Skip to main content

Mari Mewarna

Mewarna adalah kegiatan yang nampaknya anak-anak paling tunggu.. Awal Agustus kemarin, mereka yang saat itu sedang kebosanan nampak mencari aktivitas. Anak kedua kami yang lincah tetiba menunjuk ke sudut lemari. Disana teronggok peralatan mewarna. Dengan bersemangat Ia meminta saya mengambilkannya.
Biasanya ketika aktivitas mewarna dimulai kertas koran sengaja saya bentangkan untuk mereka. Agar lantai tak menjadi korban kreativitas mereka. Namun saat itu berbeda. Karena tak sabar bermain warna koran tak sempat dibentangkan.
Ini bukan kali pertama mereka mewarna. Maka saya pun berasumsi mereka akan mewarna pada kertas yang sudah saya berikan. Namun faktanya tidak demikian. Setelah beberapa waktu saya tinggalkan mereka berkreasi, tampak Teteh mulai mewarna tangannya. Adiknya mewarna pula dengan tangannya. Ditempelkan tangannya pada apa saja yang dia lihat, kertas dan lantai. Tampak pula warna tercampur di wadah cat air. Mereka bahagia berkreasi. Ternyata membiarkan mereka berkreasi tanpa panduan pun bisa gawat buat kebersihan rumah. Hehe.
Bagaimana hasil kreasi mereka? Sangat berwarna.. Sayang saat itu tak terpikir untuk mengabadikan momen lantai kotor. Hehe.
Setelahnya saya pun mengajak mereka membereskan kembali alat tempur mewarna. Karena mereka kembali asik dengan hal lain, agenda beres beres pun menjadi penuh bantuan disana sini. PR besar buat saya untuk kembali mengingatkan mereka membereskan mainan.

Comments

Popular posts from this blog

Kisah Kecil

Angin menyentuh lembut dedaunan di pagi itu. Bak seruling, dedaunan pun berdesir mengirimkan irama-irama merdu. Pagi yang indah untuk memulai hari yang lebih indah. Pagi itu tepat seperti yang direncanakan, aku melangkah menuju tempat para sahabatku telah berkumpul. Kami akan pergi ke salahsatu tempat wisata di kawasan bandung.

Belajar dari Nabi Sulaiman dan Burung Hud-hud

Pemimpin biasanya dijadikan tolak ukur keberhasilan suatu acara atau organisasi. ternyata dalam alquran pun telah ada kisah teladan kepemimpinan Nabi Sulaiman a.s. dan salah satu anak buahnya, burung hud-hud 20. Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata: "Mengapa Aku tidak melihat hud-hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir. 21. Pasti akan kuhukum ia dengan hukuman yang berat atau kusembelih ia, kecuali jika ia datang kepadaku dengan alasan yang jelas." 22. Maka tidak lama Kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berkata: "Aku telah mengetahui sesuatu yang engkau belum mengetahuinya. Aku datang kepadamu dari negeri Saba membawa suatu berita yang meyakinkan. 23. Sungguh, kudapati ada seorang perempuan yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta memiliki singgasana yang besar. 24. Aku (burung Hud) dapati dia dan kaumnya menyembah matahari, bukan kepada Allah; dan syaitan telah menjadikan terasa indah bagi mereka p...

Cerita Tentang Ia

Suatu hari peradaban menepuk pundakku. Aku menoleh padanya. Kupandangi ia, wajahnya terlihat lesu, lelah, dan entah mengapa terlihat tirus. Aku terkejut, tak biasanya peradaban datang menghampiriku dengan wajah seperti itu. Biasanya ia datang dengan ceria serta membawa berbagai cerita. Ceritanya selalu membawaku melanglangbuana ke seluruh penjuru negeri. Setelah perjalanan itu biasanya aku tersipu, aku belum jadi apa-apa. Suasana masih hening hingga satu kalimat keluar dari mulutnya. 'aku lelah may.., saaangaat lelah'. Aku semakin terkejut, sungguh hal yang tak biasa ia berkata seperti itu. Aku pun membenarkan posisi dudukku,  sekarang aku bisa melihat jelas dirinya. Aku bisa melihat gurat kelelahan itu dengan lebih jelas. Ah.., aku semakin tak tega melihatnya. Menyadari aku mulai tertarik dengna ucapannya barusan, mulutnya mulai terbuka, lalu berucap 'bolehkah aku bercerita may'. Aku mengangguk, tak mungkin kubiarkan dirinya terdiam lebih lama, pasti ia memiliki banya...