Skip to main content

Boneka-boneka Harta

Tali temali mengepung tubuhnya
Meski hampir tak nyata
Menyatu dalam syaraf
Hingga kaku

Satu temali pada kaki
Mengikat langkah dari peduli
Menyeret pada egois
meski bersepatukan 'ilmi

Satu temali pada jemari
Menjerat rasa dari memberi
Menghentikan nadi hati nurani
Karena terbalut kilau kemuning

Satu temali pada kepala
Henti kedip pada nestapa sesama
Henti dengar dari isakan semesta
Hanya bersuara pada perutnya

Merekalah boneka boneka harta
Budak para 'penguasa dunia'
Tanpa peduli Yang Maha Kaya
Yang dapat hancurkan dunia

-ditulis kembali dari sebuah catatan kecil yang tercecer (mra, 2012)-

Comments

Popular posts from this blog

Belajar dari Masalah

Seringkali kekecewaan menghampiri kita ketika sang harap tak kunjung menjadi nyata. Padahal jika kita memberi sedikit waktu untuk hati dan pikiran kita bekerjasama mencari solusi, maka kecewa itu kan berubah menjadi harap lain untuk dipenuhi. Sebagai analogi saya akan mengambil contoh robot. Sebelumnya kita samakan persepsi ya, apa itu Robot? Robot (menurut saya) adalah suatu rangkaian elektronik yang dirancang oleh manusia menjadi suatu fungsi yang dapat membantu pekerjaan manusia, ini bisa juga diartikan mengabdi. Dengan pengertian seperti ini maka kulkas, radio, komputer dan tv termasuk robot. Sekarang apa itu Manusia? Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT untuk beribadah padaNya. Nah dari sisi ini kita bisa melihat adanya kesamaan dalam hubungan manfaat antara manusia dan robot serta manusia dan Allah SWT.

Hayu Naik Kereta

Siang itu di ruang makan rumah eninnya terdengar ramai. Suara kursi digeser serta celoteh anak-anak menggaung. Tak berapa lama kursi telah rapi berjajar dan mereka mulai mengatur siapa dan dimana posisi duduknya. Mereka dengan bersemangat menaikinya dan bernyanyi kereta api. Kreativitasnya siang itu berbekas pada adik pertama Teteh. Ketika Ia di ruang makan dan sedang tak beraktivitas sekonyong konyong Ia menarik kursi sembari berkata 'kereta'. Kreativitas ternyata menular dan mengasikkan.