Skip to main content

Kesan dan Kegemaran

Tak menulis bertahun-tahun di blog ini membuat saya harus berulang kali menekan tombol lupa password. Hehehe.. *DemimenuntaskantantanganODOP
Oke.. Untuk menandai niatan untuk konsisten menulis, kita mulai bercerita tentang hobi saya akhir akhir ini, baking.
Baking bukan hal yang baru buat saya (meski title saya dalam dunia perbakingan masih tetap pemula.. Hehe). Saya mulai mengenalnya ketika masih di sekolah dasar. Ketika euforia lebaran mulai terasa. Saat itu di ruang tengah rumah sudah penuh oleh bahan dan alat membuat kue kering, khas lebaran. Pengalaman tersebut sangat berkesan, hingga boleh dibilang membuat saya 'terobsesi' membuat aneka kue.
Saya mulai senang 'bereksperimen' membuat kue. Bereksperimen mungkin terkesan berlebihan, karena faktanya saya hanya memindahkan resep di buku menjadi nyata.. Tidak mengganti bahan di resep atau bahkan mencoba membuatnya berdasarkan resep sendiri. Tapi meski telah sesuai dengan resep tak jarang kue yg dibuat gatot alias gagal total. Entah apa penyebabnya. Hehehe
Saat masih single, baking bisa dilakukan berjam-jam tanpa gangguan. 'meja kerja' pun bisa sangat minimal kekacauannya. Berbeda ketika sudah menikah dan punya anak, apalagi jika anak sudah mulai senang mengeksplorasi sekitar, baking menjadi hal yg penuh tantangan. Namun itulah keseruannya, ketika baking bisa membuat anak tetap merasa diperhatikan. Ketika mengukur bahan, mencampur bahan atau bahkan membentuknya menjadi kue yg direncanakan, ia ingin ikut serta.
Baking dengan anak batita itu perjuangan,  perjuangan agar kue tetap bisa selesai sesuai jadwal. Baking dengan anak batita itu sering berarti menggandakan waktu penyelesaian. Karena baking pun menjadi sarana belajar mengasah motoriknya. Dan yang terpenting ada kesan baik yang berbekas di hatinya hingga ia jadi gemar untuk terus mengeksplorasi ilmu disekitarnya.. :)
#ODOPfor99days #day1

Comments

Popular posts from this blog

Kisah Kecil

Angin menyentuh lembut dedaunan di pagi itu. Bak seruling, dedaunan pun berdesir mengirimkan irama-irama merdu. Pagi yang indah untuk memulai hari yang lebih indah. Pagi itu tepat seperti yang direncanakan, aku melangkah menuju tempat para sahabatku telah berkumpul. Kami akan pergi ke salahsatu tempat wisata di kawasan bandung.

Belajar dari Nabi Sulaiman dan Burung Hud-hud

Pemimpin biasanya dijadikan tolak ukur keberhasilan suatu acara atau organisasi. ternyata dalam alquran pun telah ada kisah teladan kepemimpinan Nabi Sulaiman a.s. dan salah satu anak buahnya, burung hud-hud 20. Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata: "Mengapa Aku tidak melihat hud-hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir. 21. Pasti akan kuhukum ia dengan hukuman yang berat atau kusembelih ia, kecuali jika ia datang kepadaku dengan alasan yang jelas." 22. Maka tidak lama Kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berkata: "Aku telah mengetahui sesuatu yang engkau belum mengetahuinya. Aku datang kepadamu dari negeri Saba membawa suatu berita yang meyakinkan. 23. Sungguh, kudapati ada seorang perempuan yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta memiliki singgasana yang besar. 24. Aku (burung Hud) dapati dia dan kaumnya menyembah matahari, bukan kepada Allah; dan syaitan telah menjadikan terasa indah bagi mereka p...

Biarkan Pendidikan Memilih

Dewasa ini permasalahan SDM lebih dominan terlihat di negeri ini. Tentu saja ini berkaitan dengan SDM negeri ini yang luar biasa besar. Meski kuantitasnya luar biasa besar, sampai saat ini belum ada kesamarataan kualitas SDMnya. Masih ada ketimpangan antara orang-orang yang berilmu (paham) serta yang tidak. Sangat timpang bahkan. Lihat saja… di negeri ini pelajar yang tawuran dan pelajar yang mencetak tinta emas pada kejuaraan internasional ‘berebutan tempat’ di ruang berita. Orang yang taat peraturan dan yang tak peduli pun mudah terlihat di jalanan. Miris… hanya itu yang dapat menggambarkannya. Apa yang salah? Menelusuri pendidikan tampaknya menjadi gerbang utama pembuka tabir ini. Membahas pendidikan memunculkan bayangan akan tiap tetes peluh para ‘tumpuan pendidikan’. Terbayang pula kerasnya mereka ‘memutar otak’ untuk menyuapi otak-otak cemerlang anak didiknya. Menjadi ketegaan yang amat buruk jika mempersalahkannya. Namun fakta tak selalu seindah bayangan. Saat ini tak lagi ...