Skip to main content

🍀MENDIDIK DENGAN KEKUATAN FIITRAH 🍀

Setelah 3 pekan sebelumnya bahas membahas tentang konsentrasi ilmu, indikator dan peran spesifik yang akan ditekuni, pekan ke #4 ini saatnya berhenti sejenak. Melihat kembali apa yang ditulis lalu ditanyakan kembali, apakah ada yang perlu diperbaiki?

a. Mari kita lihat kembali Nice Homework #1 , apakah sampai hari ini anda tetap memilih jurusan ilmu tersebut di Universitas Kehidupan ini? Atau setelah merenung beberapa minggu ini, anda ingin mengubah jurusan ilmu yang akan dikuasai?
Pada mulanya sy ingin mempelajari ilmu manajemen keluarga, namun setelah mempertimbangkan beberapa hal rasanya sy memerlukan penambahan beberapa 'mata kuliah' terkait dengan peran dan passion saya. Saya rasa jurusan ilmu yang lebih tepat adalah Islamic Eco-Home, dimana saya ingin menjadi seorang muslimah, istri, dan ibu yang dapat menerapkan ilmu tentang keluarga yang islami dengan penekanan pada karakter dan lingkungan sehingga sedikit demi sedikit dapat memberikan manfaat bagi sekitarnya.
b.  Mari kita lihat Nice Homework #2,  sudahkah kita belajar konsisten untuk mengisi checklist harian kita? Checklist ini sebagai sarana kita untuk senantiasa terpicu “memantaskan diri” setiap saat. Latih dengan keras diri anda, agar lingkungan sekitar menjadi lunak terhadap diri kita.
Bab konsistensi selalu menjadi tantangan bagi saya. Mencoba terus membuat ritme yang baik atas manajemen waktu sebagai penopang konsisten dalam checklist ..

c.Baca dan renungkan kembali  Nice Homework #3, apakah sudah terbayang apa kira-kira maksud Allah menciptakan kita di muka bumi ini? Kalau sudah, maka tetapkan bidang yang  akan kita kuasai, sehingga peran hidup anda akan makin terlihat.
Sy tipe observer dan analisator. sy punya background lingkungan. sy memiliki suami yg punya perhatian terhadap lingkungan. Tak jauh dari tempat sy tinggal, kerusakan lingkungan menjadi tantangan. Maka dalam pandangan sy, peran yang Allah Swt titipkan pada kami adalah menjadi bagian dari solusi permasalahan lingkungan. Dimulai dari pembentukan karakter yang lebih islami.
Bidang yang perlu dikuasai adalah pengasuhan dan pendidikan karakter (utamanya pada anak karena membentuk karakter anak akan lebih efektif), psikologi manusia, manajemen (keluarga dan lingkungan), pemanfaatan lingkungan, entrepreneur, public speaking

d. Setelah menemukan 3 hal tersebut,  susunlah ilmu-ilmu apa saja yang diperlukan untuk menjalankan misi hidup tersebut.
Secara garis besar tahapan ilmu yang harus dikuasai memiliki kesamaan dengan kurikulum IIP, family first, children first.Tahapan ilmu yang harus dikuasai oleh sebagai berikut :

1. Bunda Sayang : Ilmu-ilmu seputar pengasuhan anak
2. Bunda Cekatan : Ilmu-ilmu seputar manajemen pengelolaan diri dan rumah tangga
3. Bunda Produktif : Ilmu-ilmu seputar minat dan bakat, kemandirian finansial dll.
4. Bunda Shaleha : Ilmu tentang berbagi manfaat kepada banyak orang

e. Tetapkan Milestone untuk memandu setiap perjalanan anda menjalankan Misi Hidup

Dari pengalaman orang-orang yang sudah sukses sebelum saya, agar dapat menjadi ahli pada bidang yang menjadi misi hidup diperlukan setidaknya 10.000 jam terbang. Saya berazam mampu mengakselerasi diri agar dapat menjalankan misi hidup sesegera mungkin, paling lambat 4 tahun. Dengan demikian perlu setidaknya 8 jam setiap hari untuk belajar mencari ilmu, mempraktekkan, dan menuliskannya.

Milestone  yang ditetapkan oleh ibu tersebut  adalah sbb  :
KM 0 – KM 0,5 ( tahun 1 ) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Sayang
KM 1 – KM 2 (tahun 2 ) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Cekatan
KM 2 – KM 3 (tahun 3 ) : Menguasai Ilmu seputar Bunda Produktif
KM 3 – KM 4 ( tahun 4) : Menguasai Ilmu seputar Bunda shaleha

f. Koreksi kembali checklist anda di NHW#2, apakah sudah anda masukkan waktu-waktu untuk mempelajari ilmu-ilmu tersebut di atas. Kalau belum segera ubah dan cantumkan.
Sy perlu menambahkan jam membersamai anak serta menambah poin interaksi dengan gadget hanya boleh ketika anak tidur atau dengan kesepakatan anak.

Ini akhirnya. Saatnya bergerak. Jika bab niat sudah dimulai sejak menuliskan nama dalam daftar peserta matrikulasi. Bab perencanaan telah dituliskan sejak NHW1, maka kini saatnya saya bergerak menuju peran spesifik saya dan istiqomah.. Bismillah..

Comments

Popular posts from this blog

Belajar dari Masalah

Seringkali kekecewaan menghampiri kita ketika sang harap tak kunjung menjadi nyata. Padahal jika kita memberi sedikit waktu untuk hati dan pikiran kita bekerjasama mencari solusi, maka kecewa itu kan berubah menjadi harap lain untuk dipenuhi. Sebagai analogi saya akan mengambil contoh robot. Sebelumnya kita samakan persepsi ya, apa itu Robot? Robot (menurut saya) adalah suatu rangkaian elektronik yang dirancang oleh manusia menjadi suatu fungsi yang dapat membantu pekerjaan manusia, ini bisa juga diartikan mengabdi. Dengan pengertian seperti ini maka kulkas, radio, komputer dan tv termasuk robot. Sekarang apa itu Manusia? Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT untuk beribadah padaNya. Nah dari sisi ini kita bisa melihat adanya kesamaan dalam hubungan manfaat antara manusia dan robot serta manusia dan Allah SWT.

Hayu Naik Kereta

Siang itu di ruang makan rumah eninnya terdengar ramai. Suara kursi digeser serta celoteh anak-anak menggaung. Tak berapa lama kursi telah rapi berjajar dan mereka mulai mengatur siapa dan dimana posisi duduknya. Mereka dengan bersemangat menaikinya dan bernyanyi kereta api. Kreativitasnya siang itu berbekas pada adik pertama Teteh. Ketika Ia di ruang makan dan sedang tak beraktivitas sekonyong konyong Ia menarik kursi sembari berkata 'kereta'. Kreativitas ternyata menular dan mengasikkan.