Skip to main content

Melabeli dan Menghakimi

Bismillahirrahmanirrahiim

Bertambah umur tak selalu menjadikan pertambahan kedewasaan. Merasa sudah dewasa justru sering menjadi boomerang. Seringkali ketika telah merasa dewasa, merasa memiliki lebih banyak pengalaman. Ketika ini terjadi, maka seringkali apa yang kita lihat kita simpulkan berdasarkan apa yang telah kita alami. Padahal kesimpulan itu ternyata salah. Alhasil, anak menjadi enggan berkarya atau berkomunikasi.
Pagi ini, seperti biasa Teteh nenghampiri neneknya untuk meminta jajan. Neneknya menyanggupi dan mengajaknya ke kantin. Tiba-tiba Ia kembali dengan dua bungkusan, "Bunda, buka" ucap Teteh. Saya pun mengambil bungkusan jajanannya. Tanpa pertanyaan tiba-tiba Ia berkata, "Bunda, ini ada tanda halalnya." Saya bersyukur Ia masih ingat terkait obrolan tentang makanan dan minuman halal tempo lalu. Saya tersenyum sambil memperhatikan bungkusnya, "o iya ada." saya pun membukanya. Ia girang.
Jika saja tak ingat tentang komunikasi produktif, mungkin sejak Ia membawa bungkusan snack saya sudah melabelinya dengan 'tukang jajan' lalu menghakimi bahwa jajanannya tak punya tanda halal.

#tantangan10hari #day14

Comments

Popular posts from this blog

Kisah Kecil

Angin menyentuh lembut dedaunan di pagi itu. Bak seruling, dedaunan pun berdesir mengirimkan irama-irama merdu. Pagi yang indah untuk memulai hari yang lebih indah. Pagi itu tepat seperti yang direncanakan, aku melangkah menuju tempat para sahabatku telah berkumpul. Kami akan pergi ke salahsatu tempat wisata di kawasan bandung.

Belajar dari Nabi Sulaiman dan Burung Hud-hud

Pemimpin biasanya dijadikan tolak ukur keberhasilan suatu acara atau organisasi. ternyata dalam alquran pun telah ada kisah teladan kepemimpinan Nabi Sulaiman a.s. dan salah satu anak buahnya, burung hud-hud 20. Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata: "Mengapa Aku tidak melihat hud-hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir. 21. Pasti akan kuhukum ia dengan hukuman yang berat atau kusembelih ia, kecuali jika ia datang kepadaku dengan alasan yang jelas." 22. Maka tidak lama Kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berkata: "Aku telah mengetahui sesuatu yang engkau belum mengetahuinya. Aku datang kepadamu dari negeri Saba membawa suatu berita yang meyakinkan. 23. Sungguh, kudapati ada seorang perempuan yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta memiliki singgasana yang besar. 24. Aku (burung Hud) dapati dia dan kaumnya menyembah matahari, bukan kepada Allah; dan syaitan telah menjadikan terasa indah bagi mereka p...

Biarkan Pendidikan Memilih

Dewasa ini permasalahan SDM lebih dominan terlihat di negeri ini. Tentu saja ini berkaitan dengan SDM negeri ini yang luar biasa besar. Meski kuantitasnya luar biasa besar, sampai saat ini belum ada kesamarataan kualitas SDMnya. Masih ada ketimpangan antara orang-orang yang berilmu (paham) serta yang tidak. Sangat timpang bahkan. Lihat saja… di negeri ini pelajar yang tawuran dan pelajar yang mencetak tinta emas pada kejuaraan internasional ‘berebutan tempat’ di ruang berita. Orang yang taat peraturan dan yang tak peduli pun mudah terlihat di jalanan. Miris… hanya itu yang dapat menggambarkannya. Apa yang salah? Menelusuri pendidikan tampaknya menjadi gerbang utama pembuka tabir ini. Membahas pendidikan memunculkan bayangan akan tiap tetes peluh para ‘tumpuan pendidikan’. Terbayang pula kerasnya mereka ‘memutar otak’ untuk menyuapi otak-otak cemerlang anak didiknya. Menjadi ketegaan yang amat buruk jika mempersalahkannya. Namun fakta tak selalu seindah bayangan. Saat ini tak lagi ...