Skip to main content

Mengenal Fitrah Seksualitas

Fitrah seksualitas dapat dikatakan sebagai karakter bawaan setiap insan mengenai gender dan seksualitasnya. Ianya mendorong maskulinitas pada laki-laki dan feminitas pada perempuan untuk lebih mendominasi. Namun Ianya dapat dirusak oleh pembiasaan pembiasaan sejak kecil. Pembiasaan yang salah dapat menyebabkan penyimpangan seksual. Bias gender dan free sex adalah contohnya.
Fitrah seksualitas sebuah generasi berkolasi dengan peradaban. Maka, untuk merusak peradaban sebuah bangsa fitrah ini perlu dirusak. Cara termudah merusaknya adalah lewat mata. Anak bangsa dibombardir oleh banyaknya tayangan dan informasi yang tak sesuai.
Benteng pertahanan terakhir anak bangsa tentu saja dirinya sendiri. Namun, Ianya tak bisa berdiri sendiri. Perlu dekapan dan bimbingan keluarganya agar mantap. Perlu dasar yang mengakar agar tak tergoyahkan. Ambillah dasar pertahanannya dari sumber hukum yang tak pernah usang, Al Quran dan Hadits. Dekatkan anak bangsa pada norma agama, pada teladan mulia. Maka kelak ketika Ia dihadapkan pada sesuatu yang membingungkan, Ia akan mudah temukan alasan untuk bertahan.

Comments

Popular posts from this blog

Belajar dari Masalah

Seringkali kekecewaan menghampiri kita ketika sang harap tak kunjung menjadi nyata. Padahal jika kita memberi sedikit waktu untuk hati dan pikiran kita bekerjasama mencari solusi, maka kecewa itu kan berubah menjadi harap lain untuk dipenuhi. Sebagai analogi saya akan mengambil contoh robot. Sebelumnya kita samakan persepsi ya, apa itu Robot? Robot (menurut saya) adalah suatu rangkaian elektronik yang dirancang oleh manusia menjadi suatu fungsi yang dapat membantu pekerjaan manusia, ini bisa juga diartikan mengabdi. Dengan pengertian seperti ini maka kulkas, radio, komputer dan tv termasuk robot. Sekarang apa itu Manusia? Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT untuk beribadah padaNya. Nah dari sisi ini kita bisa melihat adanya kesamaan dalam hubungan manfaat antara manusia dan robot serta manusia dan Allah SWT.

Hayu Naik Kereta

Siang itu di ruang makan rumah eninnya terdengar ramai. Suara kursi digeser serta celoteh anak-anak menggaung. Tak berapa lama kursi telah rapi berjajar dan mereka mulai mengatur siapa dan dimana posisi duduknya. Mereka dengan bersemangat menaikinya dan bernyanyi kereta api. Kreativitasnya siang itu berbekas pada adik pertama Teteh. Ketika Ia di ruang makan dan sedang tak beraktivitas sekonyong konyong Ia menarik kursi sembari berkata 'kereta'. Kreativitas ternyata menular dan mengasikkan.