Balita lumrah jika berebut mainan, katanya. Memang itubpula terjadi di rumah kami. Teteh seringkali merebut mainan yang dipegang adiknya. Banyak alasan melakukannya. Selain karena memang miliknya Ia pun melakukannya karena Ia tertarik ingin bermain dengan mainan yang dipegang adiknya.
Mengatasi masalah ini tentu saya coba juga dengan dongeng. Saya bercerita bahwa mainan itu senang dimainkan bersama sama dan bergantian. Ketika mainan diperebutkan mainan akan kesakitan. Mainan juga akan kesakitan ketika Ia diinjak atau dilempar. Maka mainan perlu dimainkan seperti seharusnya dan bersama-sama. Kalaupun sulit memainkannya bersama sama, mainan akan senang ketika Ia dimainkan bergantian. Karena artinya Ia menjadi punya banyak teman. Semoga cerita ini bisa membuat teteh lebih mau berbagi. Sekarang sih Teteh sudah mulai meminta izin adiknya ketika Ia menginginkan mainan yang sedang dipegang adiknya dan milik adiknya.
Masih juga lembam. Apa Azam yang kurang kuat untuk kembali menulis jurnal? Ayo ayo.. semangat. Sekalian untuk sarana releasing stress dengan tingkah anak anak. Need improvement again
Comments
Post a Comment