Bismillahirrahmanirrahiim
Pagi tadi, sepupu-sepupu Teteh berencana untuk berenang. Meski belum bisa berenang, Teteh senang sekali diajak sepupunya. Alhasil agar gol berenang, Ia dan sepupunya mulai melakukan jurus meminta pamannya untuk mendampingi. Maklum saat itu hanya pamannya saja yang ada dan jago berenang. Beberapa saat sebelum berangkat Ia meminta saya meniupkan ban renang untuknya. Sekitar satu jam mereka berenang lalu secara bergantian mereka mulai membersihkan diri. Awalnya Teteh terlihat akan mandi sendiri, namun setelah kostumnya dibuka Ia malah memanggil Bundanya. "Bunda, mau dimandiin bunda." Karena tak ada perjanjian sebelumnya saya akhirnya menghampiri dan memandikannya. Biasanya jika sudah membuat komitmen di awal, Ia akan mengikuti komitmen untuk mandi sendiri, misalnya.
Selepas mandi, Ia sumringah, saya penasaran ada cerita apa yang ingin dia bagi lalu saya bertanya, "berenangnya rame Teh?" Ia pun menjawab, "rame Bunda. Tapi tadi Teteh dilepas pegangannya sama Ammi, jadi Teteh nangis." Kalau berdasarkan cerita Amminya (pamanny) sih hanya dilonggarkan pegangannya. Mungkin pamannya ingin mengajarinya berenang. Setelah mandi dan memakai baju Ia pun makan bubur. Hal yang wajar setelah berenang adalah mengisi perut bukan? Karena berenang itu lumayan melelahkan dan menghabiskan energi.
Bubur yang dibeli hanya 2 porsi untuk 6 orang anak kecil. Meski tampak sedikit, namun biasanya anak-anak mudah kenyang dengan porsi bubur yang kecil. Tiba-tiba Teteh nyeletuk, "Bunda, pengen sendirian makannya." "Bareng-bareng, Teh. Ini porsinya banyak gak akan habis sendiri. Teteh makan berdua sama Kakak ya. Nanti Kakak suapi Azam." Ia hanya terdiam. Mungkin melihat sepupunya pun berbagi Ia akhirnya manut. Children see, children do. Selain komunikasi yg produktif memberikan contoh yang baik juga perlu.
#tantangan10hari#day11
Pagi tadi, sepupu-sepupu Teteh berencana untuk berenang. Meski belum bisa berenang, Teteh senang sekali diajak sepupunya. Alhasil agar gol berenang, Ia dan sepupunya mulai melakukan jurus meminta pamannya untuk mendampingi. Maklum saat itu hanya pamannya saja yang ada dan jago berenang. Beberapa saat sebelum berangkat Ia meminta saya meniupkan ban renang untuknya. Sekitar satu jam mereka berenang lalu secara bergantian mereka mulai membersihkan diri. Awalnya Teteh terlihat akan mandi sendiri, namun setelah kostumnya dibuka Ia malah memanggil Bundanya. "Bunda, mau dimandiin bunda." Karena tak ada perjanjian sebelumnya saya akhirnya menghampiri dan memandikannya. Biasanya jika sudah membuat komitmen di awal, Ia akan mengikuti komitmen untuk mandi sendiri, misalnya.
Selepas mandi, Ia sumringah, saya penasaran ada cerita apa yang ingin dia bagi lalu saya bertanya, "berenangnya rame Teh?" Ia pun menjawab, "rame Bunda. Tapi tadi Teteh dilepas pegangannya sama Ammi, jadi Teteh nangis." Kalau berdasarkan cerita Amminya (pamanny) sih hanya dilonggarkan pegangannya. Mungkin pamannya ingin mengajarinya berenang. Setelah mandi dan memakai baju Ia pun makan bubur. Hal yang wajar setelah berenang adalah mengisi perut bukan? Karena berenang itu lumayan melelahkan dan menghabiskan energi.
Bubur yang dibeli hanya 2 porsi untuk 6 orang anak kecil. Meski tampak sedikit, namun biasanya anak-anak mudah kenyang dengan porsi bubur yang kecil. Tiba-tiba Teteh nyeletuk, "Bunda, pengen sendirian makannya." "Bareng-bareng, Teh. Ini porsinya banyak gak akan habis sendiri. Teteh makan berdua sama Kakak ya. Nanti Kakak suapi Azam." Ia hanya terdiam. Mungkin melihat sepupunya pun berbagi Ia akhirnya manut. Children see, children do. Selain komunikasi yg produktif memberikan contoh yang baik juga perlu.
#tantangan10hari#day11
Comments
Post a Comment