Melihat pensil atau pulpen yang tergeletak di sekitarnya menjadi sinyal untuknya untuk bermain main dengannya. Melihat alat tulis tsb serta merta membuatnya menanyakan kertas. Saat kertas sudah ada di depannya Ia pun mulai menggoreskan tinta ke atasnya. Sambil mengoceh Ia terus membuat benang kusut sesuai dengan imajinasinya. Jika Ia ditanyakan tentang apa yang digambarkan olehnya, seringkali Ia menjawab, 'pesawat'. Meski belum tampak dari gambar itu sebuah pesawat.
Membiarkannya mengeksplorasi garis dengan pulpen atau pensil membuat imajinasinya berkelana sejauh mungkin. Mengajaknya berkomunikasi membuat kosakatanya bertambah. Entah dari kegiatan yang mana yang pada akhirnya akan melejitkan kreativitasnya dalam menjalani fitrahnya. Hanya bisa mencoba memfasilitasi dan mengawasi perkembangannya.
Masih juga lembam. Apa Azam yang kurang kuat untuk kembali menulis jurnal? Ayo ayo.. semangat. Sekalian untuk sarana releasing stress dengan tingkah anak anak. Need improvement again
Comments
Post a Comment