'Aurat itu perlu ditutup. Ketika Ia tidak ditutup maka kita perlu malu'. Begitu kira-kira awal cerita yang saya dongengkan untuk anak. Karakter anak yang cenderung mendengar dan tak selalu bertanya membuat saya kembali bercerita mengapa aurat perlu ditutup. Saya menceritakan arti ditutupnya aurat karena berharganya tubuh kita. Saya mencontohkan ketika Ia menyembunyikan mainannya agar tak dimainkan orang lain. Mainan itu tentu berharga. Saya pun mencontohkan ketika Ia menutupi mainannya agar tak kena debu. Semoga saja dengan contoh2 yang simpel itu bisa membuat dia selalu bergegas menutup auratnya setelah Ia selesai mandi.
Masih juga lembam. Apa Azam yang kurang kuat untuk kembali menulis jurnal? Ayo ayo.. semangat. Sekalian untuk sarana releasing stress dengan tingkah anak anak. Need improvement again
Comments
Post a Comment