Skip to main content

Meniru

Siapa aku? Hanya seorang insan biasa, istri dan ibu dari anak yang harus menjadi luar biasa, setidaknya akhlaknya. Karena akhlak tempat bermula karya. Karya akan terasa amat spesial ketika akhlaknya luar biasa.
Memacu anak berakhlak baik berarti menunjuk diri sendiri. Memicu lebih untuk menjaga dan memperbaiki sikap lebih baik. Karena teladan akan lebih membekas dibandingkan kata. Karena anak adalah peniru ulung. Berat namun harus mampu. Terlebih dunia sedang sakit. Perlu banyak insan yg taqwa.
Meniru itu bakat alami anak, mungkin sifat bawaan untuk diterima lingkungan. Sifat yang terus ada mungkin hingga dewasa. Namun bedanya saat dewasa ia mengolah, memilih sikap yang ditiru.
Bakat meniru anak sepertinya luar biasa. Seperti mencetak kue dengan cetakan. Persis. Bakat yang seharusnya cukup untuk membuatku berhati-hati bersikap. Membuatku memutar otak. Membuatku merasa perlu lebih banyak lagi teladan. Seorang teladan yang dimaksum mungkin akan cukup. Karena sikapnya insyaallah tanpa cela. Teladan sempurna bagi anak, yang masih suka menjiplak.
Bakat meniru anak tak seharusnya membuatku hanya pontang panting mencari teladan. Namun, bekal memperbaiki diri, agar lebih baik. Terlebih jika ikatan emosi telah terjalin. Karena kekuatan emosi mendorong keinginan menjiplak. Rasanya..
#ODOPfor99days #day7

Comments

Popular posts from this blog

Belajar dari Masalah

Seringkali kekecewaan menghampiri kita ketika sang harap tak kunjung menjadi nyata. Padahal jika kita memberi sedikit waktu untuk hati dan pikiran kita bekerjasama mencari solusi, maka kecewa itu kan berubah menjadi harap lain untuk dipenuhi. Sebagai analogi saya akan mengambil contoh robot. Sebelumnya kita samakan persepsi ya, apa itu Robot? Robot (menurut saya) adalah suatu rangkaian elektronik yang dirancang oleh manusia menjadi suatu fungsi yang dapat membantu pekerjaan manusia, ini bisa juga diartikan mengabdi. Dengan pengertian seperti ini maka kulkas, radio, komputer dan tv termasuk robot. Sekarang apa itu Manusia? Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT untuk beribadah padaNya. Nah dari sisi ini kita bisa melihat adanya kesamaan dalam hubungan manfaat antara manusia dan robot serta manusia dan Allah SWT.

Hayu Naik Kereta

Siang itu di ruang makan rumah eninnya terdengar ramai. Suara kursi digeser serta celoteh anak-anak menggaung. Tak berapa lama kursi telah rapi berjajar dan mereka mulai mengatur siapa dan dimana posisi duduknya. Mereka dengan bersemangat menaikinya dan bernyanyi kereta api. Kreativitasnya siang itu berbekas pada adik pertama Teteh. Ketika Ia di ruang makan dan sedang tak beraktivitas sekonyong konyong Ia menarik kursi sembari berkata 'kereta'. Kreativitas ternyata menular dan mengasikkan.