Skip to main content

Belajar Bersepeda

Bismillahirrahmaanirrahiim
Ketertarikan teteh pada sepeda bermula ketika bermain ke rumah uwanya. Di sana, sebuah sepeda tricycle terlihat tersimpan di pojokan. Awalnya Teteh acuh. Lalu tak disangka ketika kami akan pulang uwanya menawarinya untuk mengambil sepeda itu sebagai hadiah. Ia pun senang.
Beberapa bulan yang lalu tiba-tiba neneknya mengajaknya pergi membeli sepeda. Neneknya melihat jika sepeda tricycle nya sudah mulai tak muat di badan Teteh. Ia senang. Ia langsung mengiyakan ajakan neneknya dan membeli sepeda berwarna ungu.
Sesampainya di rumah Ia mencoba untuk menaikinya, namun ketinggian joknya membuat Ia kepayahan. Setelah mendapat instruksi verbal akhirnya Ia pun tak lagi kesulitan. Ternyata tantangannya tidak berhenti pafa menaiki sepeda saja namun juga mengayuhnya. Ia perlu beberapa kali mencoba sampai akhirnya berhasil.
Saat ini dengan kemampuan audionya Ia dengan mudah menaplikasikan instruksi-instruksi bermain dengan sepedanya. Ia dengan mudah paham kapan harus mengerem, berbelok maupun menepi. Tugas kami sebagai orangtuanya kemudian hanya mengawasi.

#harikedelapan#tantangan10hari

Comments

Popular posts from this blog

Kisah Kecil

Angin menyentuh lembut dedaunan di pagi itu. Bak seruling, dedaunan pun berdesir mengirimkan irama-irama merdu. Pagi yang indah untuk memulai hari yang lebih indah. Pagi itu tepat seperti yang direncanakan, aku melangkah menuju tempat para sahabatku telah berkumpul. Kami akan pergi ke salahsatu tempat wisata di kawasan bandung.

Tantangan hari ke-16

Nampaknya harus bangk banyak beristighfar. Lembab masih saja belum pergi. Tgl 19 April memang sempat berpergian. Apa masih jetlag? Kan sudah 3 hari berlalu. Sudah badge 'need improvement' yang kesekian. Huft

Tantangan hari ke18

Alhamdulilah.. mulai kembali menggoreskan catatan di jurnal. Jurnal itu memang menyenangkan tapi kenapa ya susah untuk konsisten? Apa karena menulis jurnal perlu dipikirkan? Badge satisfactory untuk menyemangati hari hari selanjutnya untuk konsisten.