Skip to main content

Kau adalah Inspirasi Untukku

Kau kukenal belum lama memang.. hanya beberapa tahun.. itupun diawali dengan pertemuan tak sengaja, itulah takdirNya. Kau bercerita banyak hal dan kau pun menanyakan banyak hal (dengan agak tersipu). Mungkin pikirmu terlambat untuk bertanya. Tapi sinar matamu tak pernah bisa kulupa, kau dengan segala cinta disekitarmu yang selalu ingin maju. Kau bilang kau ingin belajar padaku. Aku pikir kau tak serius, tapi langkah demi langkah yang kau ambil membuktikannya. Akhirnya aku bingung, apa yang bisa aku ajari kepada kau, seorang dengan binar peradaban. 

Saat itu ketika aku mulai berdiam justru kau terus melaju, membombardir tembok-tembok kelembaman. Aku terpana, kau dengan segala ‘keterlambatan’ (menurutmu) berhasil memborbardir dinding tebal yang selalu kukeluhkan. Lajumu tak pernah terhenti, aku semakin terpana, kau yang pernah memintaku mengajarimu justru menjadi guru bagiku. Kau secara tak sadar membuatku kembali bergerak, mencoba melakukan hal yang sama denganmu, menghancurkan tembok-tembok kelembaman. Benar-benar tak mudah.., tak seperti dirimu yang berhasil menghancurkannya dalam satu kali ketukan. Mungkin kelembamanku telah lama kubiarkan hingga sendi-sendi gerakku ngilu untuk merobohkannya. Jika tak melihat binarmu yang cerah, jika tak melihat lajumu yang semakin cepat mungkin aku akan berhenti merobohkannya.

Kau dengan segala kecerahan binarmu selalu menggerakkan asaku ke tempat yang lebih tinggi. Kau meski kian dibuntuti lelah dan keluh (konsekuensi dari sebuah pergerakan) selalu bersinar. Kau memang pernah mengeluh, tapi keluhmu selalu kau ungkapkan dengan kata-kata Illahiah. Lagi-lagi kau menjadi guru bagiku. Kau dengan segala binar yang kau punya sanggup membuatku berlari lebih deras.., mengejar kau yang rupanya mulai meninggalkanku. Kau tak pernah berhenti bergerak, membuatku harus terengah. Beruntungnya aku tak terjatuh, pun jika aku terjatuh kau rela berbalik, menyodorkan tangan, membantuku berdiri.

Apakah kau tau?
Saat langkahmu mulai ‘tergesa’, kau membuatku panik. Kau membuatku merasa semakin tertinggal meski aku mencoba menyusulmu. Meski ketergesaan itu kadang berarti kau sedang gelisah, mempertanyakan segala yang terjadi. Mengapa aku merasa tertinggal pun ketika kau gelisah? Karena kau selalu menemukan cara kembali ke jalan Illahiah. 
Ketika gelisah kau mungkin berpikir segala asamu tengah buram, padahal sebenarnya Ia sedang mencerahkannya kembali. Ia ingin kau mengevaluasi diri, bertanya pada hati apa yang telah kau lalui. Kadang kau pun gelisah ketika semakin banyak ilmu yang kau tau tapi belum banyak yang kau kerjakan. Taukah.., kau semakin membuatku terpana, binarmu itu selalu menggoyahkan lembamku (lagi). Dengan hati yang seperti itu kau akan selalu memperbaharui iman yang kau punya. Kau-lah inspirator, walau kadang kau tak sadar. 

Didedikasikan untuk para inspirator, yang kadang menutup diri karena iman kepadaNya. Berdirilah tegak seperti para inspirator peradaban, meski untuk berdiri kau merasa payah. Ingatlah banyak senyum yang menanti inspirasimu hari ini. Janganlah lupa untuk selalu perbaharui iman, karena dengan iman inspirasimu kian nyata, seperti biasanya.
Izinkan aku belajar darimu.

Comments

Popular posts from this blog

Kisah Kecil

Angin menyentuh lembut dedaunan di pagi itu. Bak seruling, dedaunan pun berdesir mengirimkan irama-irama merdu. Pagi yang indah untuk memulai hari yang lebih indah. Pagi itu tepat seperti yang direncanakan, aku melangkah menuju tempat para sahabatku telah berkumpul. Kami akan pergi ke salahsatu tempat wisata di kawasan bandung.

Belajar dari Nabi Sulaiman dan Burung Hud-hud

Pemimpin biasanya dijadikan tolak ukur keberhasilan suatu acara atau organisasi. ternyata dalam alquran pun telah ada kisah teladan kepemimpinan Nabi Sulaiman a.s. dan salah satu anak buahnya, burung hud-hud 20. Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata: "Mengapa Aku tidak melihat hud-hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir. 21. Pasti akan kuhukum ia dengan hukuman yang berat atau kusembelih ia, kecuali jika ia datang kepadaku dengan alasan yang jelas." 22. Maka tidak lama Kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berkata: "Aku telah mengetahui sesuatu yang engkau belum mengetahuinya. Aku datang kepadamu dari negeri Saba membawa suatu berita yang meyakinkan. 23. Sungguh, kudapati ada seorang perempuan yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta memiliki singgasana yang besar. 24. Aku (burung Hud) dapati dia dan kaumnya menyembah matahari, bukan kepada Allah; dan syaitan telah menjadikan terasa indah bagi mereka p...

Biarkan Pendidikan Memilih

Dewasa ini permasalahan SDM lebih dominan terlihat di negeri ini. Tentu saja ini berkaitan dengan SDM negeri ini yang luar biasa besar. Meski kuantitasnya luar biasa besar, sampai saat ini belum ada kesamarataan kualitas SDMnya. Masih ada ketimpangan antara orang-orang yang berilmu (paham) serta yang tidak. Sangat timpang bahkan. Lihat saja… di negeri ini pelajar yang tawuran dan pelajar yang mencetak tinta emas pada kejuaraan internasional ‘berebutan tempat’ di ruang berita. Orang yang taat peraturan dan yang tak peduli pun mudah terlihat di jalanan. Miris… hanya itu yang dapat menggambarkannya. Apa yang salah? Menelusuri pendidikan tampaknya menjadi gerbang utama pembuka tabir ini. Membahas pendidikan memunculkan bayangan akan tiap tetes peluh para ‘tumpuan pendidikan’. Terbayang pula kerasnya mereka ‘memutar otak’ untuk menyuapi otak-otak cemerlang anak didiknya. Menjadi ketegaan yang amat buruk jika mempersalahkannya. Namun fakta tak selalu seindah bayangan. Saat ini tak lagi ...