Skip to main content

Belajar dari Nabi Sulaiman dan Burung Hud-hud

Pemimpin biasanya dijadikan tolak ukur keberhasilan suatu acara atau organisasi. ternyata dalam alquran pun telah ada kisah teladan kepemimpinan Nabi Sulaiman a.s. dan salah satu anak buahnya, burung hud-hud

20. Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata: "Mengapa Aku tidak melihat hud-hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir.

21. Pasti akan kuhukum ia dengan hukuman yang berat atau kusembelih ia, kecuali jika ia datang kepadaku dengan alasan yang jelas."

22. Maka tidak lama Kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berkata: "Aku telah mengetahui sesuatu yang engkau belum mengetahuinya. Aku datang kepadamu dari negeri Saba membawa suatu berita yang meyakinkan.

23. Sungguh, kudapati ada seorang perempuan yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta memiliki singgasana yang besar.

24. Aku (burung Hud) dapati dia dan kaumnya menyembah matahari, bukan kepada Allah; dan syaitan telah menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan-perbuatan mereka sehingga menghalangi mereka dari jalan (Allah), maka mereka tidak mendapat petunjuk,

Hikmah dari ayat 21-22:

- seorang pemimpin selalu mengontrol anggotanya, adanya rasa ‘kehilangan’ terhadap anggotanya, adanya kepedulian terhadap anggotanya.

- Adanya wibawa pemimpin, serta menunjukkan ketegasan terhadap bawahan

- Tetap berpikir positif atas ketidakhadiran anggotanya, lalu menanyakan alasan dan mengecek kebenarannya (pengecekan kebenaran ada pada ayat 27)

- Pemimpin harus bisa menghargai anggotanya seperti Nabi Sulaiman a.s. yang tetap mendengarkan alasanatau pengetahuan seekor burung sekalipun

- Mengusahakan kehadiran dalam setiap agenda, walau telat sekalipun (ada kejelasan alasan)

- Tiap muslim seharus memiliki berinisiatif dalam menebar kebaikan tanpa menunggu perintah (adanya inisiatif positif dari tiap da’i)

- Tidak selamanya pemimpin mengetahui semua yang terjadi disekitarnya, olehkarenanya dibutuhkan jundi-jundi untuk menyampaikan kejadian disekitarnya.

Kerja yang terlihat kecil oleh satu orang kemudian ada dukungan disekitarnya boleh jadi merupakan titik awal kemenangan da’wah kita (seperti burung hud-hud yang berinisiatif positif dan mendapat dukungan Nabi Sulaiman sebagai pemimpin dan tentaranya sehingga akhirnya Ratu Bilqis beriman)

Comments

  1. assalamu'alaikum...
    akhirnya bisa main juga ke blogny mahya...
    atau ternyata masih ada yang lain??
    semangat ya ukhti!!!
    ayo di share cerita2 nya... ^^

    ReplyDelete
  2. may,
    tmbah lg atuh ceritanya..
    kok cuma satu?
    hehe..smngtt ukh..^^

    ReplyDelete
  3. @Rosi
    He...he...he... selamat datang... yup masih ada blog lain juga... Oke, tetap semangat untuk kita semua
    @wiwid
    sip lah, gini nih kalau ga mau ke warnet deket rumah jadi ga update isi blognya af1 ya... Tetap semangat juga wid

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Belajar dari Masalah

Seringkali kekecewaan menghampiri kita ketika sang harap tak kunjung menjadi nyata. Padahal jika kita memberi sedikit waktu untuk hati dan pikiran kita bekerjasama mencari solusi, maka kecewa itu kan berubah menjadi harap lain untuk dipenuhi. Sebagai analogi saya akan mengambil contoh robot. Sebelumnya kita samakan persepsi ya, apa itu Robot? Robot (menurut saya) adalah suatu rangkaian elektronik yang dirancang oleh manusia menjadi suatu fungsi yang dapat membantu pekerjaan manusia, ini bisa juga diartikan mengabdi. Dengan pengertian seperti ini maka kulkas, radio, komputer dan tv termasuk robot. Sekarang apa itu Manusia? Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT untuk beribadah padaNya. Nah dari sisi ini kita bisa melihat adanya kesamaan dalam hubungan manfaat antara manusia dan robot serta manusia dan Allah SWT.

Hayu Naik Kereta

Siang itu di ruang makan rumah eninnya terdengar ramai. Suara kursi digeser serta celoteh anak-anak menggaung. Tak berapa lama kursi telah rapi berjajar dan mereka mulai mengatur siapa dan dimana posisi duduknya. Mereka dengan bersemangat menaikinya dan bernyanyi kereta api. Kreativitasnya siang itu berbekas pada adik pertama Teteh. Ketika Ia di ruang makan dan sedang tak beraktivitas sekonyong konyong Ia menarik kursi sembari berkata 'kereta'. Kreativitas ternyata menular dan mengasikkan.