Skip to main content

Allah SWT Maha Mendengar

Sejak pagi mencoba mencari-cari ide cerita untuk disampaikan pada anak. Setelah merenung beberapa saat tercetuslah ide untuk bercerita tentang Allah SWT dan doa. Ide ini dilandasi oleh nada keluh kesah yang sering terdengar di telinga. Penyebabnya karena gatal-gatal di tangan Sulung yang kembali datang.
Ide cerita sudah ada namun karena masih sibuk dengan bayi akhirnya tertunda. Sampai akhirnya di siang hari Sulung mulai terdengar mengeluh lagi. Keluhannya diiringi dengan rengekan yang membuat kedua orangtuanya bingung dan pusing. Hehe. 'Saatnya bercerita' pikir saya. 'Teh, berdoa ya.. Biar cepet sembuh,' ujar saya. 'Tapi tetep harus usaha untuk sembuh. Mandinya 2x. Cuci tangan. Jaga kebersihan' lanjut saya. Dan anak tetap rungsing. Ini efek Sulung masih merengek, ceritanya jadi ga terangkai. Bundanya gagal merangkai cerita dengan smooth. Walhasil si anak malah tetep rungsing meski dia ngerti sih harus berusaha sebelum berdoa. Dan sepertinya Ia pun menangkap pesan bahwa Allah SWT Maha Mendengar tapi Bundanya merasa gagal membuat dongeng yang menarik. Duh.. Besok mungkin perlu dibuat tulisab dulu kali ya.

Comments

Popular posts from this blog

Belajar dari Masalah

Seringkali kekecewaan menghampiri kita ketika sang harap tak kunjung menjadi nyata. Padahal jika kita memberi sedikit waktu untuk hati dan pikiran kita bekerjasama mencari solusi, maka kecewa itu kan berubah menjadi harap lain untuk dipenuhi. Sebagai analogi saya akan mengambil contoh robot. Sebelumnya kita samakan persepsi ya, apa itu Robot? Robot (menurut saya) adalah suatu rangkaian elektronik yang dirancang oleh manusia menjadi suatu fungsi yang dapat membantu pekerjaan manusia, ini bisa juga diartikan mengabdi. Dengan pengertian seperti ini maka kulkas, radio, komputer dan tv termasuk robot. Sekarang apa itu Manusia? Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT untuk beribadah padaNya. Nah dari sisi ini kita bisa melihat adanya kesamaan dalam hubungan manfaat antara manusia dan robot serta manusia dan Allah SWT.

Hayu Naik Kereta

Siang itu di ruang makan rumah eninnya terdengar ramai. Suara kursi digeser serta celoteh anak-anak menggaung. Tak berapa lama kursi telah rapi berjajar dan mereka mulai mengatur siapa dan dimana posisi duduknya. Mereka dengan bersemangat menaikinya dan bernyanyi kereta api. Kreativitasnya siang itu berbekas pada adik pertama Teteh. Ketika Ia di ruang makan dan sedang tak beraktivitas sekonyong konyong Ia menarik kursi sembari berkata 'kereta'. Kreativitas ternyata menular dan mengasikkan.