Skip to main content

Jika Sahabat... Maka Saudara

Sahabat, siapakah itu? apakah kau termasuk kedalamnya? Sahabat terdiri dari 7 kata. Sahabat atau persahabatan adalah perpanjangan dari pertemanan. Jika boleh, saya ingin mengutip sebuah lirik lagu yang populer saat ini, persahabatan bagai kepompong merubah ulat menjadi kupu-kupu. Unik..., itu kesan saya saat mendengar perumpamaan persahabatan tersebut, namun bila di bedah lebih dalam lagi ternyata perumpamaan ini sungguh amat bermakna.

Ya, coba kita pikirkan, dalam kehidupan sang ulat, kepompong dapat menghilangkan rasa kantuk sang ulat, merubah sang ulat menjadi lebih indah dan tak lagi dijauhi raksasa dunianya (manusia, red), dan boleh jadi kepompong ini dapat menghilangkan rasa frustasi -ditandai oleh makan terusnya- sang ulat. That's just a little think we can see or feel, Apa lagi yang kita dapat dari hal ini?

1. Persahabatn seharusnya adalah proses untuk merubah diri kita atau sahabat kita menjadi lebih baik (Dari ulat menjadi kupu-kupu, dari yang tak dipandang menjadi hal yang ditunggu)

2. Persahabatan adalah proses saling melindungi (untuk kebaikan), bukan meninggalkan atau saling meninggalkan sahabat (saat si ulat kekenyangan, frustasi, kepompong menjadi pelindung setia sang ulat sampai akhirnya sang ulat siap untuk melanjutkan harinya).

3. Persahabatan adalah proses mematangkan diri (berdiam di kepompong beberapa waktu untuk kemudian menjadi kupu-kupu)

4. Persahabatan adalah bentuk penerimaan kita terhadap sahabat kita, apapun dia siapapun dia tetap didukung untuk menjadi lebih baik (ulat apapun itu kepompong selalu ada untuk 'mematangkannya' dan merubahnya menjadi kupu-kupu)

5. Persahabatan adalah melakukan yang terbaik untuk sahabatnya agar sahabatnya mendapat yang terbaik.

There is a big think to make Indonesia better, ukhuwah, persaudaraan... Karena persaudaraan itu lebih dari sebuah persahabatan.  
Rasa kecewa di hati tak boleh lantas menghitamkan hati. Berikan yang terbaik untuk saudara seMuslim, untuk Indonesia. Trust me, we can do that if we begin it now.

Comments

Popular posts from this blog

Kisah Kecil

Angin menyentuh lembut dedaunan di pagi itu. Bak seruling, dedaunan pun berdesir mengirimkan irama-irama merdu. Pagi yang indah untuk memulai hari yang lebih indah. Pagi itu tepat seperti yang direncanakan, aku melangkah menuju tempat para sahabatku telah berkumpul. Kami akan pergi ke salahsatu tempat wisata di kawasan bandung.

Belajar dari Nabi Sulaiman dan Burung Hud-hud

Pemimpin biasanya dijadikan tolak ukur keberhasilan suatu acara atau organisasi. ternyata dalam alquran pun telah ada kisah teladan kepemimpinan Nabi Sulaiman a.s. dan salah satu anak buahnya, burung hud-hud 20. Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata: "Mengapa Aku tidak melihat hud-hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir. 21. Pasti akan kuhukum ia dengan hukuman yang berat atau kusembelih ia, kecuali jika ia datang kepadaku dengan alasan yang jelas." 22. Maka tidak lama Kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berkata: "Aku telah mengetahui sesuatu yang engkau belum mengetahuinya. Aku datang kepadamu dari negeri Saba membawa suatu berita yang meyakinkan. 23. Sungguh, kudapati ada seorang perempuan yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta memiliki singgasana yang besar. 24. Aku (burung Hud) dapati dia dan kaumnya menyembah matahari, bukan kepada Allah; dan syaitan telah menjadikan terasa indah bagi mereka p...

Biarkan Pendidikan Memilih

Dewasa ini permasalahan SDM lebih dominan terlihat di negeri ini. Tentu saja ini berkaitan dengan SDM negeri ini yang luar biasa besar. Meski kuantitasnya luar biasa besar, sampai saat ini belum ada kesamarataan kualitas SDMnya. Masih ada ketimpangan antara orang-orang yang berilmu (paham) serta yang tidak. Sangat timpang bahkan. Lihat saja… di negeri ini pelajar yang tawuran dan pelajar yang mencetak tinta emas pada kejuaraan internasional ‘berebutan tempat’ di ruang berita. Orang yang taat peraturan dan yang tak peduli pun mudah terlihat di jalanan. Miris… hanya itu yang dapat menggambarkannya. Apa yang salah? Menelusuri pendidikan tampaknya menjadi gerbang utama pembuka tabir ini. Membahas pendidikan memunculkan bayangan akan tiap tetes peluh para ‘tumpuan pendidikan’. Terbayang pula kerasnya mereka ‘memutar otak’ untuk menyuapi otak-otak cemerlang anak didiknya. Menjadi ketegaan yang amat buruk jika mempersalahkannya. Namun fakta tak selalu seindah bayangan. Saat ini tak lagi ...