Skip to main content

📚MEMBANGUN PERADABAN DARI DALAM RUMAH 📚

Tak terasa sudah 3 pekan ikut matrikulasi iip.. Materi ke 3 berat bahasannya, tapi sepertinya materi ini adalah akar dari matrikulasi ini.. Kali ini matrikulasi berbicara tentang membangun peradaban dari rumah.. Berat bahasannya.. Jadi makin paham beratnya tanggungjawab sebuah keluarga karena jadi landasan sebuah peradaban..
Nah, mengiringi si materi yang luar biasa ini ada NHW yang cukup menguras otak.. Hehe.. Kenapa? Karena ini loh..
a. Buat surat cinta untuk suami
~~~ nah loh.. nah loh.. Meski bukan kali pertama buat selama 4 tahun pernikahan, tapi lumayan membuat diri bolak balik mikir.. Ini tantangan dadakan saat kondisi nulis belum onfire, jadi lumayan diedit beberapa kali suratnya.. Belum lagi ide tulisan belum meluber, jadilah sederhana sekali suratnya.. Hehe..
Nah terkait réaksi suami atas surat ini sungguh diluar dugaan.. Dia sampai bela-belain 'syuting lipsync' salah satu lagu favorit di messnya.. Membuat diri jadi tersipu.. Hehe.. :D

b. Tulislah potensi kekuatan diri anak-anak.
~~~ alhamdulillah sudah dikaruniai 2 orang anak berumur 35 bln dan 4 bln. Berdasarkan pengamatan potensi anak pertama yaitu
1. Punya empati yg tinggi
2. Tipe auditory
3. Mudah menghafal
4. Baik dalam mengenal nada
5. Senang bercerita
6

Potensi anak kedua yaitu:
1. Tenang
2.

c. Potensi diri dan mengapa Allah Swt memberikan potensi itu di tengah-tengah suami dan anak-anak
Potensi saya
1. Saya tipe observer, senang memperhatikan sekitar dan berusaha mencari solusi..
2. Telaten/ ngulik, ketika suka pada satu hal/ pekerjaan maka akan diulik sampai beres.. Nah dari seneng ngulik alhamdulillah bisa masak dan jahit meski belum pro.
3. Memiliki potensi pengelolaan lingkungan
4. Analitis, sehingga seringkali mudah mengubah pikiran negatif menjadi pikiran positif
Dari 4 potensi yg baru terkuak ini rasanya jadi klik dengan kondisi keluarga kecil kami.. Suami memiliki perhatian yg sama terhadap lingkungan. Suami senang menjadi solusi bagi keluarga dan sesamanya, dsb.

d. Lihat lingkungan dimana anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan anda? adakah anda menangkap maksud Allah, mengapa keluarga anda dihadirkan disini?
~~Lingkungan rumah kami belum terbentuk namun rasanya tiap keluarga di lingkungan rumah sudah memiliki keinginan yg sama terkait keluarga islami. Mungkin dari lingkungan inilah kami bisa ikut berkontribusi untuk negeri

Selain 4 pertanyaan tersebut ada tantangan lain yaitu: memahami apa sebenarnya "peran spesifik keluarga" anda di muka bumi ini.
Peran spesifik di muka bumi keluarga kami rasanya adalah insyaallah sebagai penyokong peradaban.. Pribadi kami masing-masing dididik Allah SWT untuk mandiri, berdikari sendiri agar dapat menolong sekitar..

Comments

Popular posts from this blog

Kisah Kecil

Angin menyentuh lembut dedaunan di pagi itu. Bak seruling, dedaunan pun berdesir mengirimkan irama-irama merdu. Pagi yang indah untuk memulai hari yang lebih indah. Pagi itu tepat seperti yang direncanakan, aku melangkah menuju tempat para sahabatku telah berkumpul. Kami akan pergi ke salahsatu tempat wisata di kawasan bandung.

Belajar dari Nabi Sulaiman dan Burung Hud-hud

Pemimpin biasanya dijadikan tolak ukur keberhasilan suatu acara atau organisasi. ternyata dalam alquran pun telah ada kisah teladan kepemimpinan Nabi Sulaiman a.s. dan salah satu anak buahnya, burung hud-hud 20. Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata: "Mengapa Aku tidak melihat hud-hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir. 21. Pasti akan kuhukum ia dengan hukuman yang berat atau kusembelih ia, kecuali jika ia datang kepadaku dengan alasan yang jelas." 22. Maka tidak lama Kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berkata: "Aku telah mengetahui sesuatu yang engkau belum mengetahuinya. Aku datang kepadamu dari negeri Saba membawa suatu berita yang meyakinkan. 23. Sungguh, kudapati ada seorang perempuan yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta memiliki singgasana yang besar. 24. Aku (burung Hud) dapati dia dan kaumnya menyembah matahari, bukan kepada Allah; dan syaitan telah menjadikan terasa indah bagi mereka p...

Biarkan Pendidikan Memilih

Dewasa ini permasalahan SDM lebih dominan terlihat di negeri ini. Tentu saja ini berkaitan dengan SDM negeri ini yang luar biasa besar. Meski kuantitasnya luar biasa besar, sampai saat ini belum ada kesamarataan kualitas SDMnya. Masih ada ketimpangan antara orang-orang yang berilmu (paham) serta yang tidak. Sangat timpang bahkan. Lihat saja… di negeri ini pelajar yang tawuran dan pelajar yang mencetak tinta emas pada kejuaraan internasional ‘berebutan tempat’ di ruang berita. Orang yang taat peraturan dan yang tak peduli pun mudah terlihat di jalanan. Miris… hanya itu yang dapat menggambarkannya. Apa yang salah? Menelusuri pendidikan tampaknya menjadi gerbang utama pembuka tabir ini. Membahas pendidikan memunculkan bayangan akan tiap tetes peluh para ‘tumpuan pendidikan’. Terbayang pula kerasnya mereka ‘memutar otak’ untuk menyuapi otak-otak cemerlang anak didiknya. Menjadi ketegaan yang amat buruk jika mempersalahkannya. Namun fakta tak selalu seindah bayangan. Saat ini tak lagi ...