Skip to main content

Tantangan hari ke-2 Tahap Kepompong

Alhamdulillah setelah hari kemarin memulai menulis bujo, mulai terasa manfaatnya. Padahal baru hari kedua. Tapi Alhamdulillah terasa kegiatan harian lebih tertata. Terutama memasak. Dengan menulis meal plan di bujo, waktu di dapur jadi lebih efektif. Jadi ga perlu buka tutup kulkas untuk menentukan masak apa. 
Hari ini agenda memasak ada yang di luar rencana karena ada request dari suami. Ada pula rencana baking yang gagal. Akibat menunda nunda serta teralihkan dengan pekerjaan lain. Menjadi catatan pribadi untuk menentukan prioritas dan komitmen mengerjakannya. 
Overall tantangan hari ini dalam hal menulis bujo sudah sukses. Evaluasi hari ini perlu ada poin poin lain di bujo agar lebih terkondisikan agenda hariannya. Jadi badge yang disematkan masih satisfactory. Semoga esok hari bisa lebih baik

Comments

Popular posts from this blog

Belajar dari Masalah

Seringkali kekecewaan menghampiri kita ketika sang harap tak kunjung menjadi nyata. Padahal jika kita memberi sedikit waktu untuk hati dan pikiran kita bekerjasama mencari solusi, maka kecewa itu kan berubah menjadi harap lain untuk dipenuhi. Sebagai analogi saya akan mengambil contoh robot. Sebelumnya kita samakan persepsi ya, apa itu Robot? Robot (menurut saya) adalah suatu rangkaian elektronik yang dirancang oleh manusia menjadi suatu fungsi yang dapat membantu pekerjaan manusia, ini bisa juga diartikan mengabdi. Dengan pengertian seperti ini maka kulkas, radio, komputer dan tv termasuk robot. Sekarang apa itu Manusia? Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT untuk beribadah padaNya. Nah dari sisi ini kita bisa melihat adanya kesamaan dalam hubungan manfaat antara manusia dan robot serta manusia dan Allah SWT.

Hayu Naik Kereta

Siang itu di ruang makan rumah eninnya terdengar ramai. Suara kursi digeser serta celoteh anak-anak menggaung. Tak berapa lama kursi telah rapi berjajar dan mereka mulai mengatur siapa dan dimana posisi duduknya. Mereka dengan bersemangat menaikinya dan bernyanyi kereta api. Kreativitasnya siang itu berbekas pada adik pertama Teteh. Ketika Ia di ruang makan dan sedang tak beraktivitas sekonyong konyong Ia menarik kursi sembari berkata 'kereta'. Kreativitas ternyata menular dan mengasikkan.