Skip to main content

Ada yang Seru di Hutan Kupu Kupu

Tema belajar di kelas Bunda Sayang Institut Ibu Profesional kali ini sungguh seru. Setelah tahap telur telur, sekarang saya bersama teman teman berada di tahap ulat-ulat dan sedang menjelajahi kebun apel. Di kebun apel saya dipertemukan dengan teman teman yang memiliki kehausan ilmu yang sama, yaitu manajemen waktu. Peminat ilmu ini sungguh banyak. Hingga akhirnya untuk memenuhi aturan berkeluarga (sebutan kelompok di bunsay) manajemen waktu dibagi dua keluarga. 
Awalnya saya pikir manajemen waktu tuh ya hanya itu itu saja, buat skala prioritas saja dan delegasikan jika tidak terhandle semua. Namun ternyata ada banyak istilah baru yang saya kenal ketika akhirnya berada di keluarga manajemen waktu. Ada bullet journal (ini sudah kenal sejak awal tahap ulat ulat sih sebenarnya), ada heatmap, juga ada teknik pomodoro. Mm. Kok saya curiga masih ada yang lain ya. Menarik sekali pokoknya di keluarga ini. 
Di pekan ini ada dua topik yang dibahas di keluarga. Yaitu heatmap dan teknik pomodoro. Heatmap adalah peta energi dalam 24 jam. Dalam heatmap kita mengklasifikasikan energi kita dalam beberapa warna yaitu merah, orange kuning, hijau dan abu. 
MERAH adalah level produktivitas tertinggi. 
Biasanya lahir ide2 cemerlang di waktu ini.
ORENS adalah tingkat kapasitas produktif menurun dari merah. Di saat ini biasanya kita bisa melakukan banyak pekerjaan namun tidak dalam kualitas yg "sangat optimal"
KUNING
Di saat ini, beberapa pekerjaan produktif dapat terselesaikan.
Biasanya hanya berupa rutinitas.
HIJAU
Di saat ini kreativitas, motivasi, atau fokus sudah cukup banyak hilang.
Pekerjaan yg 'santai' lebih mendominasi.
ABU-ABU
Pekerjaan terbaik adalah beristirahat
Berikut adalah contoh heatmap
Mba Kiki sebagi seseorang yang berbagi mengenai heatmap ini bercerita kalau membuat heatmap menjadikan beliau lebih bisa membuat kriteria aktivitas di tiap waktunya. Saudara sekeluarga pun menjadi penasaran terkait bagaimana cara mendeteksi fase tiap warna di diri kita, dan jawabannya adalah kenali diri sendiri. Kenali rasa atau emosi di tiap jamnya lalu petakan, karena menurut mba FK, tiap orang heatmapnya berbeda beda ada yang tiap fase warnanya hanya per satu jam saja atau ada pula yang konsisten sampai berjam jam.
Teknik Pomodoro adalah teknik membagi aktivitas dan istirahat dalam rentang 25 menit dan 100 menit. Dijelaskan lebih jauh oleh mba aryana teknik ini adalah bagaimana kita melakukan aktivitas rutin selama 25 menit lalu diselingi 5 menit istirahat kemudian beraktivitas 25 menit lagi lalu istirahat lagi 5 menit. Begitu seterusnya sampai total durasi aktivitasnya 100 menit. Ketika total durasi aktivitasnya sudah 100 menit maka kita bisa mendapatkan istirahat lebih banyak sekitar ,15 menit. Menarik bukan?
Nah menariknya di keluarga ini adalah tiap anggota keluarga dichallenge mempraktikkan minimal salah satunya. Dan saya tertantang membuat heatmap. Nah seperti apa heatmapnya? Nanti yaa 🤭

Comments

Popular posts from this blog

Belajar dari Masalah

Seringkali kekecewaan menghampiri kita ketika sang harap tak kunjung menjadi nyata. Padahal jika kita memberi sedikit waktu untuk hati dan pikiran kita bekerjasama mencari solusi, maka kecewa itu kan berubah menjadi harap lain untuk dipenuhi. Sebagai analogi saya akan mengambil contoh robot. Sebelumnya kita samakan persepsi ya, apa itu Robot? Robot (menurut saya) adalah suatu rangkaian elektronik yang dirancang oleh manusia menjadi suatu fungsi yang dapat membantu pekerjaan manusia, ini bisa juga diartikan mengabdi. Dengan pengertian seperti ini maka kulkas, radio, komputer dan tv termasuk robot. Sekarang apa itu Manusia? Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT untuk beribadah padaNya. Nah dari sisi ini kita bisa melihat adanya kesamaan dalam hubungan manfaat antara manusia dan robot serta manusia dan Allah SWT.

Hayu Naik Kereta

Siang itu di ruang makan rumah eninnya terdengar ramai. Suara kursi digeser serta celoteh anak-anak menggaung. Tak berapa lama kursi telah rapi berjajar dan mereka mulai mengatur siapa dan dimana posisi duduknya. Mereka dengan bersemangat menaikinya dan bernyanyi kereta api. Kreativitasnya siang itu berbekas pada adik pertama Teteh. Ketika Ia di ruang makan dan sedang tak beraktivitas sekonyong konyong Ia menarik kursi sembari berkata 'kereta'. Kreativitas ternyata menular dan mengasikkan.