Skip to main content

Indonesiaku

Keramahan adalah budaya bangsa ini. Katanya. Sebuah modal menjamu para tamu dari negeri seberang yang kemudian menjajah. Mengeruk sumber daya alamnya, menguras tenaga manusianya. Memberi ilmu sebatas agar dapat diambil kepintarannya.
Katanya indonesia sudah dikenal, manusianya pandai. Pandai berkarya mencari solusi. Namun kepintarannya kadang menjadi celah untuk egois? Mengkorupsi apa yang bisa dikorupsi? Lalu tetap tertawa tulus dalam balutan topeng. Membingungkan insan di sekitarnya.
Indonesia pantas berdigjaya. Jika yang punya nurani yang berkata, merangkul, menggerakkan sesama. Memberi pijakan dalam karya, membangun negerinya untuk bersama. Tak lagi berpikir tentang untung baginya di dunia. Karena ia takut pada akhiratnya kelak. Banyak yang menuntut atas apa yang ia kerjakan.
Apakah indonesia mencari kita? Karena masih ada nurani di diri? Masih banyak cerita bahagia yang ingin dituang menjadi karya? Ada banyak senyum yang ingin dilihat?
Apakah kita cukup berani? Untuk melihat ke dalam diri. Menyapa nurani, mengajaknya bersenda gurau, menguatkannya, lalu melangkah.
Apakah kita cukup punya mentari? Yang menghangatkan egoisme, hingga cair, hingga nurani cukup bernapas?
Tanya pada diri, lalu ingatlah esok hari, tentang timbangan amal, amalan terbaik apa yang telah disiapkan
#ODOPfor99days #day13

Comments

Popular posts from this blog

Kisah Kecil

Angin menyentuh lembut dedaunan di pagi itu. Bak seruling, dedaunan pun berdesir mengirimkan irama-irama merdu. Pagi yang indah untuk memulai hari yang lebih indah. Pagi itu tepat seperti yang direncanakan, aku melangkah menuju tempat para sahabatku telah berkumpul. Kami akan pergi ke salahsatu tempat wisata di kawasan bandung.

Belajar dari Nabi Sulaiman dan Burung Hud-hud

Pemimpin biasanya dijadikan tolak ukur keberhasilan suatu acara atau organisasi. ternyata dalam alquran pun telah ada kisah teladan kepemimpinan Nabi Sulaiman a.s. dan salah satu anak buahnya, burung hud-hud 20. Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata: "Mengapa Aku tidak melihat hud-hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir. 21. Pasti akan kuhukum ia dengan hukuman yang berat atau kusembelih ia, kecuali jika ia datang kepadaku dengan alasan yang jelas." 22. Maka tidak lama Kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berkata: "Aku telah mengetahui sesuatu yang engkau belum mengetahuinya. Aku datang kepadamu dari negeri Saba membawa suatu berita yang meyakinkan. 23. Sungguh, kudapati ada seorang perempuan yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta memiliki singgasana yang besar. 24. Aku (burung Hud) dapati dia dan kaumnya menyembah matahari, bukan kepada Allah; dan syaitan telah menjadikan terasa indah bagi mereka p...

Biarkan Pendidikan Memilih

Dewasa ini permasalahan SDM lebih dominan terlihat di negeri ini. Tentu saja ini berkaitan dengan SDM negeri ini yang luar biasa besar. Meski kuantitasnya luar biasa besar, sampai saat ini belum ada kesamarataan kualitas SDMnya. Masih ada ketimpangan antara orang-orang yang berilmu (paham) serta yang tidak. Sangat timpang bahkan. Lihat saja… di negeri ini pelajar yang tawuran dan pelajar yang mencetak tinta emas pada kejuaraan internasional ‘berebutan tempat’ di ruang berita. Orang yang taat peraturan dan yang tak peduli pun mudah terlihat di jalanan. Miris… hanya itu yang dapat menggambarkannya. Apa yang salah? Menelusuri pendidikan tampaknya menjadi gerbang utama pembuka tabir ini. Membahas pendidikan memunculkan bayangan akan tiap tetes peluh para ‘tumpuan pendidikan’. Terbayang pula kerasnya mereka ‘memutar otak’ untuk menyuapi otak-otak cemerlang anak didiknya. Menjadi ketegaan yang amat buruk jika mempersalahkannya. Namun fakta tak selalu seindah bayangan. Saat ini tak lagi ...