Bismillahirrahmanirrahiim
Mengamati gerak-gerik dan tingkah laku Teteh tak lagi seleluasa dulu saat Ia masih anak tunggal. Sejak 16 bulan yang lalu perhatian padanya mulai terbagi dengan adiknya. Mendapat tantangan mengetahui gaya belajar anak saat ini lalu menjadi sebuah tantangan yang luar biasa. Betapa tidak memori-memori gaya belajarnya masih memori-memori gaya belajarnya terdahulu. Ketika Ia masih tunggal.
Tak banyak berubah memang. Ia yang dulu mencerna yang dikatakan Bundanya dengan tetap berlari kesana kemari, beraktivitas. Ia tetap saja Teteh yang senang dibacakan cerita meski Ia asyik beraktivitas, meski matanya melihat kesana kemari. Rasanya type auditorinya lebih dominan.
Berulangkali Ia meminta dibacakan buku yang sama. Meski Ia lalu memotong cerita bundanya ketika mulai berpindah halaman, melanjutkannya. Lanjutan ceritanya tepat. Nampaknya telinganya lebih peka dan informasinya mudah untuk Ia cerna. Auditori detect.
Memori-memori gaya belajar Ia saat kini belumlah bisa tercerna dengan baik oleh Bundanya. Padahal katanya sejak usia 3 tahun dominasi salahsatu gaya belajar anak sudah semakin terlihat. Maka ketika tantangan gaya belajar anak muncul, saya masih termenung. Melihat Teteh yang berlarian kesana kemari atau bermain peran dengan sepupunya. Nak, bagaimana caramu belajar dari sekitarmu?
#harikedua#tantangan10hari
Comments
Post a Comment