Skip to main content

📝✅“CHECKLIST INDIKATOR PROFESIONALISME PEREMPUAN”✅📝

Setelah pekan lalu merenungkan jurusan apa yg akan diambil di universitas kehidupan, saatnya berlanjut ke tahap selanjutnya.. Merenungkan dengan seksama indikator profesionalisme perempuan. (woooaa.. Tensi NHW nya semakin meningkat..)

Ada 3 peran perempuan yang perlu dikaji di NHW kali ini, yaitu sebagai individu, istri kemudian ibu.
a. Sebagai individu
Sebagai individu, rasanya profesionalismenya perlu dikaitkan dengan tugas kita sebagai hamba Allah SWT, khalifah di muka bumi. Lebih spesifik terkait ini, saya ingin memilih lebih berperan sebagai raksabumi (penjaga bumi, lingkungan), bukan termasuk ke dalam golongan yg membuat kerusakan. Maka, indikator profesionalisme saya sebagai pribadi adalah sebagai berikut:
1. Konsisten melaksanakan amal yaumiyan:
- Tilawah (odoj)
- QL 3x sepekan (1 bulan ke depan memulai dengan konsisten QL 1x sepekan)
- dzikir 1x sehari
- dhuha 1x sehari (1 bulan ke depan memulai dengan konsisten 3x sepekan)
2. Membaca artikel bertema pengelolaan lingkungan skala rumah tangga (1x sepekan)
3. Ikut pengajian di lingkungan rumah (1x sepekan)
4. Olahraga di sekitar komplek (1x sepekan)

b. Sebagai istri
Sebagai seorang istri, indikator profesionalisme dikaitkan dengan tingkat kebahagiaan suami sebagai partner. Maka berdasarkan diskusi singkat dan hasil pengamatan interaksi bersama, indikator profesionalisme saya sebagai istri adalah sebagai berikut:
1. Mewarnai hari dengan senyum manis (selalu tersenyum pada suami)
2. Mengupgrade kemampuan merias diri dan rumah agar dapat menampilkan citra bersih, rapi dan harum. (upgrading kemampuan 1 bulan sekali, evaluasi setiap hari)
3. Mengupgrade kemampuan memasak (1 bulan sekali)
4. Membuat jadwal masakan perpekan atas masukan seluruh anggota (1 bulan sekali)
5. Membuat RAB (mengelola keuangan keluarga) dan laporan keuangan (evaluasi bersama 1 bulan sekali)
6. Membuat jadwal harian (evaluasi tiap pekan)

c. Sebagai ibu
Sebagai ibu dari 2 orang anak batita, memberikan stimulus yang tepat saat Golden Age akan mengaktivasi potensi yang dimilikinya. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dan diskusi alakadarnya (Hehe), indikator profesionalisme sebagai seorang ibu adalah sebagai berikut:

1. Upgrade ilmu tumbuh kembang anak (1 bulan)
2. Upgrade ilmu parenting, membaca artikel yang berkaitan (min 1 per pekan)
3. Membuat jadwal aktivitas harian (evaluasi tiap pekan)
4. Melakukan aktivitas bersama (min 1 jam per hari)
5. Membacakan buku (min 1 buku per hari)

Comments

Popular posts from this blog

Kisah Kecil

Angin menyentuh lembut dedaunan di pagi itu. Bak seruling, dedaunan pun berdesir mengirimkan irama-irama merdu. Pagi yang indah untuk memulai hari yang lebih indah. Pagi itu tepat seperti yang direncanakan, aku melangkah menuju tempat para sahabatku telah berkumpul. Kami akan pergi ke salahsatu tempat wisata di kawasan bandung.

Belajar dari Nabi Sulaiman dan Burung Hud-hud

Pemimpin biasanya dijadikan tolak ukur keberhasilan suatu acara atau organisasi. ternyata dalam alquran pun telah ada kisah teladan kepemimpinan Nabi Sulaiman a.s. dan salah satu anak buahnya, burung hud-hud 20. Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata: "Mengapa Aku tidak melihat hud-hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir. 21. Pasti akan kuhukum ia dengan hukuman yang berat atau kusembelih ia, kecuali jika ia datang kepadaku dengan alasan yang jelas." 22. Maka tidak lama Kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berkata: "Aku telah mengetahui sesuatu yang engkau belum mengetahuinya. Aku datang kepadamu dari negeri Saba membawa suatu berita yang meyakinkan. 23. Sungguh, kudapati ada seorang perempuan yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta memiliki singgasana yang besar. 24. Aku (burung Hud) dapati dia dan kaumnya menyembah matahari, bukan kepada Allah; dan syaitan telah menjadikan terasa indah bagi mereka p...

Biarkan Pendidikan Memilih

Dewasa ini permasalahan SDM lebih dominan terlihat di negeri ini. Tentu saja ini berkaitan dengan SDM negeri ini yang luar biasa besar. Meski kuantitasnya luar biasa besar, sampai saat ini belum ada kesamarataan kualitas SDMnya. Masih ada ketimpangan antara orang-orang yang berilmu (paham) serta yang tidak. Sangat timpang bahkan. Lihat saja… di negeri ini pelajar yang tawuran dan pelajar yang mencetak tinta emas pada kejuaraan internasional ‘berebutan tempat’ di ruang berita. Orang yang taat peraturan dan yang tak peduli pun mudah terlihat di jalanan. Miris… hanya itu yang dapat menggambarkannya. Apa yang salah? Menelusuri pendidikan tampaknya menjadi gerbang utama pembuka tabir ini. Membahas pendidikan memunculkan bayangan akan tiap tetes peluh para ‘tumpuan pendidikan’. Terbayang pula kerasnya mereka ‘memutar otak’ untuk menyuapi otak-otak cemerlang anak didiknya. Menjadi ketegaan yang amat buruk jika mempersalahkannya. Namun fakta tak selalu seindah bayangan. Saat ini tak lagi ...