I Untuk seorang yang berumur 22 bulan memang wajar menganggap semua yang ada di sekitarnya adalah miliknya. Membiarkannya begitu tentu sebagian dari kita akan menganggapnya salah. Membiarkan perilaku demikian berpotensi membuatnya egois. Namun, menolak perilakunya bisa berarti tangisan yang panjang. Tangisan ini bisa berarti penolakan akan eksistensinya, ia akan merasa ditolak.
Membiarkan perilakunya sampai saat ini menjadi pilihan. Namun hanya beberapa saat saja. Dibiarkan untuk diberi pengertian. Butuh percobaan beberapa kali untuk memahamkan seorang anak kecil berusia 22 bulan ini. Beberapa kali pengalih perhatian dan penyederhanaan kata.
Tak jarang ketika rasa memilikinya sedang memuncak, (sedang ia ditemani sebayanya), diri ini tak sabar. Kemudian meninggikan suara atau bahkan mengambil paksa. Padahal ia hanya seorang anak kecil yang penuh tanya di benaknya, senyum di pipinya, dan kata di mulutnya. Dengan tingkah lucunya itu seharusnya cukup untuk membatasi diri tidak bernada tinggi, hanya berkata yang santun.
Semoga dengan menulis ini, diri ini mengingat bahwa ada tingkah lucunya dibalik tingkah mengesalkannya. Menjadikan bahan bakar untuk tetap bersabar agar tetap bisa menyaksikan tingkah lucunya..
#ODOPfor99days #day9
Comments
Post a Comment