Skip to main content

Menyimpan Kembali Mainan

Membaca metode Bu Septi untuk memandirikan anaknya dalam membereskan mainan menjadi salah satu inspirasi kami. Saat ini di usianya yang hampir 4 tahun, daya eksplorasinya kian bertambah. Memberantakan mainan miliknya untuk bermain semuanya sekaligus tak terhitung frekuensinya.
Pada awalnya saya tak berpikir panjang langsung membereskannya. Namun, belakangan saya tau, ketika ini dilakukan sense membereskan mainannya sendiri akan hilang secara perlahan. Karena perlahan tapi pasti dalam benaknya tertanam bahwa mainannya akan beres tanpa perlu Ia turun tangan. Sesuatu hal yang tentu menjadi mimpi buruk bagi hampir semua orangtua. Ketika anak merasa tak perlu membereakan 'kekacauan' yang dibuatnya.
Entah sejak kapan kami mencoba menertibkannya dengan cara Bu Septi. ia boleh memainkan mainan yang lain ketika mainan yang sebelumnya Ia pakai dikembalikan ke tempatnya terlebih dahulu. Alhamdulillah Ia manut. Tinggal konsistensi kami mengaplikasikan peraturan ini. Karena jujur kami seringkali lupa untuk mengaplikasikannya. Ia seringkali bermain banuak hal dan berakhir memintanya membereskannya sekaligus mainan yang dimainkannya. Padahal jika dipikir-pikir memintanya bermain satu per satu permainan lalu membereskannya kembali sebelum Ia meminta mainan yang lain bisa jadi akan membuatnya menjadi anak yang lebih terstruktur. Ia menjadi pribadi yang mengerjakan segala sesuatu satu persatu secara tuntas sebelum Ia mengerjakan yang lain. Mungkin.

Comments

Popular posts from this blog

Belajar dari Masalah

Seringkali kekecewaan menghampiri kita ketika sang harap tak kunjung menjadi nyata. Padahal jika kita memberi sedikit waktu untuk hati dan pikiran kita bekerjasama mencari solusi, maka kecewa itu kan berubah menjadi harap lain untuk dipenuhi. Sebagai analogi saya akan mengambil contoh robot. Sebelumnya kita samakan persepsi ya, apa itu Robot? Robot (menurut saya) adalah suatu rangkaian elektronik yang dirancang oleh manusia menjadi suatu fungsi yang dapat membantu pekerjaan manusia, ini bisa juga diartikan mengabdi. Dengan pengertian seperti ini maka kulkas, radio, komputer dan tv termasuk robot. Sekarang apa itu Manusia? Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT untuk beribadah padaNya. Nah dari sisi ini kita bisa melihat adanya kesamaan dalam hubungan manfaat antara manusia dan robot serta manusia dan Allah SWT.

Hayu Naik Kereta

Siang itu di ruang makan rumah eninnya terdengar ramai. Suara kursi digeser serta celoteh anak-anak menggaung. Tak berapa lama kursi telah rapi berjajar dan mereka mulai mengatur siapa dan dimana posisi duduknya. Mereka dengan bersemangat menaikinya dan bernyanyi kereta api. Kreativitasnya siang itu berbekas pada adik pertama Teteh. Ketika Ia di ruang makan dan sedang tak beraktivitas sekonyong konyong Ia menarik kursi sembari berkata 'kereta'. Kreativitas ternyata menular dan mengasikkan.