Skip to main content

Hadiah Istimewa Ramadhan 1433H/2012M

Setelah perayaan kelulusan di April 2012, aku memutuskan untuk rehat sejenak. Rasanya merumuskan kembali lifeplan menjadi agenda terbaik, terlebih banyak panah yang melenceng dari target. Dua bulan, waktu tersebut rasanya cukup. Pagi itu, secara tiba-tiba aku mendapatkan hadiah itu. Abi yang membatalkan berangkat umroh, memberikan jatahnya padaku. Ya, umroh, pergi ke tanah suci yang merupakan impian semua muslim di dunia, tak terkecuali aku. Antara percaya dan tak percaya segala persiapan dilakukan, mulai dari buat paspor sampai packing. Fokus persiapan ini pun harus terbagi dengan persiapan pernikahan kakak keduaku. Hebohnya packing baru bisa dirasakan beberapa hari sebelum keberangkatan. Bahkan untuk packing, aku menyengajakan browsing tips packing. Alhasil tips melipat dan menggulung baju mendominasi hasil pencarian.

Beberapa hari sebelum kakakku menikah, sebuah email kuterima. Isinya, sebuah proposal hidup yang dikirim sepupuku untuk sebagian besar pemuda pemudi yang ikut serta. Makalah yang dikirim serta dengan imel ini dibuatnya setelah membaca buku karya Jamil Azzaini yang memang sudah mendapat tanggapan positif dari banyak orang. Hm.. sejujurnya setelah membaca imel dan makalahnya membuatku semakin terpacu untuk mengisi work paper yang ikut disertakan. Namun, berhubung imel ini dibaca saat masa-masa riweuh walhasil work paper gagal diselesaikan. Terlintaslah sebuah ide di kepalaku.., mengerjakan work paper saat perjalanan. Namun ternyata tak semudah itu.


Umroh pertama kali ini aku ditemani Ummi, kakak keduaku dan istrinya (serasa honeymoon mereka :p) serta sebagian kecil keluarga besar Ummi. Take off tanggal 17 Juli bada maghrib dari Bandara Soetta Jakarta membuat aku dan rombongan harus sampai Bandara Soetta sebelum jam 3. Keberangkatan kami (minus saudara yang berada di Depok) diawali dengan sholat safar dan doa bersama di Masjid Agung Cimahi Utara. Disini kami sudah tidak membawa koper kami lagi, karena koper sudah diserahkan ke pihak tours n travel sehari sebelumnya.

Take off dilakukan tepat waktu (Oya, dalam barang bawaan kita yang masuk ke kabin pesawat tidak boleh ada botol yang berisi liquid lebih dari 100ml, jika ada akan langsung disita ~ pengalaman pribadi). Normalnya perjalanan menuju Saudi sekitar 9 jam. Namun berhubung rombonganku menggunakan pesawat emirates yang transit terlebih dahulu di Dubai, kami harus ekstra meluangkan waktu sampai 2 jam untuk sampai ke Madinah. Sepertinya waktu ini digunakan airlines untuk memindahkan bagasi dari pesawat kami sebelumnya ke pesawat yang akan membawa kami ke Madinah.

Selama perjalanan, work paper yang sudah kubawa tak kusentuh sama sekali. Penyebabnya karena semakin lama cahaya yang masuk ke kabin pesawat semakin redup. Sepertinya karena mentari sudah beristirahat. Meski terdapat lampu yang dapat menyorot kursi kami, perjalanan malam yang panjang malah membuatku mengantuk. Terlebih setelah para pramugari bolak-balik membawa makanan untuk para penumpang. Sesekali ketika terjaga, aku sempatkan melihat pemandangan di luar sana lewat layar kecil didepanku. Meski lebih sering terlihat gelap sesekali lampu2 dari bawah sana terlihat jelas. Jelas ini membuatku takjub.

Setelah melayang bersama burung besi di udara berjam-jam (dengan program perbaikan gizinya :p) akhirnya dini hari pukul 3 aku sampai di bandara madinah (lupa nama bandaranya). Baru turun dari pesawat suhu 35 C sudah menyapa (terbayang kan seberapa panas siang harinya?). Di bandara ini, proses turun dari pesawat menggunakan tangga, jadi untuk ke gedung airportnya harus menggunakan bus yang sudah disediakan. Setelah proses pengambilan koper (yang ternyata menyita waktu), kami pun menuju bus yang sudah disiapkan pihak travel untuk menuju ke hotel. Kami sampai tepat ketika bubaran shalat shubuh, jadi kami pun harus puas dengan sholat di kamar hotel.

