Skip to main content

Teteh Mengingat Jalan

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Sejak usianya sekitar 2 tahun Teteh sudah menolak untuk dibonceng di belakang ayahnya (digendong bundany) ketika naik motor. Ia memilih untuk duduk di depan ayahnya. Keinginannya ini membuat kami sepakat membeli kursi bonceng untuknya agar lebih aman dan nyaman.
Rupanya kebiasaannya duduk di depan memudahkannya mengingat rute perjalanannya. Suatu kali ketika kami hendak ke rumah neneknya tiba-tiba Ia meminta ayahnya berbelok. Tepat ke belokan rumah neneknya. Ia mungkin bersuara karena menurutnya motor ayahnya akan melewati belokan tersebut. Kami tentu kaget. Untuk mengetesnya ayahnya lalu memintanya menunjukkan jalan ke rumah neneknya. Teteh menjadi petunjuk jalan. Hasilnya Kami berhasil sampai ke rumah nenek tanpa salah berbelok satu kali pun. Ternyata Teteh mampu memvisualisasikan jalan yang Ia sering lewati.
#harikesepuluh#tantangan10hari

Comments

Popular posts from this blog

Kisah Kecil

Angin menyentuh lembut dedaunan di pagi itu. Bak seruling, dedaunan pun berdesir mengirimkan irama-irama merdu. Pagi yang indah untuk memulai hari yang lebih indah. Pagi itu tepat seperti yang direncanakan, aku melangkah menuju tempat para sahabatku telah berkumpul. Kami akan pergi ke salahsatu tempat wisata di kawasan bandung.

Tantangan hari ke-16

Nampaknya harus bangk banyak beristighfar. Lembab masih saja belum pergi. Tgl 19 April memang sempat berpergian. Apa masih jetlag? Kan sudah 3 hari berlalu. Sudah badge 'need improvement' yang kesekian. Huft

Tantangan hari ke18

Alhamdulilah.. mulai kembali menggoreskan catatan di jurnal. Jurnal itu memang menyenangkan tapi kenapa ya susah untuk konsisten? Apa karena menulis jurnal perlu dipikirkan? Badge satisfactory untuk menyemangati hari hari selanjutnya untuk konsisten.