Mewarna adalah kegiatan yang nampaknya anak-anak paling tunggu.. Awal Agustus kemarin, mereka yang saat itu sedang kebosanan nampak mencari aktivitas. Anak kedua kami yang lincah tetiba menunjuk ke sudut lemari. Disana teronggok peralatan mewarna. Dengan bersemangat Ia meminta saya mengambilkannya.
Biasanya ketika aktivitas mewarna dimulai kertas koran sengaja saya bentangkan untuk mereka. Agar lantai tak menjadi korban kreativitas mereka. Namun saat itu berbeda. Karena tak sabar bermain warna koran tak sempat dibentangkan.
Ini bukan kali pertama mereka mewarna. Maka saya pun berasumsi mereka akan mewarna pada kertas yang sudah saya berikan. Namun faktanya tidak demikian. Setelah beberapa waktu saya tinggalkan mereka berkreasi, tampak Teteh mulai mewarna tangannya. Adiknya mewarna pula dengan tangannya. Ditempelkan tangannya pada apa saja yang dia lihat, kertas dan lantai. Tampak pula warna tercampur di wadah cat air. Mereka bahagia berkreasi. Ternyata membiarkan mereka berkreasi tanpa panduan pun bisa gawat buat kebersihan rumah. Hehe.
Bagaimana hasil kreasi mereka? Sangat berwarna.. Sayang saat itu tak terpikir untuk mengabadikan momen lantai kotor. Hehe.
Setelahnya saya pun mengajak mereka membereskan kembali alat tempur mewarna. Karena mereka kembali asik dengan hal lain, agenda beres beres pun menjadi penuh bantuan disana sini. PR besar buat saya untuk kembali mengingatkan mereka membereskan mainan.
Masih juga lembam. Apa Azam yang kurang kuat untuk kembali menulis jurnal? Ayo ayo.. semangat. Sekalian untuk sarana releasing stress dengan tingkah anak anak. Need improvement again
Comments
Post a Comment