Skip to main content

Behind The Story of 'Tantangan Kemandirian'

Bercerita tentang apa yang ada dibalik cerita tantangan kemandirian pernah muncul di beberapa post tentang tantangan itu sendiri. Menjelang tantangan kemandirian, subjek awal kemandirian yaitu anak pertama kami qadarullah masuk rumah sakit. Setelah 2 malam di rumah sakit akhirnya Ia boleh pulang. Pada awalnya saya tak ingin menjadikannya alasan untuk tidak memulai tantangan. Namun, fokus saya terpecah, terlebih beberapa hari kemudian ayahnya harus dinas ke luar kota. Walhasil tak ada teman berbagi peran untuk mengawasi Sulung selama masa pemulihannya.
Seminggu setelah keluar rumah sakit akhirnya Sulung mulai tak betah jika tak aktif beraktivitas seperti sediakala. Meski masih dibatasi pergerakannya untuk hal-hal ringan dalam kerangka membantu bundanya saya pada akhirnya membiarkannya. Lama kelamaan banyak aktivitas yang dulu masih sebatas pengenalan kemandirian mulai ia kerjakan. Meski masih belum konsisten.
Batas minimum 10 hari tantangan akhirnya terlewati. Banyak yang perlu dievaluasi karena Bundanya masih menerka-nerka metode yang tepat memandirikan Si Sulung. Dalam pengamatan bundanya sejak Ia punya adik Ia seringkali caper dengan cara ingin dibantu segala yang dikerjakannya..

Comments

Popular posts from this blog

Belajar dari Masalah

Seringkali kekecewaan menghampiri kita ketika sang harap tak kunjung menjadi nyata. Padahal jika kita memberi sedikit waktu untuk hati dan pikiran kita bekerjasama mencari solusi, maka kecewa itu kan berubah menjadi harap lain untuk dipenuhi. Sebagai analogi saya akan mengambil contoh robot. Sebelumnya kita samakan persepsi ya, apa itu Robot? Robot (menurut saya) adalah suatu rangkaian elektronik yang dirancang oleh manusia menjadi suatu fungsi yang dapat membantu pekerjaan manusia, ini bisa juga diartikan mengabdi. Dengan pengertian seperti ini maka kulkas, radio, komputer dan tv termasuk robot. Sekarang apa itu Manusia? Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT untuk beribadah padaNya. Nah dari sisi ini kita bisa melihat adanya kesamaan dalam hubungan manfaat antara manusia dan robot serta manusia dan Allah SWT.

Hayu Naik Kereta

Siang itu di ruang makan rumah eninnya terdengar ramai. Suara kursi digeser serta celoteh anak-anak menggaung. Tak berapa lama kursi telah rapi berjajar dan mereka mulai mengatur siapa dan dimana posisi duduknya. Mereka dengan bersemangat menaikinya dan bernyanyi kereta api. Kreativitasnya siang itu berbekas pada adik pertama Teteh. Ketika Ia di ruang makan dan sedang tak beraktivitas sekonyong konyong Ia menarik kursi sembari berkata 'kereta'. Kreativitas ternyata menular dan mengasikkan.