Skip to main content

Tulisan yang Tertunda

Di suatu agustus, aku duduk diantara ratusan orang. Mendengar banyak kata terlontar dari orang-orang hebat. Entah berapa kata yang berhasil mereka patri di ingatanku.
Agustus itu pun aku bertekad, membagi ilmu yang alhamdulillah gratis kudapat, ketika yang lain rela merogoh kocek. Aku berbagi semata karena aku berterima kasih.
Agustus itu tak berhasil kurangkum dalam 1 tulisan. Masih banyak tersisa kata yang belum tertuang. Hingga akhirnya mencoba menarik kembali ingatan itu. Bercengkerama.
Bercerita tentang kesuksesan. Sukses harus bermula dari keluarga, menjadi anak, pasangan dan orangtua terbaik dahulu. Lalu kesuksesan mesti disokong pula oleh kesehatan. Kesehatan yang bermula dari kesehatan pikiran dan jasmani. Barulah sukses berarti pengelolaan keuangan. Lalu berkarya pada sesama (sosial).
Gagasan menarik dari seorang perencana keuangan adalah menjaga kebaikan (kehalalan/ keberkahan) uang yg didapat. Ia sampaikan bahwa harta yang buruk akan dimanfaatkan untuk hal-hal yang buruk. Dalam sekejap terngiang tentang perilaku para koruptor, yang seringkali terjerumus pula pada narkoba atau mesum.
#ODOPfor99days #day3

Comments

Popular posts from this blog

Belajar dari Masalah

Seringkali kekecewaan menghampiri kita ketika sang harap tak kunjung menjadi nyata. Padahal jika kita memberi sedikit waktu untuk hati dan pikiran kita bekerjasama mencari solusi, maka kecewa itu kan berubah menjadi harap lain untuk dipenuhi. Sebagai analogi saya akan mengambil contoh robot. Sebelumnya kita samakan persepsi ya, apa itu Robot? Robot (menurut saya) adalah suatu rangkaian elektronik yang dirancang oleh manusia menjadi suatu fungsi yang dapat membantu pekerjaan manusia, ini bisa juga diartikan mengabdi. Dengan pengertian seperti ini maka kulkas, radio, komputer dan tv termasuk robot. Sekarang apa itu Manusia? Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT untuk beribadah padaNya. Nah dari sisi ini kita bisa melihat adanya kesamaan dalam hubungan manfaat antara manusia dan robot serta manusia dan Allah SWT.

Hayu Naik Kereta

Siang itu di ruang makan rumah eninnya terdengar ramai. Suara kursi digeser serta celoteh anak-anak menggaung. Tak berapa lama kursi telah rapi berjajar dan mereka mulai mengatur siapa dan dimana posisi duduknya. Mereka dengan bersemangat menaikinya dan bernyanyi kereta api. Kreativitasnya siang itu berbekas pada adik pertama Teteh. Ketika Ia di ruang makan dan sedang tak beraktivitas sekonyong konyong Ia menarik kursi sembari berkata 'kereta'. Kreativitas ternyata menular dan mengasikkan.