Skip to main content

Hp-ku hilang aku pun malang

Bismillah... Hehehe... Bukan maksud berlebihan tapi sekarang aku merasakannya, tanpa hp, aku selalu telat info, tanpa hp, susah tau waktu (salah sendiri batere jamnya belum diganti), dll. Jika boleh banyak mengeluh dan banyak menyesali, kukira 24jam bukan waktu yang cukup (berlebihan..., lagi...). Jika diurut, penyesalan itu dimulai dari jatuhnya hp sampai usaha mendapat no yang sama. Aku uraikan satu per satu aja,mudah-mudahan ada hikmahnya. Aku mengingat-ingat, apa yah yang aku telah lakukan sehingga aku dengan berat hati berkata dengan lantang pada diriku dan keluargaku HPku HilanG...., oke, kita uraikan ya..., waktu di BEC adikku berkata, 'teh, hpnya benerin atuh' dan kujawab 'iya, ntar aja gampanglah.' kesalahan bagian a di hari terakhirku bersama alat komunikasiku ini. Ya, Allah, aku khilaf... Saat pulang, Hp-ku bergetar..., sms masuk, jarkom kelas rupanya. Tak lama hp bergetar lagi, ada sms lagi, dari teman sekelompokku menanyakan jadwal kumpul, dan ini dia kesalahan bagian b, aku tak langsung menjawabnya..., kupikir nanti dirumah saja, padahal kalau dipikir2 lagi temanku mungkin butuh jawabanku segera, Ya Allah masih egoisnya aku.... Dan saat hp bergetar untuk yang ketiga kalinya (kupikir saat inilah hpku terjatuh, karena posisinya di saku jaketku yang tidak sempurna), inilah kesalahan bagian c, cerobohnya aku.... Ya Allah sudah berapa peringatanMu melalui hamba-hambaMu ttg kelemahan saku jaket ini, dan saat itu aku melupakannya. Aku kembali berpikir, apakah hanya itu??? Aku kembali berpikir... Oh, ya, apa fitur HP itu.... Kamera, MP3, Radio, Recorder (Sound n Video), dan Internet.... Ya... Rabb... inikah peringatanMu yang lain..., apa yang telah aku lakukan dengan fitur-fitur itu, aku belum memaksimalkan kemampuan HPku itu... Kamera tak kupakai lagi untuk memotret keindahan alam ini, tak lagi merekam indahnya ukhuwah, belum kumanfaatkan tuk mengingatMu. MP3 dan Radio tak lagi kumanfaatkan untuk menghafal ayat-ayatMu, tak lagi kusempatkan untuk mendengarkan kalam-kalamMu, ilmu-ilmuMu. Recorder tak sempat kumanfaatkan untuk merekam kecerian saudara-saudaraku, tuk mengupgrade ilmuku.... Apa lagi sekarang? Saat aku berusaha mendapat nomorku, aku harus merogoh kocek 18.000...(mending beli nomor baru saja kan?). Ya Rabb inikah peringatanMu atas pulsa-pulsa yang tak selalu kumanfaatkan untuk memberi manfaat bagi orang lain?? Sudahlah.... Kini hanya sesal yang kurasa serta harapan yang tersisa, semoga ini kali terakhirku menyia-nyiakan fasilitas yang ada. Tak tertinggal doa untuk sahabat-sahabat serta saudara-saudaraku agar mereka tak menyiakan semua fasilitas di sekitarnya. Manfaatkanlah (semua yang ada pada dirimu untuk kebaikan semua) sebelum Sesal yang ada... Sedikit penyesalan dariku..., semoga bermanfaat.

Comments

  1. Mungkin Lagu Ini dapat menghibur anda yang merasa pernah kehilangan HP:

    http://youtu.be/4s3bFHybLG4

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kisah Kecil

Angin menyentuh lembut dedaunan di pagi itu. Bak seruling, dedaunan pun berdesir mengirimkan irama-irama merdu. Pagi yang indah untuk memulai hari yang lebih indah. Pagi itu tepat seperti yang direncanakan, aku melangkah menuju tempat para sahabatku telah berkumpul. Kami akan pergi ke salahsatu tempat wisata di kawasan bandung.

Belajar dari Nabi Sulaiman dan Burung Hud-hud

Pemimpin biasanya dijadikan tolak ukur keberhasilan suatu acara atau organisasi. ternyata dalam alquran pun telah ada kisah teladan kepemimpinan Nabi Sulaiman a.s. dan salah satu anak buahnya, burung hud-hud 20. Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata: "Mengapa Aku tidak melihat hud-hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir. 21. Pasti akan kuhukum ia dengan hukuman yang berat atau kusembelih ia, kecuali jika ia datang kepadaku dengan alasan yang jelas." 22. Maka tidak lama Kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berkata: "Aku telah mengetahui sesuatu yang engkau belum mengetahuinya. Aku datang kepadamu dari negeri Saba membawa suatu berita yang meyakinkan. 23. Sungguh, kudapati ada seorang perempuan yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta memiliki singgasana yang besar. 24. Aku (burung Hud) dapati dia dan kaumnya menyembah matahari, bukan kepada Allah; dan syaitan telah menjadikan terasa indah bagi mereka p...

Cerita Tentang Ia

Suatu hari peradaban menepuk pundakku. Aku menoleh padanya. Kupandangi ia, wajahnya terlihat lesu, lelah, dan entah mengapa terlihat tirus. Aku terkejut, tak biasanya peradaban datang menghampiriku dengan wajah seperti itu. Biasanya ia datang dengan ceria serta membawa berbagai cerita. Ceritanya selalu membawaku melanglangbuana ke seluruh penjuru negeri. Setelah perjalanan itu biasanya aku tersipu, aku belum jadi apa-apa. Suasana masih hening hingga satu kalimat keluar dari mulutnya. 'aku lelah may.., saaangaat lelah'. Aku semakin terkejut, sungguh hal yang tak biasa ia berkata seperti itu. Aku pun membenarkan posisi dudukku,  sekarang aku bisa melihat jelas dirinya. Aku bisa melihat gurat kelelahan itu dengan lebih jelas. Ah.., aku semakin tak tega melihatnya. Menyadari aku mulai tertarik dengna ucapannya barusan, mulutnya mulai terbuka, lalu berucap 'bolehkah aku bercerita may'. Aku mengangguk, tak mungkin kubiarkan dirinya terdiam lebih lama, pasti ia memiliki banya...