Skip to main content

Menemaninya Sepenuh Hati Sebelum Memandirikannya

Rasa disayangi tentu perlu. Ianya menjadi bahan bakar bagi para anak ketika ingin mengerjakan seauatu. Teringat sebuah cerita yang aempat singgah di newsfeed FB. Seorang teman memiliki seorang putri yang keberatan ketika diminta membantu namun Ia dengan senang hati mengerjakan pekerjaan rumah ketika tujuannya menyenangkan bundanya. Ketika berdasarkan emosi positif seorang anak bisa mengerjakan sesuatu yang biasanya Ia tolak. Maka membangun emosi dengan anak rasanya akan menjadi penting ketika kami ingin anak kami mandiri. Jangan sampai poin kemandirian yang kami ingin terapkan menjadi beban bagi anak. Kemudian pada masa tertentu Ia mutung untuk mandiri.
Membangun emosi positif, membangun rasa dicintai pada anak rasanya akan efektif ketika kami mulai sering menemaninya beraktivitas seperti ketika Ia bermain. Saat ini kami berusaha semaksimal mungkin menjadi patner bermainnya. Agar ketika Ia merasa telah terpenuhi rasa cintanya Ia pun akan mencurahkan cintanya pada orangtua, saudara dan sekitarnya. Ini artinya Ia akan dengan mudah melakukan apa yang membuat hati orang yang dicintainya senang.
Beberapa hari terakhir intensitas kami beraktivitas bareng semakin banyak. Afirmasi positif tentang memakai pakaian sendiri terus dilakukan. Semoga beberapa waktu ke depan Ia bisa dengan senang hati konsisten mengerjakannya.

Comments

Popular posts from this blog

Kisah Kecil

Angin menyentuh lembut dedaunan di pagi itu. Bak seruling, dedaunan pun berdesir mengirimkan irama-irama merdu. Pagi yang indah untuk memulai hari yang lebih indah. Pagi itu tepat seperti yang direncanakan, aku melangkah menuju tempat para sahabatku telah berkumpul. Kami akan pergi ke salahsatu tempat wisata di kawasan bandung.

Belajar dari Nabi Sulaiman dan Burung Hud-hud

Pemimpin biasanya dijadikan tolak ukur keberhasilan suatu acara atau organisasi. ternyata dalam alquran pun telah ada kisah teladan kepemimpinan Nabi Sulaiman a.s. dan salah satu anak buahnya, burung hud-hud 20. Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata: "Mengapa Aku tidak melihat hud-hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir. 21. Pasti akan kuhukum ia dengan hukuman yang berat atau kusembelih ia, kecuali jika ia datang kepadaku dengan alasan yang jelas." 22. Maka tidak lama Kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berkata: "Aku telah mengetahui sesuatu yang engkau belum mengetahuinya. Aku datang kepadamu dari negeri Saba membawa suatu berita yang meyakinkan. 23. Sungguh, kudapati ada seorang perempuan yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta memiliki singgasana yang besar. 24. Aku (burung Hud) dapati dia dan kaumnya menyembah matahari, bukan kepada Allah; dan syaitan telah menjadikan terasa indah bagi mereka p...

Biarkan Pendidikan Memilih

Dewasa ini permasalahan SDM lebih dominan terlihat di negeri ini. Tentu saja ini berkaitan dengan SDM negeri ini yang luar biasa besar. Meski kuantitasnya luar biasa besar, sampai saat ini belum ada kesamarataan kualitas SDMnya. Masih ada ketimpangan antara orang-orang yang berilmu (paham) serta yang tidak. Sangat timpang bahkan. Lihat saja… di negeri ini pelajar yang tawuran dan pelajar yang mencetak tinta emas pada kejuaraan internasional ‘berebutan tempat’ di ruang berita. Orang yang taat peraturan dan yang tak peduli pun mudah terlihat di jalanan. Miris… hanya itu yang dapat menggambarkannya. Apa yang salah? Menelusuri pendidikan tampaknya menjadi gerbang utama pembuka tabir ini. Membahas pendidikan memunculkan bayangan akan tiap tetes peluh para ‘tumpuan pendidikan’. Terbayang pula kerasnya mereka ‘memutar otak’ untuk menyuapi otak-otak cemerlang anak didiknya. Menjadi ketegaan yang amat buruk jika mempersalahkannya. Namun fakta tak selalu seindah bayangan. Saat ini tak lagi ...