Skip to main content

Belanja Cemilan

'Bunda, dede mau macaroni seperti yang teteh beli,' kata Teteh ketika sadar adiknya masih meminta cemilan itu. Padahal cemilan itu telah habis dikonsumsi. 'Yaudah beli lagi 2 ya? Bunda juga mau :p.' Ia pun beranjak dari tempatnya tak lupa ia meminta uang untuk membelinya. 'Bunda, mana uangnya. Kalau beli dua berarti uangnya harus 2,' ujarnya. Saya hanya tersenyum, 'memang berapa harganya?' '2 ribu bunda.' Saya pun memintanya mengambil uang 5 ribuan di tasnya. 'Ambil yang 5 ribu aja ya. Uang 5 ribu lebih besar dari uang 2 ribu jadi bisa beli lebih banyak.' Ia menurut lalu berbelanja dan kembali dengan membawa kembalian 3 ribu. 'Bunda ini ada kembaliannya.' Saya pun tersenyum. Ia belum paham harga namun sudah paham konsep jumlah, untuk mendapatkan dua barang seharga sama ia harus membawa dua uang ukuran yang sama. Anakku sudah besar ternyata.
#day5

Comments

Popular posts from this blog

Belajar dari Masalah

Seringkali kekecewaan menghampiri kita ketika sang harap tak kunjung menjadi nyata. Padahal jika kita memberi sedikit waktu untuk hati dan pikiran kita bekerjasama mencari solusi, maka kecewa itu kan berubah menjadi harap lain untuk dipenuhi. Sebagai analogi saya akan mengambil contoh robot. Sebelumnya kita samakan persepsi ya, apa itu Robot? Robot (menurut saya) adalah suatu rangkaian elektronik yang dirancang oleh manusia menjadi suatu fungsi yang dapat membantu pekerjaan manusia, ini bisa juga diartikan mengabdi. Dengan pengertian seperti ini maka kulkas, radio, komputer dan tv termasuk robot. Sekarang apa itu Manusia? Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT untuk beribadah padaNya. Nah dari sisi ini kita bisa melihat adanya kesamaan dalam hubungan manfaat antara manusia dan robot serta manusia dan Allah SWT.

Hayu Naik Kereta

Siang itu di ruang makan rumah eninnya terdengar ramai. Suara kursi digeser serta celoteh anak-anak menggaung. Tak berapa lama kursi telah rapi berjajar dan mereka mulai mengatur siapa dan dimana posisi duduknya. Mereka dengan bersemangat menaikinya dan bernyanyi kereta api. Kreativitasnya siang itu berbekas pada adik pertama Teteh. Ketika Ia di ruang makan dan sedang tak beraktivitas sekonyong konyong Ia menarik kursi sembari berkata 'kereta'. Kreativitas ternyata menular dan mengasikkan.