Skip to main content

Jurnal Pekan Keempat Tahap Ulat Bunda Cekatan

Halooo... Assalamualaikum.. seminggu sudah saya berada di Kebun Apel. Wuih banyak sekali apel yang ranum dan siap lahap, membuat saya berkali kali perlu membuka peta mana yang sedang saya prioritaskan makan.
Oke, pekan ini pekan kedua saya berada di keluarga manajemen waktu domestik yang digawangi oleh teh ismi yang luar biasa. Dengan flow chat yang cepat, beliau menyempatkan membagi resume yang dibuat untuk sama sama dilahap keluarga besarnya.
Di pekan ini selain wag, ada banyak 'go live' di fbg Hutan Kupu. Terkait manajemen waktu ada bahasan metode manajemen waktu dan tips mengatur waktu dan gadget oleh teh icha dari keluarga sebelah. Tak lupa bahasan bullet journal oleh téh ismi yang mantap. 
Terkait metode manajemen waktu, ternyata selain teknik pomodoro, bullet journal dan kandang waktu juga ada SMART goals, Pareto (ini istilahnya sudah familiar sepertinya), juga task management. Perlu trial and error untuk melihat mana metode yang cocok untuk kita. Bisa saja kita cocok di metode satu to di yang lainnya tidak. Atau mungkin kita perlu memodifikasi metode yang ada agar pas dengan kita.
Teknik Pomodoro sudah pernah saya ulas sebelumnya lalu sekarang mari kita ulas sedikit terkait metode SMART goals dan task management. SMART goals adalah kependekan dari specific, measurable, achievable, relevant dan timely. Jadi tiap kegiatan yang perlu kita kerjakan perlu dispesifikkan lalu harus bisa diukur keberhasilannya, kerelevanannya juga waktunya. Sedangkan task manajemen adalah menuliskan semua aktivitas yang perlu dikerjakan lalu ceklis yang sudah dikerjakan.
Lanjut ke bullet journal, bahasan bullet journal dari téh ismi sungguh menggugah hati untuk ikut memulai. Teh ismi dengan teratur menyampaikan basic dari bullet journal serta share pengalaman dan contoh membuat bullet journal. Bahkan beliau membagikan template bullet journal yang ia buat. Menurut teh ismi dengan bullet journal yang diisi mirip seperti diary seperti membuat penghargaan atas apa apa yang kita kerjakan di rumah. Karena sesungguhnya pekerjaan domestik adalah pekerjaan yang minim apresiasi, maka membuat bullet journa membuat diri bisa mengapresiasi apa yang sudah dikerjakan. Menarik ya..
Nah.. segitu aja sih santapan utamanya mah.. Rasanya sih selain makanan utama itu akan menarik mencicip hidangan pelengkap. Apalagi banyak go live yang bisa disaksikan ulang di fbg. Mungkin akan memilah hidangan pelengkap ini untuk dilahap agar makanan utama makin nikmat dilahap. Sekian..

Comments

Popular posts from this blog

Kisah Kecil

Angin menyentuh lembut dedaunan di pagi itu. Bak seruling, dedaunan pun berdesir mengirimkan irama-irama merdu. Pagi yang indah untuk memulai hari yang lebih indah. Pagi itu tepat seperti yang direncanakan, aku melangkah menuju tempat para sahabatku telah berkumpul. Kami akan pergi ke salahsatu tempat wisata di kawasan bandung.

Belajar dari Nabi Sulaiman dan Burung Hud-hud

Pemimpin biasanya dijadikan tolak ukur keberhasilan suatu acara atau organisasi. ternyata dalam alquran pun telah ada kisah teladan kepemimpinan Nabi Sulaiman a.s. dan salah satu anak buahnya, burung hud-hud 20. Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata: "Mengapa Aku tidak melihat hud-hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir. 21. Pasti akan kuhukum ia dengan hukuman yang berat atau kusembelih ia, kecuali jika ia datang kepadaku dengan alasan yang jelas." 22. Maka tidak lama Kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berkata: "Aku telah mengetahui sesuatu yang engkau belum mengetahuinya. Aku datang kepadamu dari negeri Saba membawa suatu berita yang meyakinkan. 23. Sungguh, kudapati ada seorang perempuan yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta memiliki singgasana yang besar. 24. Aku (burung Hud) dapati dia dan kaumnya menyembah matahari, bukan kepada Allah; dan syaitan telah menjadikan terasa indah bagi mereka p...

Biarkan Pendidikan Memilih

Dewasa ini permasalahan SDM lebih dominan terlihat di negeri ini. Tentu saja ini berkaitan dengan SDM negeri ini yang luar biasa besar. Meski kuantitasnya luar biasa besar, sampai saat ini belum ada kesamarataan kualitas SDMnya. Masih ada ketimpangan antara orang-orang yang berilmu (paham) serta yang tidak. Sangat timpang bahkan. Lihat saja… di negeri ini pelajar yang tawuran dan pelajar yang mencetak tinta emas pada kejuaraan internasional ‘berebutan tempat’ di ruang berita. Orang yang taat peraturan dan yang tak peduli pun mudah terlihat di jalanan. Miris… hanya itu yang dapat menggambarkannya. Apa yang salah? Menelusuri pendidikan tampaknya menjadi gerbang utama pembuka tabir ini. Membahas pendidikan memunculkan bayangan akan tiap tetes peluh para ‘tumpuan pendidikan’. Terbayang pula kerasnya mereka ‘memutar otak’ untuk menyuapi otak-otak cemerlang anak didiknya. Menjadi ketegaan yang amat buruk jika mempersalahkannya. Namun fakta tak selalu seindah bayangan. Saat ini tak lagi ...