Skip to main content

Belajar Mengenal Uang

Cerdas finansial, begitu bahasanya, ternyata perlu loh ditanamkan sejak masih kecil. Mengenalkannya tentang uang dimulai dari membahas rezeki. Apa itu rezeki. Itu yang sy dapat dari kelas bunda sayang IIP.
Terkait menjelaskan konsep rezeki pada si sulung nampaknya masih perlu pembahasan lebih mendalam. Selama ini kami hanya mengenalkan padanya bahwa uang yang Ia dapat untuk jajan didapat ketika ayahnya bekerja. Hal ini selalu kami ulang-ulang terutama ketika waktu dinas ayahnya sudah di depan mata.
Membaca materi tentang cerdas finansial di kelas membuat sy kembali merenung. Sudahkah sy cukup membahas rezeki hingga Ia paham bahwa rezeki dari Allah SWT itu luas? Beberapa kali kesempatan sy dan suami memang menyelipkan bahwa rezeki itu bisa berasal dari mana saja. Tapi sy belum yakin konsep tentang rezeki ini telah benar saya sampaikan. Mungkin saatnya saya membahasnya lagi bersama Teteh. Mengingat Ia kini makin besar dan sudah punya banyak keinginan.
#Day1

Comments

Popular posts from this blog

Belajar dari Masalah

Seringkali kekecewaan menghampiri kita ketika sang harap tak kunjung menjadi nyata. Padahal jika kita memberi sedikit waktu untuk hati dan pikiran kita bekerjasama mencari solusi, maka kecewa itu kan berubah menjadi harap lain untuk dipenuhi. Sebagai analogi saya akan mengambil contoh robot. Sebelumnya kita samakan persepsi ya, apa itu Robot? Robot (menurut saya) adalah suatu rangkaian elektronik yang dirancang oleh manusia menjadi suatu fungsi yang dapat membantu pekerjaan manusia, ini bisa juga diartikan mengabdi. Dengan pengertian seperti ini maka kulkas, radio, komputer dan tv termasuk robot. Sekarang apa itu Manusia? Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT untuk beribadah padaNya. Nah dari sisi ini kita bisa melihat adanya kesamaan dalam hubungan manfaat antara manusia dan robot serta manusia dan Allah SWT.

Hayu Naik Kereta

Siang itu di ruang makan rumah eninnya terdengar ramai. Suara kursi digeser serta celoteh anak-anak menggaung. Tak berapa lama kursi telah rapi berjajar dan mereka mulai mengatur siapa dan dimana posisi duduknya. Mereka dengan bersemangat menaikinya dan bernyanyi kereta api. Kreativitasnya siang itu berbekas pada adik pertama Teteh. Ketika Ia di ruang makan dan sedang tak beraktivitas sekonyong konyong Ia menarik kursi sembari berkata 'kereta'. Kreativitas ternyata menular dan mengasikkan.