Skip to main content

Hati

Hati itu tempat awal laku. Tempat dimana sering terjadi pergolakan, si pro dan kontra. Hati itu bagian dari diri. Seperti tubuh, hati pun perlu asupan gizi. Tak seperti tubuh yang mendapat gizi dari makanan, asupan gizi untuk hati itu abstrak, tak terlihat mata. Dosis gizinya mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Ya, asupan gizi hati itu erat kaitannya dengan ibadah. Ketika ibadahnya baik, maka hati pun akan ada dalam kondisi terbaiknya..
Namun, mengoptimalkan kondisi hati tak semudah membalikkan telapak tangan. Akan ada banyak tantangan untuk mewujudkannya. Besarnya tantangan sebanding dengan manfaat yg didapat.
Selain menjaga hati di kondisi terbaiknya,  ibadah-ibadah baik yang wajib maupun sunnah pun dapat menjadi perantara doa kita dikabulkan, selain menjaga kesehatan tubuh. Sebagai bukti akan manfaat kesehatan ini adalah Rasulullah SAW tak pernah sakit kecuali ketika akan meninggal.
#ODOPfor99days #day4

Comments

Popular posts from this blog

Belajar dari Masalah

Seringkali kekecewaan menghampiri kita ketika sang harap tak kunjung menjadi nyata. Padahal jika kita memberi sedikit waktu untuk hati dan pikiran kita bekerjasama mencari solusi, maka kecewa itu kan berubah menjadi harap lain untuk dipenuhi. Sebagai analogi saya akan mengambil contoh robot. Sebelumnya kita samakan persepsi ya, apa itu Robot? Robot (menurut saya) adalah suatu rangkaian elektronik yang dirancang oleh manusia menjadi suatu fungsi yang dapat membantu pekerjaan manusia, ini bisa juga diartikan mengabdi. Dengan pengertian seperti ini maka kulkas, radio, komputer dan tv termasuk robot. Sekarang apa itu Manusia? Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT untuk beribadah padaNya. Nah dari sisi ini kita bisa melihat adanya kesamaan dalam hubungan manfaat antara manusia dan robot serta manusia dan Allah SWT.

Hayu Naik Kereta

Siang itu di ruang makan rumah eninnya terdengar ramai. Suara kursi digeser serta celoteh anak-anak menggaung. Tak berapa lama kursi telah rapi berjajar dan mereka mulai mengatur siapa dan dimana posisi duduknya. Mereka dengan bersemangat menaikinya dan bernyanyi kereta api. Kreativitasnya siang itu berbekas pada adik pertama Teteh. Ketika Ia di ruang makan dan sedang tak beraktivitas sekonyong konyong Ia menarik kursi sembari berkata 'kereta'. Kreativitas ternyata menular dan mengasikkan.