Bismillahirrahmanirrahiim
Bermain itu selalu menyenangkan bagi yang tak lagi kanak-kanak apalagi bagi kanak-kanak. Begitulah fitrahnya. Toh, kata 'Raihan' pun berhibur tak ada salahnya, hehe. Si Sulung entah karena memang fitrahnya (anak-anak) senang bermain, entah karena aktivitas di rumah yang kurang beragam, seringkali merengek menangis ketika kami pergi berbelanja dan menemukan wahana permainan semacam ga**m*ster. Rengekannya sering memekakan telinga, yang seringkali pula membuat kami khawatir malah mengganggu pengunjung lainnya. Mengikuti keinginannya pun tak menjadi solusi, karena bisa jadi dikemudian hari ia menggunakan jurus rengekan untuk memenuhi keinginannya tanpa melihat urgensinya.
Hari ini kami sengaja ingin 'singgah' ke kota, 'mengantar' paman anak-anak untuk mencari kebutuhan sekolahnya. Kebetulan tempat tujuan kami memiliki wahana permainan. Terbayang ketika beberapa bulan sebelumnya ia sempat merengek, berteriak dan menangis memaksa saya untuk mengijinkannya bermain. Tentunya saya tidak mengijinkannya, karena saat itu saya hanya menemani kakak dan tak berencana untuk bermain. Meski akhirnya menurut, namun tangisannya membuat pengunjung lain keheranan (dan mungkin terganggu). Akhirnya saya ajak komunikasi Si Sulung. "Teh, hari ini kita hanya jalan-jalan ya, tidak main," kata saya. Ia mengangguk dan berkata, "hanya dadah-dadah (ke mainannya) aja ya bunda.""Iya sayang. Dadah-dadah aja" Saya pun tersenyum,'Alhamdulillah bisa diajak komunikasi' batin saya. Tinggal melihat prakteknya di lokasi.
Di lokasi, akhirnya kami bertemu dengan wahana permainan itu saat kami hendak ke mushola. Alhamdulillah perjalanan menuju mushola aman. Saya pun bernapas lega hingga (sayup-sayup) sy mendengar ia berkata, 'mau main sekarang' ketika kami beres sholat dan hendak kembali berburu kebutuhan pamannya anak-anak. Saya agak panik, lalu berkata, "Teh, tadi kan janji dadah-dadah aja." Ia hanya menimpali, "Nanti dulu" dan ternyata maksudnya, Ia mau dadah-dadahnya setelah sampai di wahana permainan, karena saat itu Ia masih belum melihat wahana permainannya. Fuih, alhamdulillah saya bersyukur Ia bisa bekerjasama untuk tetap bersikap baik.
Di perjalanan saya berpikir, apa ya yang membuat Ia bisa tetap teguh dengan janjinya, padahal seringkali anak-anak itu mudah tergiur dengan kegembiraan yang tersaji di hadapannya. Apakah orangtua yang tak ingkar janji itu mempengruhinya. Hmm, bisa jadi ya, karena anak itu kan mencontoh perilaku di sekitarnya.
Ternyata Si Sulung bisa bersikap baik jika kami memberinya kesempatan dan mempercayainya untuk bersikap baik
#tantangan10hari #harike3
#tantangan10hari #harike3
Comments
Post a Comment