Skip to main content

Everything is Mine

I Untuk seorang yang berumur 22 bulan memang wajar menganggap semua yang ada di sekitarnya adalah miliknya. Membiarkannya begitu tentu sebagian dari kita akan menganggapnya salah. Membiarkan perilaku demikian berpotensi membuatnya egois. Namun, menolak perilakunya bisa berarti tangisan yang panjang. Tangisan ini bisa berarti penolakan akan eksistensinya, ia akan merasa ditolak. 
Membiarkan perilakunya sampai saat ini menjadi pilihan. Namun hanya beberapa saat saja. Dibiarkan untuk diberi pengertian. Butuh percobaan beberapa kali untuk memahamkan seorang anak kecil berusia 22 bulan ini. Beberapa kali pengalih perhatian dan penyederhanaan kata.
Tak jarang ketika rasa memilikinya sedang memuncak, (sedang ia ditemani sebayanya), diri ini tak sabar. Kemudian meninggikan suara atau bahkan mengambil paksa. Padahal ia hanya seorang anak kecil yang penuh tanya di benaknya, senyum di pipinya, dan kata di mulutnya. Dengan tingkah lucunya itu seharusnya cukup untuk membatasi diri tidak bernada tinggi, hanya berkata yang santun. 
Semoga dengan menulis ini, diri ini mengingat bahwa ada tingkah lucunya dibalik tingkah mengesalkannya. Menjadikan bahan bakar untuk tetap bersabar agar tetap bisa menyaksikan tingkah lucunya..
#ODOPfor99days #day9

Comments

Popular posts from this blog

Belajar dari Masalah

Seringkali kekecewaan menghampiri kita ketika sang harap tak kunjung menjadi nyata. Padahal jika kita memberi sedikit waktu untuk hati dan pikiran kita bekerjasama mencari solusi, maka kecewa itu kan berubah menjadi harap lain untuk dipenuhi. Sebagai analogi saya akan mengambil contoh robot. Sebelumnya kita samakan persepsi ya, apa itu Robot? Robot (menurut saya) adalah suatu rangkaian elektronik yang dirancang oleh manusia menjadi suatu fungsi yang dapat membantu pekerjaan manusia, ini bisa juga diartikan mengabdi. Dengan pengertian seperti ini maka kulkas, radio, komputer dan tv termasuk robot. Sekarang apa itu Manusia? Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT untuk beribadah padaNya. Nah dari sisi ini kita bisa melihat adanya kesamaan dalam hubungan manfaat antara manusia dan robot serta manusia dan Allah SWT.

Hayu Naik Kereta

Siang itu di ruang makan rumah eninnya terdengar ramai. Suara kursi digeser serta celoteh anak-anak menggaung. Tak berapa lama kursi telah rapi berjajar dan mereka mulai mengatur siapa dan dimana posisi duduknya. Mereka dengan bersemangat menaikinya dan bernyanyi kereta api. Kreativitasnya siang itu berbekas pada adik pertama Teteh. Ketika Ia di ruang makan dan sedang tak beraktivitas sekonyong konyong Ia menarik kursi sembari berkata 'kereta'. Kreativitas ternyata menular dan mengasikkan.