Skip to main content

Tantangan hari ke-2 Tahap Kepompong

Alhamdulillah setelah hari kemarin memulai menulis bujo, mulai terasa manfaatnya. Padahal baru hari kedua. Tapi Alhamdulillah terasa kegiatan harian lebih tertata. Terutama memasak. Dengan menulis meal plan di bujo, waktu di dapur jadi lebih efektif. Jadi ga perlu buka tutup kulkas untuk menentukan masak apa. 
Hari ini agenda memasak ada yang di luar rencana karena ada request dari suami. Ada pula rencana baking yang gagal. Akibat menunda nunda serta teralihkan dengan pekerjaan lain. Menjadi catatan pribadi untuk menentukan prioritas dan komitmen mengerjakannya. 
Overall tantangan hari ini dalam hal menulis bujo sudah sukses. Evaluasi hari ini perlu ada poin poin lain di bujo agar lebih terkondisikan agenda hariannya. Jadi badge yang disematkan masih satisfactory. Semoga esok hari bisa lebih baik

Comments

Popular posts from this blog

Kisah Kecil

Angin menyentuh lembut dedaunan di pagi itu. Bak seruling, dedaunan pun berdesir mengirimkan irama-irama merdu. Pagi yang indah untuk memulai hari yang lebih indah. Pagi itu tepat seperti yang direncanakan, aku melangkah menuju tempat para sahabatku telah berkumpul. Kami akan pergi ke salahsatu tempat wisata di kawasan bandung.

Belajar dari Nabi Sulaiman dan Burung Hud-hud

Pemimpin biasanya dijadikan tolak ukur keberhasilan suatu acara atau organisasi. ternyata dalam alquran pun telah ada kisah teladan kepemimpinan Nabi Sulaiman a.s. dan salah satu anak buahnya, burung hud-hud 20. Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata: "Mengapa Aku tidak melihat hud-hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir. 21. Pasti akan kuhukum ia dengan hukuman yang berat atau kusembelih ia, kecuali jika ia datang kepadaku dengan alasan yang jelas." 22. Maka tidak lama Kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berkata: "Aku telah mengetahui sesuatu yang engkau belum mengetahuinya. Aku datang kepadamu dari negeri Saba membawa suatu berita yang meyakinkan. 23. Sungguh, kudapati ada seorang perempuan yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta memiliki singgasana yang besar. 24. Aku (burung Hud) dapati dia dan kaumnya menyembah matahari, bukan kepada Allah; dan syaitan telah menjadikan terasa indah bagi mereka p...

Cerita Tentang Ia

Suatu hari peradaban menepuk pundakku. Aku menoleh padanya. Kupandangi ia, wajahnya terlihat lesu, lelah, dan entah mengapa terlihat tirus. Aku terkejut, tak biasanya peradaban datang menghampiriku dengan wajah seperti itu. Biasanya ia datang dengan ceria serta membawa berbagai cerita. Ceritanya selalu membawaku melanglangbuana ke seluruh penjuru negeri. Setelah perjalanan itu biasanya aku tersipu, aku belum jadi apa-apa. Suasana masih hening hingga satu kalimat keluar dari mulutnya. 'aku lelah may.., saaangaat lelah'. Aku semakin terkejut, sungguh hal yang tak biasa ia berkata seperti itu. Aku pun membenarkan posisi dudukku,  sekarang aku bisa melihat jelas dirinya. Aku bisa melihat gurat kelelahan itu dengan lebih jelas. Ah.., aku semakin tak tega melihatnya. Menyadari aku mulai tertarik dengna ucapannya barusan, mulutnya mulai terbuka, lalu berucap 'bolehkah aku bercerita may'. Aku mengangguk, tak mungkin kubiarkan dirinya terdiam lebih lama, pasti ia memiliki banya...