Tak terasa sudah 3 pekan ikut matrikulasi iip.. Materi ke 3 berat bahasannya, tapi sepertinya materi ini adalah akar dari matrikulasi ini.. Kali ini matrikulasi berbicara tentang membangun peradaban dari rumah.. Berat bahasannya.. Jadi makin paham beratnya tanggungjawab sebuah keluarga karena jadi landasan sebuah peradaban..
Nah, mengiringi si materi yang luar biasa ini ada NHW yang cukup menguras otak.. Hehe.. Kenapa? Karena ini loh..
a. Buat surat cinta untuk suami
~~~ nah loh.. nah loh.. Meski bukan kali pertama buat selama 4 tahun pernikahan, tapi lumayan membuat diri bolak balik mikir.. Ini tantangan dadakan saat kondisi nulis belum onfire, jadi lumayan diedit beberapa kali suratnya.. Belum lagi ide tulisan belum meluber, jadilah sederhana sekali suratnya.. Hehe..
Nah terkait réaksi suami atas surat ini sungguh diluar dugaan.. Dia sampai bela-belain 'syuting lipsync' salah satu lagu favorit di messnya.. Membuat diri jadi tersipu.. Hehe.. :D
b. Tulislah potensi kekuatan diri anak-anak.
~~~ alhamdulillah sudah dikaruniai 2 orang anak berumur 35 bln dan 4 bln. Berdasarkan pengamatan potensi anak pertama yaitu
1. Punya empati yg tinggi
2. Tipe auditory
3. Mudah menghafal
4. Baik dalam mengenal nada
5. Senang bercerita
6
Potensi anak kedua yaitu:
1. Tenang
2.
c. Potensi diri dan mengapa Allah Swt memberikan potensi itu di tengah-tengah suami dan anak-anak
Potensi saya
1. Saya tipe observer, senang memperhatikan sekitar dan berusaha mencari solusi..
2. Telaten/ ngulik, ketika suka pada satu hal/ pekerjaan maka akan diulik sampai beres.. Nah dari seneng ngulik alhamdulillah bisa masak dan jahit meski belum pro.
3. Memiliki potensi pengelolaan lingkungan
4. Analitis, sehingga seringkali mudah mengubah pikiran negatif menjadi pikiran positif
Dari 4 potensi yg baru terkuak ini rasanya jadi klik dengan kondisi keluarga kecil kami.. Suami memiliki perhatian yg sama terhadap lingkungan. Suami senang menjadi solusi bagi keluarga dan sesamanya, dsb.
d. Lihat lingkungan dimana anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan anda? adakah anda menangkap maksud Allah, mengapa keluarga anda dihadirkan disini?
~~Lingkungan rumah kami belum terbentuk namun rasanya tiap keluarga di lingkungan rumah sudah memiliki keinginan yg sama terkait keluarga islami. Mungkin dari lingkungan inilah kami bisa ikut berkontribusi untuk negeri
Selain 4 pertanyaan tersebut ada tantangan lain yaitu: memahami apa sebenarnya "peran spesifik keluarga" anda di muka bumi ini.
Peran spesifik di muka bumi keluarga kami rasanya adalah insyaallah sebagai penyokong peradaban.. Pribadi kami masing-masing dididik Allah SWT untuk mandiri, berdikari sendiri agar dapat menolong sekitar..
Nah, mengiringi si materi yang luar biasa ini ada NHW yang cukup menguras otak.. Hehe.. Kenapa? Karena ini loh..
a. Buat surat cinta untuk suami
~~~ nah loh.. nah loh.. Meski bukan kali pertama buat selama 4 tahun pernikahan, tapi lumayan membuat diri bolak balik mikir.. Ini tantangan dadakan saat kondisi nulis belum onfire, jadi lumayan diedit beberapa kali suratnya.. Belum lagi ide tulisan belum meluber, jadilah sederhana sekali suratnya.. Hehe..
Nah terkait réaksi suami atas surat ini sungguh diluar dugaan.. Dia sampai bela-belain 'syuting lipsync' salah satu lagu favorit di messnya.. Membuat diri jadi tersipu.. Hehe.. :D
b. Tulislah potensi kekuatan diri anak-anak.
~~~ alhamdulillah sudah dikaruniai 2 orang anak berumur 35 bln dan 4 bln. Berdasarkan pengamatan potensi anak pertama yaitu
1. Punya empati yg tinggi
2. Tipe auditory
3. Mudah menghafal
4. Baik dalam mengenal nada
5. Senang bercerita
6
Potensi anak kedua yaitu:
1. Tenang
2.
c. Potensi diri dan mengapa Allah Swt memberikan potensi itu di tengah-tengah suami dan anak-anak
Potensi saya
1. Saya tipe observer, senang memperhatikan sekitar dan berusaha mencari solusi..
2. Telaten/ ngulik, ketika suka pada satu hal/ pekerjaan maka akan diulik sampai beres.. Nah dari seneng ngulik alhamdulillah bisa masak dan jahit meski belum pro.
3. Memiliki potensi pengelolaan lingkungan
4. Analitis, sehingga seringkali mudah mengubah pikiran negatif menjadi pikiran positif
Dari 4 potensi yg baru terkuak ini rasanya jadi klik dengan kondisi keluarga kecil kami.. Suami memiliki perhatian yg sama terhadap lingkungan. Suami senang menjadi solusi bagi keluarga dan sesamanya, dsb.
d. Lihat lingkungan dimana anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan anda? adakah anda menangkap maksud Allah, mengapa keluarga anda dihadirkan disini?
~~Lingkungan rumah kami belum terbentuk namun rasanya tiap keluarga di lingkungan rumah sudah memiliki keinginan yg sama terkait keluarga islami. Mungkin dari lingkungan inilah kami bisa ikut berkontribusi untuk negeri
Selain 4 pertanyaan tersebut ada tantangan lain yaitu: memahami apa sebenarnya "peran spesifik keluarga" anda di muka bumi ini.
Peran spesifik di muka bumi keluarga kami rasanya adalah insyaallah sebagai penyokong peradaban.. Pribadi kami masing-masing dididik Allah SWT untuk mandiri, berdikari sendiri agar dapat menolong sekitar..
Comments
Post a Comment