Skip to main content

Membereskan Mainan part 2

Ketika Ia menolak membereskan mainannya karena kelelahan seringkali pada akhirnya saya tawari bantuan. Namun bantuan ini tetap bersyarat. Syaratnya adalah Ia tetap berperan aktif membereskan mainan. Alhamdulillah sampai saat ini cara ini cukup efektif mengatasi penolakannya dalam membereskan mainan. Meski ketika kelelahannya masih memuncak (seperti ketika Ia baru bangun tidur setelah lelah bermain) mungkin keproaktifannya tak sebaik ketika Ia full of power.
Memintanya untuk segera membereskannya sesaat setelah memainkannya memang belum menjadi fokus kami. Mungkin anggapan bundanya bahwa Ia belum tentu sudah puas bermain (meski Ia sudah tinggalkan mainannya saat itu) perlu dirubah.

Comments

Popular posts from this blog

Kisah Kecil

Angin menyentuh lembut dedaunan di pagi itu. Bak seruling, dedaunan pun berdesir mengirimkan irama-irama merdu. Pagi yang indah untuk memulai hari yang lebih indah. Pagi itu tepat seperti yang direncanakan, aku melangkah menuju tempat para sahabatku telah berkumpul. Kami akan pergi ke salahsatu tempat wisata di kawasan bandung.

Tantangan hari ke-16

Nampaknya harus bangk banyak beristighfar. Lembab masih saja belum pergi. Tgl 19 April memang sempat berpergian. Apa masih jetlag? Kan sudah 3 hari berlalu. Sudah badge 'need improvement' yang kesekian. Huft

Tantangan hari ke18

Alhamdulilah.. mulai kembali menggoreskan catatan di jurnal. Jurnal itu memang menyenangkan tapi kenapa ya susah untuk konsisten? Apa karena menulis jurnal perlu dipikirkan? Badge satisfactory untuk menyemangati hari hari selanjutnya untuk konsisten.