondisi saat ini, Allah SWT (melalui sahabat-sahabat di kampus) seringkali memberiku amanah yang sebenarnya belum bisa kulaksanakan dengan baik, tapi aku masih dipercaya untuk memperbaikinya, menuju kondisi ideal untuk menjadi seorang mahasiswa S2/S3 di Jepang, France, ataupun Belanda.
Aku yakin semua yang kuimpikan akan terwujud jika aku telah lulus dengan predikat baik(di mataNya) dari amanah-amanah yang kuemban kini.
Berjalan menuju suatu impian jangka pendek dengan ridloNya sampai akhirnya menjadi salahsatu penghuni syurgaNya. Aamiin

Comments

Popular posts from this blog

Kisah Kecil

Angin menyentuh lembut dedaunan di pagi itu. Bak seruling, dedaunan pun berdesir mengirimkan irama-irama merdu. Pagi yang indah untuk memulai hari yang lebih indah. Pagi itu tepat seperti yang direncanakan, aku melangkah menuju tempat para sahabatku telah berkumpul. Kami akan pergi ke salahsatu tempat wisata di kawasan bandung.

Tantangan hari ke-16

Nampaknya harus bangk banyak beristighfar. Lembab masih saja belum pergi. Tgl 19 April memang sempat berpergian. Apa masih jetlag? Kan sudah 3 hari berlalu. Sudah badge 'need improvement' yang kesekian. Huft

Tantangan hari ke18

Alhamdulilah.. mulai kembali menggoreskan catatan di jurnal. Jurnal itu memang menyenangkan tapi kenapa ya susah untuk konsisten? Apa karena menulis jurnal perlu dipikirkan? Badge satisfactory untuk menyemangati hari hari selanjutnya untuk konsisten.