Skip to main content

Fitrah Seksualitas dalam Islam

Landasan fitrah seksualitas dalam Islam diantaranya terdapat pada QS Ar-Rum:21 dan QS An Nisa:34. Dalam QS Ar Rum:21 dijelaskan mengenai penciptaan yang berpasang-pasangan. Sedangkan pada QS An Nisa:34 dijelaskan mengenai peran masing-masing gender.
Dalam Islam, setidaknya terdapat 11 pendidikan seksualitas, yaitu:
1. Menanamkan rasa malu pada anak
2. Menanamkan jiwa maskulin pada laki-laki dan jiwa feminim pada perempuan
3. Memisahkan tempat tidur
4. Mengenalkan waktu berkunjung (meminta izin dalam 3 waktu)
5. Mendidik menjaga kebersihan alat kelamin
6. Mengenalkan mahramnya
7. Mendidik anak agar selalu menjaga pandangan matanya
8. Mendidik anak agar tidak melakukan ikhtilat
9. Mendidik anak agar tidak melakukan khalwat (pacaran)
10. Mendidik etika berhias
11. Mengenalkan ikhtilam (mimpi basah) dan haid
Sebagai pembanding mengenai pendidikan seksualitas. Dipaparkan mengenai pendidikan seksualitas di beberapa negara. Indonesia menjadi negara yang belum memasukkan pendidikan seksualitas ke kurikulum. Padahal porsi pendidikan seksualitas dalam kurikulum memberikan dampak positif pada angka kelahiran di usia remaja seperti di Belanda. Keterikatan untuk keikutsertaan pendidikan seksualitas ini perlu ditekankan. Agar efektivitasnya lebih baik.
Pendidikan seksualitas yang tidak baik dapat menimbulkan efek penyimpangan seksualitas seperti LGBT, kekerasan seksual, kehilangan orientasi seks serta free seks. Dalam memberikan pemahaman tentang fitrah seksualitas sering kali terkendala oleh 'budaya' tabu dan saru dalam membahas seks dengan anak. Kebingungan orangtua atas waktu dan cara memulai pendidikan seksual menjadi kendala selanjutnya. Selain dari 3 kendala tersebut, seringkali kedalaman pembahasan atas seks ini menjadi kebingungan lain. Padahal pendidikan seksualitas itu penting ditanamkan sejak dini dengan penyesuaian materi berdasarkan usia.

Comments

Popular posts from this blog

Kisah Kecil

Angin menyentuh lembut dedaunan di pagi itu. Bak seruling, dedaunan pun berdesir mengirimkan irama-irama merdu. Pagi yang indah untuk memulai hari yang lebih indah. Pagi itu tepat seperti yang direncanakan, aku melangkah menuju tempat para sahabatku telah berkumpul. Kami akan pergi ke salahsatu tempat wisata di kawasan bandung.

Belajar dari Nabi Sulaiman dan Burung Hud-hud

Pemimpin biasanya dijadikan tolak ukur keberhasilan suatu acara atau organisasi. ternyata dalam alquran pun telah ada kisah teladan kepemimpinan Nabi Sulaiman a.s. dan salah satu anak buahnya, burung hud-hud 20. Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata: "Mengapa Aku tidak melihat hud-hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir. 21. Pasti akan kuhukum ia dengan hukuman yang berat atau kusembelih ia, kecuali jika ia datang kepadaku dengan alasan yang jelas." 22. Maka tidak lama Kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berkata: "Aku telah mengetahui sesuatu yang engkau belum mengetahuinya. Aku datang kepadamu dari negeri Saba membawa suatu berita yang meyakinkan. 23. Sungguh, kudapati ada seorang perempuan yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta memiliki singgasana yang besar. 24. Aku (burung Hud) dapati dia dan kaumnya menyembah matahari, bukan kepada Allah; dan syaitan telah menjadikan terasa indah bagi mereka p...

Biarkan Pendidikan Memilih

Dewasa ini permasalahan SDM lebih dominan terlihat di negeri ini. Tentu saja ini berkaitan dengan SDM negeri ini yang luar biasa besar. Meski kuantitasnya luar biasa besar, sampai saat ini belum ada kesamarataan kualitas SDMnya. Masih ada ketimpangan antara orang-orang yang berilmu (paham) serta yang tidak. Sangat timpang bahkan. Lihat saja… di negeri ini pelajar yang tawuran dan pelajar yang mencetak tinta emas pada kejuaraan internasional ‘berebutan tempat’ di ruang berita. Orang yang taat peraturan dan yang tak peduli pun mudah terlihat di jalanan. Miris… hanya itu yang dapat menggambarkannya. Apa yang salah? Menelusuri pendidikan tampaknya menjadi gerbang utama pembuka tabir ini. Membahas pendidikan memunculkan bayangan akan tiap tetes peluh para ‘tumpuan pendidikan’. Terbayang pula kerasnya mereka ‘memutar otak’ untuk menyuapi otak-otak cemerlang anak didiknya. Menjadi ketegaan yang amat buruk jika mempersalahkannya. Namun fakta tak selalu seindah bayangan. Saat ini tak lagi ...