Skip to main content

Bunda, Aku Membantu Ayah..

Bismillahirrahmanirrahiem

Hari ini, jadwal saya mengikuti seminar hampir seharian. Sejak beberapa hari sebelumnya, saya sudah berkomunikasi dan berbagi tugas dengan suami. Di kegiatan ini Si Sulung bersama ayahnya, sedangkan saya membawa adiknya bersama saya.
Sehari sebelumnya, saya sounding kepada Si Sulung. Saya katakan padanya bahwa saya dan adiknya akan ada acar sampai sore esok hari, sehingga Ia tinggal bersama Ayahnya. Awalnya ia protes ingin ikut, lalu saya katakan lagi bahwa ia bisa antar jemput kami. Akhirnya ia pun setuju.
Kegiatan seharian itu alhamdulillah lancar. Si Sulung menemani ayahnya mengantar dan menjemput.
Di rumah, saya bertanya padanya, "teteh, seharian ini ngapain aja?""nonton cars dikasih agar lalu dipotong-potong" katanya. Hmm, saya agak mengerutkan dahi, menonton apakah itu? Saya tanya ayahnya, sepertinya semacam mainan atau makanan. Duh.. Nonton lagi. PR nih untuk membatasinya. Tak lama ia asyik dengan hp Ayahnya, rupanya ia melihat dokumentasi salah satu kegiatan yang Ia dan ayahnya kerjakan. Wajahnya sumringah. Ia perlihatkan foto itu pada ayahnya dan berkata, "Ayah, teteh ngempel". Wah, saya kaget dan menimpali, "Teteh bantu ayah ngepel?"tanya saya. Ia pun mengangguk. Saya tersenyum dan berkata, "hebat". Ternyata Ayah dan Teteh jadi team yg hebat hari ini.
#tantangan10har #harike4

Comments

Popular posts from this blog

Kisah Kecil

Angin menyentuh lembut dedaunan di pagi itu. Bak seruling, dedaunan pun berdesir mengirimkan irama-irama merdu. Pagi yang indah untuk memulai hari yang lebih indah. Pagi itu tepat seperti yang direncanakan, aku melangkah menuju tempat para sahabatku telah berkumpul. Kami akan pergi ke salahsatu tempat wisata di kawasan bandung.

Tantangan hari ke-16

Nampaknya harus bangk banyak beristighfar. Lembab masih saja belum pergi. Tgl 19 April memang sempat berpergian. Apa masih jetlag? Kan sudah 3 hari berlalu. Sudah badge 'need improvement' yang kesekian. Huft

Tantangan hari ke18

Alhamdulilah.. mulai kembali menggoreskan catatan di jurnal. Jurnal itu memang menyenangkan tapi kenapa ya susah untuk konsisten? Apa karena menulis jurnal perlu dipikirkan? Badge satisfactory untuk menyemangati hari hari selanjutnya untuk konsisten.