Berbicara tentang Madinah tentu tak lepas dari proses hijrahnya Rasulullah SAW dan ikon pusat dakwah islam. Disinilah Masjid Nabawi, yang oleh Rasulullah SAW dijadikan pusat Tarbiyah Islamiyah. Oya, mesjid ini bukan mesjid pertama yang dibangung di Madinah, mesjid pertama yang dibangun adalah Masjid Quba. Masjid Nabawilah yang lokasinya ditentukan oleh tempat beristirahatnya unta yang dinaiki Rasulullah SAW saat hijrah. Masjid Nabawi dahulu dibangun tepat di sebelah rumah Rasulullah SAW. Namun karena adanya perluasan, rumah Rasulullah SAW justru menjadi bagian dari masjid ini. Sering denger kan Rasulullah SAW dimakamkan di rumahnya... Nah ternyata Abu Bakar Ash Shidiq dan Umar bin Khattab juga dimakamkan di rumah Rasulullah SAW. Tempat ini dikenal juga dengan Raudhah. Nah jika kita sedang berada di Madinah sudah tentu Raudhah berada di list tempat yang harus dikunjungi. Kenapa? Karena Raudhah adalah salah satu tempat yang makbul ketika kita berdoa.

Oya, sepanjang perjalanan menuju hotel yang rupanya tak jauh dari Masjid Nabawi, uwa-ku sedikit menjelaskan tentang kota madinah, dan menunjukkan lokasi pemakaman baki dan tentu saja menunjukkan Masjid Nabawi. Aura masjid ini berhasil membuat beberapa dari kami terharu bahkan menangis, masih tidak percaya sudah berada di tanah penuh harum perjuangan dakwah Islam. Meski belum Ramadhan ketika aku sampai di Madinah, tapi aku merasa ini adalah bagian dari berkah Ramadhan tahun ini. Banyak pelajaran yang kudapat selama sekitar satu minggu di Madinah dan Mekkah mulai dari kilas balik perjuangan Rasulullah SAW, filosofi-filosofi ibadah, tentang Habluminannas dan tentu saja Habluminallah. Lain kali akan kubagi kan hikmah berada disana..

Comments

  1. salam sukses gan, bagi2 motivasi .,
    jujur dalam segala hal tidak akan mengubah duniamu menjadi buruk ,.
    ditunggu kunjungan baliknya gan .,.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Belajar dari Masalah

Seringkali kekecewaan menghampiri kita ketika sang harap tak kunjung menjadi nyata. Padahal jika kita memberi sedikit waktu untuk hati dan pikiran kita bekerjasama mencari solusi, maka kecewa itu kan berubah menjadi harap lain untuk dipenuhi. Sebagai analogi saya akan mengambil contoh robot. Sebelumnya kita samakan persepsi ya, apa itu Robot? Robot (menurut saya) adalah suatu rangkaian elektronik yang dirancang oleh manusia menjadi suatu fungsi yang dapat membantu pekerjaan manusia, ini bisa juga diartikan mengabdi. Dengan pengertian seperti ini maka kulkas, radio, komputer dan tv termasuk robot. Sekarang apa itu Manusia? Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT untuk beribadah padaNya. Nah dari sisi ini kita bisa melihat adanya kesamaan dalam hubungan manfaat antara manusia dan robot serta manusia dan Allah SWT.

Hayu Naik Kereta

Siang itu di ruang makan rumah eninnya terdengar ramai. Suara kursi digeser serta celoteh anak-anak menggaung. Tak berapa lama kursi telah rapi berjajar dan mereka mulai mengatur siapa dan dimana posisi duduknya. Mereka dengan bersemangat menaikinya dan bernyanyi kereta api. Kreativitasnya siang itu berbekas pada adik pertama Teteh. Ketika Ia di ruang makan dan sedang tak beraktivitas sekonyong konyong Ia menarik kursi sembari berkata 'kereta'. Kreativitas ternyata menular dan mengasikkan.