Skip to main content

Dreams

'Bermimpilah karena Tuhan akan memeluk mimpimu'
Kata tersebut pastilah sangat familiar untuk para pecinta laskar pelangi. Kata-kata yang melecut semangat ikal untuk sampai di prancis. Kata-kata sederhana namun sarat makna.
Mimpi memang tak boleh disepelekan. Sekecil apapun, sekelebat apapun, karena faktanya mimpi mampu mewujud jadi nyata. Percaya atau tidak, secara sadar atau tidak, lintasan lintasan impian kita satu persatu kian terbuka menjadi nyata. Bagaimana cara kerjanya? Wallahu 'alam..
Banyak yang sepakat, bahwa hanya mimpi yang disertai 'emosi' (excited) yang mampu merobek batas mimpi menjadi nyata. Kekuatan emosi ini yang menggerakkan diri fokus menuju mimpinya. Memecah batu batu besar yang menghalangi. Dan saya salah satunya yang percaya hal ini. Saya yakin mimpi yang mendalam menjadi salah satu bahan bakar untuk berlaku di kehidupan nyata.
Mengapa? Karena dalam pandangan saya mimpi-mimpi yang ada akan berubah menjadi harap yang tersimpan rapi di sanubari. Harapan ini yang akan membuat jiwa tetap hidup dan bersemangat, lalu berkarya. Mungkin inilah mengapa Al Quran banyak diisi oleh kabar gembira. Karena kabar gembira akan berbuah mimpi dan harap untuk menjadi lebih baik. Meski demikian agar tetap dalam jalur, agar mimpi tak melukai orang lain, kabar gembira ini dilengkapi oleh peringatan. Sehingga kita tetap mawas diri.
#ODOPfor99days #day10

Comments

Popular posts from this blog

Kisah Kecil

Angin menyentuh lembut dedaunan di pagi itu. Bak seruling, dedaunan pun berdesir mengirimkan irama-irama merdu. Pagi yang indah untuk memulai hari yang lebih indah. Pagi itu tepat seperti yang direncanakan, aku melangkah menuju tempat para sahabatku telah berkumpul. Kami akan pergi ke salahsatu tempat wisata di kawasan bandung.

Tantangan hari ke-16

Nampaknya harus bangk banyak beristighfar. Lembab masih saja belum pergi. Tgl 19 April memang sempat berpergian. Apa masih jetlag? Kan sudah 3 hari berlalu. Sudah badge 'need improvement' yang kesekian. Huft

Tantangan hari ke18

Alhamdulilah.. mulai kembali menggoreskan catatan di jurnal. Jurnal itu memang menyenangkan tapi kenapa ya susah untuk konsisten? Apa karena menulis jurnal perlu dipikirkan? Badge satisfactory untuk menyemangati hari hari selanjutnya untuk konsisten.