Hari ini tiba-tiba dikejutkan dengan lantunan beberapa ayat Al Quran dari mulutnya. Saya tak pernah menyengaja memintanya menghapal. Namun beberapa kali mendengar potongan ayat yang dimurajaah oleh bundanya rupanya berbekas.
Kekuatan memorinya yang baik membuatnya tampak pula asik mengingat takaran untuk membuat susu. Meski kadang Ia kembali bertanya untuk memastikannya. Namun nampaknya Ia lebih mudah mengingat apa apa yang tersaji secara auditori bukan visual saja. Seperti saat menakar susu untuk adiknya, Ia mengingat takarannya karena Ia tak hanya melihat namun mendengar instruksi.
Menakar susu rupanya Ia samakan seperti membuat kue. Ia antusias sekali jika bundanya sedang membuat kue atau mengadon masakan. Seketika Ia bisa menghentikan aktivitas sebelumnya.
Namun terkadang aktivitas membuat kue tak Ia tuntaskan. Padahal jika itu memang kesukaannya seharusnya Ia tak mudah jenuh bukan? Sepertinya masih perlu banyak obaervasi untuk melihat minat dan bakatnya. Semoga segera terlihat di usianya yg sudah melewati 4 tahun.
Masih juga lembam. Apa Azam yang kurang kuat untuk kembali menulis jurnal? Ayo ayo.. semangat. Sekalian untuk sarana releasing stress dengan tingkah anak anak. Need improvement again
Comments
Post a Comment