Skip to main content

Resume Materi Fitrah Seksualitas by Kelompok 4

Kasus LGBT di asrama tak lagi mengherankan. Pada studi kasus yang disampaikan kelompok 4, latar belakang kedua pelaku LGBT ternyata berasal dari keluarga yang sibuk dengan urusan keekonomian. Karakter keduanya yang saling melengkapi membuat rasa kesepian yang dirasa menjadi terobati. Dan akhirnya mereka memainkan peran laki-laki dan perempuan padahal keduanya bergender sama. Kemudahan akses internet membuat mereka mudah mengakses video klip video klip bahkan film porno. Dan akhirnya mereka melakukan hal yang tak seharusnya. Pemanggilan kedua orangtua pelaku justru malah makin membuat ricuh. Orangtua keduanya saling menyalahkan pihak lainnya.
Dari penggalan kisah ini dapat dilihat adanya kekosongan peran orangtuanya dalam mendidik anak. Hal lain yang bisa menjadi penyebab kasus ini, bila mengacu pada paparan Ibu Elly Risman, S.Psi pada Judicial Review UU Zina, Pornografi dan LGBT adalah sebagai berikut:
1. Pola Pengasuhan yang kurang tepat
2. Tidak hadirnya sosok ayah dalam proses pengasuhan
3. Terpapar pornografi
4. Subkontrak pendidikan agama
5. Keinginan meniru dan rasa ingin tahu

Hal ini menjadi pengingat bahwa menumbuhkan fitrah seksualitas adalah penting. Dalam menumbuhkan fitrah seksualitas peran ayah dan bunda perlu seimbang. Keseimbangan yang dimaksud mengikuti ketiga prinsip berikut.
Prinsip 1: Fitrah seksualitas memerlukan kehadiran, kedekatan,
kelekatan Ayah dan Ibu secara utuh dan seimbang sejak anak lahir
sampai usia akil balig (15 tahun).
Prinsip 2: Ayah berperan sebagai pemberi Suplai Maskulinitas dan
Ibu berperan sebagai pemberi Suplai Femininitas secara seimbang.
Anak lelaki memerlukan 75% suplai maskulinitas dan 25% suplai
feminitas, sedangkan anak perempuan memerlukan suplai
femininitas 75% dan suplai maskulinitas 25%.
Prinsip 3: Mendidik fitrah seksualitas sehingga tumbuh indah
paripurna akan berujung kepada tercapainya Peran Keayahan Sejati
bagi anak lelaki dan Peran Keibuan sejati bagi anak perempuan.
Buahnya berupa adab mulia kepada pasangan dan anak keturunan.

Comments

Popular posts from this blog

Belajar dari Masalah

Seringkali kekecewaan menghampiri kita ketika sang harap tak kunjung menjadi nyata. Padahal jika kita memberi sedikit waktu untuk hati dan pikiran kita bekerjasama mencari solusi, maka kecewa itu kan berubah menjadi harap lain untuk dipenuhi. Sebagai analogi saya akan mengambil contoh robot. Sebelumnya kita samakan persepsi ya, apa itu Robot? Robot (menurut saya) adalah suatu rangkaian elektronik yang dirancang oleh manusia menjadi suatu fungsi yang dapat membantu pekerjaan manusia, ini bisa juga diartikan mengabdi. Dengan pengertian seperti ini maka kulkas, radio, komputer dan tv termasuk robot. Sekarang apa itu Manusia? Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT untuk beribadah padaNya. Nah dari sisi ini kita bisa melihat adanya kesamaan dalam hubungan manfaat antara manusia dan robot serta manusia dan Allah SWT.

Hayu Naik Kereta

Siang itu di ruang makan rumah eninnya terdengar ramai. Suara kursi digeser serta celoteh anak-anak menggaung. Tak berapa lama kursi telah rapi berjajar dan mereka mulai mengatur siapa dan dimana posisi duduknya. Mereka dengan bersemangat menaikinya dan bernyanyi kereta api. Kreativitasnya siang itu berbekas pada adik pertama Teteh. Ketika Ia di ruang makan dan sedang tak beraktivitas sekonyong konyong Ia menarik kursi sembari berkata 'kereta'. Kreativitas ternyata menular dan mengasikkan.