Skip to main content

Menabung yuk

Beberapa hari terakhir Ia meminta izin untuk membeli mainan. Entah apa penyebabnya. Menolaknya tentu menjadi jawaban atas permintaannya. Selama kami di rumah neneknya, Ia sudah beberapa kali membeli mainan. 1 mainan atas izin bundanya sisanya saat bundanya tidak sedang di sekitarnya.
Respon atas penolakan ini tentu saja rengekan beberapa saat. Namun kemudian saya ingatkan bahwa Ia sedang menabung untuk membeli mainan lain yang Ia impikan. Setelah beberapa saat menolak akhirnya Ia menyerah. Lalu kembali bermain bersama adiknya.
Menabung memang telah lama dikenalkan padanya. Ayahnya sengaja membelikan Ia celengannya sendiri untuk memudahkan Ia menabung uang jajan yang diberikan untuknya. Beberapa kali kami tekankan bahwa untuk membeli mainan atau jajanan yang harganya melebihi uang jajannya perlu Ia beli dari tabungannya. Cara ini cukup efektif untuk mengerem keinginannya dan membuat Ia rajin menabung.
#day4

Comments

Popular posts from this blog

Belajar dari Masalah

Seringkali kekecewaan menghampiri kita ketika sang harap tak kunjung menjadi nyata. Padahal jika kita memberi sedikit waktu untuk hati dan pikiran kita bekerjasama mencari solusi, maka kecewa itu kan berubah menjadi harap lain untuk dipenuhi. Sebagai analogi saya akan mengambil contoh robot. Sebelumnya kita samakan persepsi ya, apa itu Robot? Robot (menurut saya) adalah suatu rangkaian elektronik yang dirancang oleh manusia menjadi suatu fungsi yang dapat membantu pekerjaan manusia, ini bisa juga diartikan mengabdi. Dengan pengertian seperti ini maka kulkas, radio, komputer dan tv termasuk robot. Sekarang apa itu Manusia? Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT untuk beribadah padaNya. Nah dari sisi ini kita bisa melihat adanya kesamaan dalam hubungan manfaat antara manusia dan robot serta manusia dan Allah SWT.

Hayu Naik Kereta

Siang itu di ruang makan rumah eninnya terdengar ramai. Suara kursi digeser serta celoteh anak-anak menggaung. Tak berapa lama kursi telah rapi berjajar dan mereka mulai mengatur siapa dan dimana posisi duduknya. Mereka dengan bersemangat menaikinya dan bernyanyi kereta api. Kreativitasnya siang itu berbekas pada adik pertama Teteh. Ketika Ia di ruang makan dan sedang tak beraktivitas sekonyong konyong Ia menarik kursi sembari berkata 'kereta'. Kreativitas ternyata menular dan mengasikkan.